900 Pelamar Berebut 128 Kursi SMA, 150 Kursi SMK
Sekolah unggulan SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara milik Pemprov Bali kembali merekrut peserta didik tahun ajaran 2017/2018.
Calon Siswa Sekolah Unggulan Bali Mandara Jalani Tes Akhir
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh calon siswa berprestasi dari kalangan keluarga miskin yang dinyatakan memenuhi syarat kini sedang menjalani seleksi akhir. Jumlah pelamar keseluruhan mencapai 900 orang, sementara quota yang disediakan hanya 128 siswa untuk SMAN Bali Mandara dan 150 siswa untuk SMKN Bali Mandara.
Penerimaan peserta didik SMAN Bali Mandara tahun ajaran 2017/2018 merupakan rekrutmen angkatan VI, sementara untuk SMKN Bali Mandara merupakan angkatan III. Data yang dihimpun NusaBali, dari total 900 pelamar tersebut, yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi tahap akhir sebanyak 558 orang.
Rinciannya, sebanyak 269 orang berhak ikut seleksi akhir SMAN Bali Mandara dan 289 orang ikut seleksi akhir SMKN Bali Mandara. Mereka yang dinyatakan memenuhi syarat berjumlah 558 orang tersebut saat ini berjuang memperebutkan jatah 128 kursi untuk SMAN Bali Mandara dan 150 kursi untuk SMKN Bali Mandara. Mereka bertarung di lokasi sekolah unggulan kawasan Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
“Sebenarnya, kuota untuk SMAN sudah naik dibanding tahun lalu. Tahun ini kuotanya sebanyak 128 orang untuk SMAN Bali Mandara. Kalau tahun seeblumnya, kuota hanya 96 orang. Tapi, jumlah pelamar dari siswa miskin juga cukup banyak,” ungkap Kepala Sekolah (Kasek) SMAN/SMKN Bali Mandara, I Nyoman Darta, di sela-sela seleksi akhir calon siswa sekolah unggulan, Senin (22/5) pagi.
Menurut Kasek Nyoman Darta, proses penerimaan siswa SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara sudah dimulai sejak Januauri 2017 lalu, diawali dengan tahap sosialisasi ke masing-masing SMP se-Bali. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap paper base (seleksi administrasi) terhadap berkas persyaratan calon siswa yang melamar. Pengumpulan berkas ini diserahkan oleh masing-masing sekolah asal calon siswa. Masing-masing sekolah diberikan kesempatan mendaftarkan masksimal 10 siwa sebagai calon peserta didik di SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara.
Pada tahap pertama itu, jumlah siswa berprestasi dari keluarga miskin yang lolos seleksi administrasi mencapai 900 orang. Untuk memastikan kondisi ekonomi para calon siswa, pihak SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara turunkan tim melalui tahap home visite (kunjungan ke rumah-rumah). Home visite dilaksanakan selama 10 hari dengan melibatkan 60 tim.
“Kami libatkan banyak pihak dalam tahap home visit ini, sehingga mendapatkan data dan fakta yang valid. Karena kami ingin mendapatkan siswa yang benar-benar sesuai dengan syarat yang ditetapkan,” papar Kasek Nyoman Darta.
Nyoman Darta menyebutkan, dari hasil home visite tersebut, jumlah calon siswa yang dinyatakan lolos ke tahap seleksi akhir masing-masing 269 orang untuk SMAN Bali Mandara dan 289 orang untuk SMKN Bali Mandara. Mereka itulah yang kini menjalani seleksi akhir melalui tahap bootcamp di SMAN Bali Mandara/SMKN Bali Mandara di Kubutambahan.
“Kami juga melibatkan banyak pihak dalam tahapan ini. Harapan kami, agar semua pihak mengetahui juga seleksi yang kami lakukan memang ketat, tidak asal menerima. Agar pihak lain juga bisa menginformasikan ke masyarakat luas terkait proses seleksi ini,” jelas Nyoman Darta yang notabene mantan Kasek SMAN 1 Singaraja.
Tahap botocamp ini, kata Nyoman Darta, dilaksanakan selama 3 hari, sejak Minggu (21/5) lalu. Seluruh calon siswa SMAN Bali Mandara/SMKN Bali Mandara yang dinyatakan memenuhi syarat dari sisi kemiskinan, dipanggil dan diasramakan selama 3 hari.
Selama itu itu pula, seluruh calon siswa diperkenalkan dengan ling-kungan sekolah. Mereka juga menguji kemampuan logika dan komunikasi, termasuk tes interview. “Penentuan nanti ditentukan oleh nilai yang mereka kumpulkan selama tahap bootcamp ini,” katanya.
Setelah tahap bootcamp berakhir, kata Nyoman Darta, seluruh calon siswa SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara akan dipulangkan kembali ke rumahnya masing-masing. Nantinya, mereka yang diterima masuk sekolah unggulan ini akan dipanggil melalui surat atau didatangi langsung ke rumahnya. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh calon siswa berprestasi dari kalangan keluarga miskin yang dinyatakan memenuhi syarat kini sedang menjalani seleksi akhir. Jumlah pelamar keseluruhan mencapai 900 orang, sementara quota yang disediakan hanya 128 siswa untuk SMAN Bali Mandara dan 150 siswa untuk SMKN Bali Mandara.
Penerimaan peserta didik SMAN Bali Mandara tahun ajaran 2017/2018 merupakan rekrutmen angkatan VI, sementara untuk SMKN Bali Mandara merupakan angkatan III. Data yang dihimpun NusaBali, dari total 900 pelamar tersebut, yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi tahap akhir sebanyak 558 orang.
Rinciannya, sebanyak 269 orang berhak ikut seleksi akhir SMAN Bali Mandara dan 289 orang ikut seleksi akhir SMKN Bali Mandara. Mereka yang dinyatakan memenuhi syarat berjumlah 558 orang tersebut saat ini berjuang memperebutkan jatah 128 kursi untuk SMAN Bali Mandara dan 150 kursi untuk SMKN Bali Mandara. Mereka bertarung di lokasi sekolah unggulan kawasan Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
“Sebenarnya, kuota untuk SMAN sudah naik dibanding tahun lalu. Tahun ini kuotanya sebanyak 128 orang untuk SMAN Bali Mandara. Kalau tahun seeblumnya, kuota hanya 96 orang. Tapi, jumlah pelamar dari siswa miskin juga cukup banyak,” ungkap Kepala Sekolah (Kasek) SMAN/SMKN Bali Mandara, I Nyoman Darta, di sela-sela seleksi akhir calon siswa sekolah unggulan, Senin (22/5) pagi.
Menurut Kasek Nyoman Darta, proses penerimaan siswa SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara sudah dimulai sejak Januauri 2017 lalu, diawali dengan tahap sosialisasi ke masing-masing SMP se-Bali. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap paper base (seleksi administrasi) terhadap berkas persyaratan calon siswa yang melamar. Pengumpulan berkas ini diserahkan oleh masing-masing sekolah asal calon siswa. Masing-masing sekolah diberikan kesempatan mendaftarkan masksimal 10 siwa sebagai calon peserta didik di SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara.
Pada tahap pertama itu, jumlah siswa berprestasi dari keluarga miskin yang lolos seleksi administrasi mencapai 900 orang. Untuk memastikan kondisi ekonomi para calon siswa, pihak SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara turunkan tim melalui tahap home visite (kunjungan ke rumah-rumah). Home visite dilaksanakan selama 10 hari dengan melibatkan 60 tim.
“Kami libatkan banyak pihak dalam tahap home visit ini, sehingga mendapatkan data dan fakta yang valid. Karena kami ingin mendapatkan siswa yang benar-benar sesuai dengan syarat yang ditetapkan,” papar Kasek Nyoman Darta.
Nyoman Darta menyebutkan, dari hasil home visite tersebut, jumlah calon siswa yang dinyatakan lolos ke tahap seleksi akhir masing-masing 269 orang untuk SMAN Bali Mandara dan 289 orang untuk SMKN Bali Mandara. Mereka itulah yang kini menjalani seleksi akhir melalui tahap bootcamp di SMAN Bali Mandara/SMKN Bali Mandara di Kubutambahan.
“Kami juga melibatkan banyak pihak dalam tahapan ini. Harapan kami, agar semua pihak mengetahui juga seleksi yang kami lakukan memang ketat, tidak asal menerima. Agar pihak lain juga bisa menginformasikan ke masyarakat luas terkait proses seleksi ini,” jelas Nyoman Darta yang notabene mantan Kasek SMAN 1 Singaraja.
Tahap botocamp ini, kata Nyoman Darta, dilaksanakan selama 3 hari, sejak Minggu (21/5) lalu. Seluruh calon siswa SMAN Bali Mandara/SMKN Bali Mandara yang dinyatakan memenuhi syarat dari sisi kemiskinan, dipanggil dan diasramakan selama 3 hari.
Selama itu itu pula, seluruh calon siswa diperkenalkan dengan ling-kungan sekolah. Mereka juga menguji kemampuan logika dan komunikasi, termasuk tes interview. “Penentuan nanti ditentukan oleh nilai yang mereka kumpulkan selama tahap bootcamp ini,” katanya.
Setelah tahap bootcamp berakhir, kata Nyoman Darta, seluruh calon siswa SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara akan dipulangkan kembali ke rumahnya masing-masing. Nantinya, mereka yang diterima masuk sekolah unggulan ini akan dipanggil melalui surat atau didatangi langsung ke rumahnya. *k19
1
Komentar