Distribusi KIS Terhalang Gagal Cetak
Pendistribusian Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kabupaten Buleleng hingga kini masih bergulir.
SINGARAJA, NusaBali
Salah satu penghambat lambannya pendistribusian karena banyaknya gagal cetak KIS dari pusat. Bahkan dari tiga kali pengusulan, tingkat kegagalan cetak cukup tinggi mencapai angka sepertiga dari total usulan yang diajukan.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Buleleng, Luh Emi Suesti, yang ditemui di ruangannya, Senin (22/5) kemarin mengatakan bahwa gagal cetak tersebut disebabkan karena tidak validnya Nomor Induk Kependudukan (NIK). Hal tersebut sering kali terjadi saat dan ditemui di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil saat satu NIK digunakan lebih dari satu orang.
Selain itu gagal cetak juga disebabkan karena warga yang bersangkutan sudah pernah terdaftar mandiri maupun melalui perusahaan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sehingga ketika datanya diajukan kembali akan ditolak otomatis oleh sistem milik BPJS. “Bisa juga karena salah memasukkan data pada formulir 34, yang pengisian datanya dibantu oleh kaur desa. Salah memasukan satu saja, sudah tidak bisa dicetak,” katanya.
Jumlah gagal cetak menurutnya pun sangat tinggi. Dari tiga kali pengusulan pencetakan KIS yakni pada bulan Februari hingga April dengan total pengajuan 21.605 keping KIS, 8.510 diantaranya mengalami gagal cetak. Pihaknya pun mengatakan gagal cetak ini menjadi hambatan yag cukup menyita waktu pendistribusian. Bahkan menurut Emi, jika saja tidak ada kegagalan cetak, pendistribusian KIS di Buleleng dipastikan sudah tuntas.
Dengan kendala tersebut pihaknya pun terus melakukan upaya untuk meminimalisasi kegagalan cetak KIS untuk pengajuan selanjutnya. Seperti melakukan pengecekan kelengkapan data melalui petugas yang telah ditunjuk di Dinas Sosial, sebelum akhirnya data tersebut diserahkan kepihak BPJS. Selain itu penekanan di masing-masing desa, untuk berhati-hati dalam menginput data warga juga terus dilakukan. Termasuk upaya untuk memotivasi bekerja secara teliti dan benar.
Sementara itu di tahun ini Buleleng mendapatkan jatah KIS sebanyak 117.439 keping. Dari jumlah tersebut yang sudah tercetak sebanyak 86.256 keping, dan yang sudah terdistribusi per bulan Februari sebanyak 84.910 keping. Hingga kini Dinas Sosial Buleleng masih terus melakukan pembaruan data, karena banyak di antaranya tidak dapat didistribusikan, karena ganda, sudah mampu termasuk penerimanya sudah meninggal dunia. Pengusulan secara bertahap pun juga dilakukan, karena sampai saat ini masih ditemukan data keluarga kurang mampu yang tercecer. *k23
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Buleleng, Luh Emi Suesti, yang ditemui di ruangannya, Senin (22/5) kemarin mengatakan bahwa gagal cetak tersebut disebabkan karena tidak validnya Nomor Induk Kependudukan (NIK). Hal tersebut sering kali terjadi saat dan ditemui di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil saat satu NIK digunakan lebih dari satu orang.
Selain itu gagal cetak juga disebabkan karena warga yang bersangkutan sudah pernah terdaftar mandiri maupun melalui perusahaan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sehingga ketika datanya diajukan kembali akan ditolak otomatis oleh sistem milik BPJS. “Bisa juga karena salah memasukkan data pada formulir 34, yang pengisian datanya dibantu oleh kaur desa. Salah memasukan satu saja, sudah tidak bisa dicetak,” katanya.
Jumlah gagal cetak menurutnya pun sangat tinggi. Dari tiga kali pengusulan pencetakan KIS yakni pada bulan Februari hingga April dengan total pengajuan 21.605 keping KIS, 8.510 diantaranya mengalami gagal cetak. Pihaknya pun mengatakan gagal cetak ini menjadi hambatan yag cukup menyita waktu pendistribusian. Bahkan menurut Emi, jika saja tidak ada kegagalan cetak, pendistribusian KIS di Buleleng dipastikan sudah tuntas.
Dengan kendala tersebut pihaknya pun terus melakukan upaya untuk meminimalisasi kegagalan cetak KIS untuk pengajuan selanjutnya. Seperti melakukan pengecekan kelengkapan data melalui petugas yang telah ditunjuk di Dinas Sosial, sebelum akhirnya data tersebut diserahkan kepihak BPJS. Selain itu penekanan di masing-masing desa, untuk berhati-hati dalam menginput data warga juga terus dilakukan. Termasuk upaya untuk memotivasi bekerja secara teliti dan benar.
Sementara itu di tahun ini Buleleng mendapatkan jatah KIS sebanyak 117.439 keping. Dari jumlah tersebut yang sudah tercetak sebanyak 86.256 keping, dan yang sudah terdistribusi per bulan Februari sebanyak 84.910 keping. Hingga kini Dinas Sosial Buleleng masih terus melakukan pembaruan data, karena banyak di antaranya tidak dapat didistribusikan, karena ganda, sudah mampu termasuk penerimanya sudah meninggal dunia. Pengusulan secara bertahap pun juga dilakukan, karena sampai saat ini masih ditemukan data keluarga kurang mampu yang tercecer. *k23
1
Komentar