Musim Hujan, Murid 'Libur'
Untuk sampai di sekolah, puluhan murid SDN 7 Duda Timur harus melintasi jalan setapak yang terjal dan mendaki.
Status SD Terpencil Dihapus, Akses Jalan Masih Sulit
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 27 SD yang berstatus terpencil, sejak 2014 tidak lagi menyandang status tersebut. Meski demikian, akses jalan ke sekolah tersebut masih sulit. Bahkan jika musim hujan, murid-murid tidak datang ke sekolah karena jalan setapak menjadi licin.
“Setiap musim hujan tidak ada siswa yang datang ke sekolah,” ujar Kepala SD Negeri 7 Duda Timur, Kecamatan Selat, Ni Nengah Arniti, di Amlapura, Selasa (23/5).
SDN 7 Duda Timur yang sebelumnya berstatus terpencil, lokasinya di Banjar Abiancanang, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, berbatasan dengan Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. Untuk mencapai lokasi sekolah, mesti mendaki bukit sejauh sekitar 500 meter, menyusuri jalan setapak melalui Banjar Batu Gede. Bisa saja menyusuri Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, tetapi harus melintasi jalan setapak berupa tanjakan terjal sejauh sekitar 200 meter. Di jalur Banjar Juuk Legi ini tidak bisa dilintasi sepeda motor.
“Saya juga mesti hati-hati jalan ke sekolah, terutama saat musim hujan, salah-salah bisa terjatuh,” kata Arniti, dari Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat.
Arniti menambahkan, di saat hari-hari biasa sebanyak 80 anak didiknya juga perlu perjuangan untuk bisa sampai di sekolah. Mereka mesti mendaki bukit. “Rata-rata anak-anak murid saya setiba di sekolah bajunya basah karena keringat. Di sekolah tidak ada kantin, sehingga siswa mesti membawa bekal jajan dan air minum,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Nyoman Selatra mengakui, status 27 SD terpencil telah dihapus sejak tahun 2014. “Secara nasional, di Bali tidak lagi ada sekolah dikategorikan terpencil,” ujarnya.
Sebanyak 24 SD dari 27 SD yang dihapus statusnya sebagai sekolah terpencil, berdasar SK Bupati No 288/HK/2010, di wilayah Kecamatan Kubu, yakni, SD 4 Ban, SD 5 Ban, SD 7 Ban, SD Vilial 2 Tianyar Tengah, SD Vilial 6 Tianyar Barat, dan SD Vilial 8 Tianyar. Di Kecamatan Karangasem, yakni, SDN 4 Seraya Barat, SD 7 Seraya, dan SD 8 Seraya. Kecamatan Manggis, yakni, SD 7 Tenganan, SD 2 Tenganan, SD 3 Tenganan, dan SD 5 Tenganan. Kecamatan Bebandem, yakni, SD 3 Bhuana Giri dan SD 5 Bhuana Giri. Di Kecamatan Selat, yakni, SD 4 Sebudi, SD 6 Duda Timur, dan SD 7 Duda Timur. Di Kecamatan Rendang, SD 5 Besakih, Kecamatan Abang SD 1 Bunutan, SD 2 Bunutan, SD 6 Bunutan, SD 8 Bunutan, dan SD 5 Datah. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 27 SD yang berstatus terpencil, sejak 2014 tidak lagi menyandang status tersebut. Meski demikian, akses jalan ke sekolah tersebut masih sulit. Bahkan jika musim hujan, murid-murid tidak datang ke sekolah karena jalan setapak menjadi licin.
“Setiap musim hujan tidak ada siswa yang datang ke sekolah,” ujar Kepala SD Negeri 7 Duda Timur, Kecamatan Selat, Ni Nengah Arniti, di Amlapura, Selasa (23/5).
SDN 7 Duda Timur yang sebelumnya berstatus terpencil, lokasinya di Banjar Abiancanang, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, berbatasan dengan Banjar Batu Gede, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. Untuk mencapai lokasi sekolah, mesti mendaki bukit sejauh sekitar 500 meter, menyusuri jalan setapak melalui Banjar Batu Gede. Bisa saja menyusuri Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, tetapi harus melintasi jalan setapak berupa tanjakan terjal sejauh sekitar 200 meter. Di jalur Banjar Juuk Legi ini tidak bisa dilintasi sepeda motor.
“Saya juga mesti hati-hati jalan ke sekolah, terutama saat musim hujan, salah-salah bisa terjatuh,” kata Arniti, dari Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat.
Arniti menambahkan, di saat hari-hari biasa sebanyak 80 anak didiknya juga perlu perjuangan untuk bisa sampai di sekolah. Mereka mesti mendaki bukit. “Rata-rata anak-anak murid saya setiba di sekolah bajunya basah karena keringat. Di sekolah tidak ada kantin, sehingga siswa mesti membawa bekal jajan dan air minum,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Nyoman Selatra mengakui, status 27 SD terpencil telah dihapus sejak tahun 2014. “Secara nasional, di Bali tidak lagi ada sekolah dikategorikan terpencil,” ujarnya.
Sebanyak 24 SD dari 27 SD yang dihapus statusnya sebagai sekolah terpencil, berdasar SK Bupati No 288/HK/2010, di wilayah Kecamatan Kubu, yakni, SD 4 Ban, SD 5 Ban, SD 7 Ban, SD Vilial 2 Tianyar Tengah, SD Vilial 6 Tianyar Barat, dan SD Vilial 8 Tianyar. Di Kecamatan Karangasem, yakni, SDN 4 Seraya Barat, SD 7 Seraya, dan SD 8 Seraya. Kecamatan Manggis, yakni, SD 7 Tenganan, SD 2 Tenganan, SD 3 Tenganan, dan SD 5 Tenganan. Kecamatan Bebandem, yakni, SD 3 Bhuana Giri dan SD 5 Bhuana Giri. Di Kecamatan Selat, yakni, SD 4 Sebudi, SD 6 Duda Timur, dan SD 7 Duda Timur. Di Kecamatan Rendang, SD 5 Besakih, Kecamatan Abang SD 1 Bunutan, SD 2 Bunutan, SD 6 Bunutan, SD 8 Bunutan, dan SD 5 Datah. *k16
1
Komentar