Bisnis Bunga Segar Tetap Sumringah
Bisnis bunga segar merupakan salah satu bisnis yang tidak mengenal musiman.
Tak Kenal Musiman
DENPASAR, NusaBali
Indikasi permintaan bunga segar, baik dalam bentuk rangkaian dan ikatan dan bentuk- bentuk artistik lainnya marak. Seperti yang terlihat di salah satu komplek penjualan bunga segar di Jalan Mayjen Sutoyo di lingkungan Banjar Gemeh, Denpasar, Selasa (23/5).
Aktivitas penjualan, mulai dari menyortir, merangkai, hingga membungkus dan mengirim bunga segar pesanan tampak ramai. “Tetap ada saja pesanan,” ujar Kadek Pranita, seorang karyawan stand bunga.
Kata Kadek Pranita, permintaan bunga segar lebih ramai jika ada hari-hari peringatan nasional, seperti Hari Kemerdekaan RI, Hari Pahlawan maupun hari- hari nasional lainnya. Termasuk yang berkaitan dengan ulang tahun instansi atau lembaga maupun swasta dan even-even lain.
Hal senada disampaikan Dicky, seorang pemilik stand bunga segar di kawasan tersebut. “Tiap hari ada permintaan, ada yang membeli,” ujar Dicky, sambil menunjuk beberapa contoh rangkaian bunga yang telah siap.
Walau tak menyebut pasti berapa jumlah pembeli rata-rata setiap hari, namun para pemilik stand stand bunga segar mengisyaratkan bisnis ini nyaris tak pernah layu di Denpasar.
Bunga-bunga segar tersebut hampir seluruhnya didatangkan dari Jawa, diantaranya dari Malang. “Kalau stok dari lokal Bali belum ada rasanya,” ujar pedagang lain. Adapun bunga rangkaian tersebut antara lain mawar, kembang matahari, sedap malam, krisan dan margot. Harga per rangkai bervariasi, tergantung banyak ragam dan banyak bunga serta desainnya.
Sekadar gambaran ada yang berharga Rp 250 ribu hingga Rp 350 Ribu per rangkai dan seterusnya. Dominan rangkaian tersebut untuk dekorasi dan kebutuhan estetika lain. *K17
Komentar