Selemadeg Garap Ekowisata dan Trekking
TABANAN NusaBali
Kendati memiliki beragam potensi wisata, Kecamatan Selemadeg belum mengemasnya secara maksimal.
Untuk itu dalam waktu dekat Desa Wanagiri berencana mengembangkan ekowisata dan wisata trekking. Camat Selemadeg I Wayan Budiarsana mengatakan akan mengembangkan wisata trekking dan ekowisata. Hal ini sejalan dengan potensi yang ada di wilayah tertentu. Seperti misalnya di Desa Wanigiri banyak terdapat kebun salak. "Pengembangan ini masih terus dikoordinasikan agar semakin berkembang," ujarnya, Minggu (8/1).
Selain ekowisata, Selemadeg juga berpotensi untuk pengembangan wisata trekking. Saat ini memang sudah ada wisata trekking di Desa Wanagiri. Namun jalurnya masih belum luas, hanya melintasi kebun warga. "Harapan kami jalur ini bisa diperluas menuju vila sehingga berimbas kepada masyarakat maupun pengunjung," katanya.
Mengenai pengembangan wisata trekking, khususnya di Desa Wanagiri pihak desa sudah berkoordinasi terutama kepada pemilik hutan yang ada. Sebab arahnya nanti pengembangan wisata trekking ini supaya bisa tembus sampai hutan di Jatiluwih. "Kami perlahan untuk pengembangan sembari saya perkenalan medan karena baru juga menjabat," katanya.
Sementara itu Bendesa Adat Sarinbuana Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg I Gede Saputra Giri mengungkap, khusus di banjarnya sudah kedatangan banyak wisatawan asing yang menginap di vila yang dibangun investor. Dengan adanya kunjungan ini tentu meningkatkan perekonomian warga setempat.
Selain salak potensi yang dimiliki Desa Wanagiri ada durian, manggis, cokelat, kopi, hingga tuak manis. "Desa kami memiliki topografi dan kondisi alam masih asri dan alami karena berada di kaki Gunung Barujari. Di sekitar desa kami juga sebagian masih kawasan hutan dan perkebunan dengan banyaknya pepohonan yang menyebabkan udara di siang hari pun masih sejuk," paparnya. *des
Selain ekowisata, Selemadeg juga berpotensi untuk pengembangan wisata trekking. Saat ini memang sudah ada wisata trekking di Desa Wanagiri. Namun jalurnya masih belum luas, hanya melintasi kebun warga. "Harapan kami jalur ini bisa diperluas menuju vila sehingga berimbas kepada masyarakat maupun pengunjung," katanya.
Mengenai pengembangan wisata trekking, khususnya di Desa Wanagiri pihak desa sudah berkoordinasi terutama kepada pemilik hutan yang ada. Sebab arahnya nanti pengembangan wisata trekking ini supaya bisa tembus sampai hutan di Jatiluwih. "Kami perlahan untuk pengembangan sembari saya perkenalan medan karena baru juga menjabat," katanya.
Sementara itu Bendesa Adat Sarinbuana Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg I Gede Saputra Giri mengungkap, khusus di banjarnya sudah kedatangan banyak wisatawan asing yang menginap di vila yang dibangun investor. Dengan adanya kunjungan ini tentu meningkatkan perekonomian warga setempat.
Selain salak potensi yang dimiliki Desa Wanagiri ada durian, manggis, cokelat, kopi, hingga tuak manis. "Desa kami memiliki topografi dan kondisi alam masih asri dan alami karena berada di kaki Gunung Barujari. Di sekitar desa kami juga sebagian masih kawasan hutan dan perkebunan dengan banyaknya pepohonan yang menyebabkan udara di siang hari pun masih sejuk," paparnya. *des
Komentar