Pantai Bias Saut Makan Korban, Wisdom asal Labuan Bajo Tewas Terseret Ombak
Sebelum terseret arus, Okto melihat korban Andika melambaikan tangan di tengah pantai tapi tak dihiraukan karena dikira bercanda.
MANGUPURA, NusaBali
Wisatawan domestik (wisdom) asal Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Andika, 18, hilang terseret ombak Pantai Bias Saut, Batubelig, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Minggu (1/1) pukul 17.15 Wita. Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa di Pantai Petitenget, Kuta Utara , Minggu (2/1) pukul 16.07 Wita
Korban yang baru beberapa hari datang dari Labuan Bajo untuk liburan akhir tahun itu datang ke TKP, pada Minggu sore bersama temannya bernama Okto, 25. Sebelum akhirnya memutuskan untuk berenang, Andika (korban) dan Okto bermain bola di pantai bersama beberapa orang lainnya yang juga merupakan sesama dari Manggarai.
Selesai bermain bola, mereka membersihkan badan yang dipenuhi pasir dengan cara berenang di laut. Kebetulan pada saat itu ombak di pantai tersebut sedang ganas. Selesai membersihkan pasir, Okto langsung balik ke tepi. Pada saat sampai di tepi, Okto tidak melihat korban mengikutinya untuk kembali pulang ke kos mereka di Jalan Karangsari V Nomor 25, Banjar Robokan, Kebo Iwa Selatan, Denpasar Barat.
Karena tak menemukan korban, Okto kembali ke laut untuk mencari korban. Belum sampai berenang, Okto melihat Andika berenang sambil melambaikan tangan. Sayangnya, Okto tak peka dengan lambaian tangan korban sebagai tanda minta tolong. Okto malah menganggap korban melambaikan tangan sedang bercanda dan memilih untuk kembali ke darat.
Setelah melihat Korban semakin menjauh dan menghilang, barulah Okto panik dan berteriak minta tolong kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Melihat hal tersebut beberapa orang surfer berusaha berenang mengejar untuk menyelamatkan korban, namun karena kuatnya arus laut serta kendala cuaca dan situasi semakin gelap sehingga korban tidak bisa dijangkau.
"Saksi dan korban ke TKP niatnya untuk menikmati pemandangan. Sampai di sana keduanya bersama dengan teman-teman lain menikmati pantai sambil bermain bola. Setelah main bola badan mereka penuh pasir. Untuk membersihkan pasir pada tubuh, mereka berenang. Malah mengalami musibah," ungkap Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana dikonfirmasi, Minggu (2/1).
Petugas Balawista yang jaga di pantai tersebut dibantu warga sekitar pada saat itu melakukan pencarian. Warga juga melaporkan peristiwa tersebut ke Basarnas Denpasar. Tak lama berselang regu penyelamatan dari Basarnas dan juga Polair Polres Badung tiba di lokasi TKP untuk melakukan pencarian.
Upaya pencarian pada Sabtu sore hingga malam hari Sabtu itu tidak membuahkan hasil, sebab hari sudah malam dan kondisi cuaca buruk. Pada Sabtu malam itu Basarnas Denpasar mengerahkan 5 orang personil menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian fokus di sepanjang bibir pantai. Hingga larut malam pencarian tidak membuahkan hasil.
Pencarian dilanjutkan pada Senin pagi kemarin. Basarnas Bali mengerahkan 2 unit jetski yang setiap hari diparkir dari Pantai Kelan. Selain itu 1 unit rubber boat Balawista Badung bergerak dari Pantai Seseh. Saat operasi berlangsung kondisi cuaca cerah berawan dan angin cukup kencang. Jetski sempat terkendala ombak saat mendekati area pencarian tak jauh dari bibir pantai.
Upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil. Mayat korban ditemukan di koordinat 8°40'42.08"S-115° 8'52.30"T, dengan jarak dari LKM 0,79 NM, Heading 112° kearah tenggara tepatnya di lepas Pantai Peti Tenget. Setelah berhasil dibawa ke darat, mayat korban dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar. 7 pol
1
Komentar