Longsor dan Pohon Tumbang Timpa Beberapa Lokasi
BANGLI, NusaBali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli mencatat sejumlah bencana di Bangli. Sepekan terakhir, Kabupaten Bangli dilanda cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD dan Damkar Bangli I Wayan Wardana mengatakan tingginya curah hujan di Bangli memicu sejumlah bencana. Terjadi bencana pohon tumbang dan tanah longsor di sejumlah lokasi. Antara lain pohon tumbang di Desa Bayunggede, Kintamani. Pohon tersebut tumbang dan menimpa pagar tembok pembatas Pura Ulun Suwi sepanjang 5 meter, dan 20 pohon jeruk milik warga. Akibatnya kerugian ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Pohon tumbang juga dilaporkan di tiga lokasi lainnya di Kecamatan Kintamani. Seperti, di Desa Belanga, dahan pohon beringin patah dan menutup jalan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Selanjutnya di Desa Mengani, pohon jenis Pinis tumbang dan menimpa kabel listrik milik PLN serta menutup akses jalan desa dari Tempekan Sumage menuju ke Desa Mengani. "Pohon menimpa kabel listrik menyebabkan aliran listrik di Tempekan Sumage, Desa Mengani padam," ungkapnya Senin (2/1).
Di Desa Suter pohon alpukat tumbang dan menimpa mobil jenis Daihatsu Xenia DK 1715 LL milik Ketut Gede Putra Sudirgayusa, warga asal Banjar/Desa Abang Songan. Material pohon juga menutupi akses jalan sekitar. Akibat kejadian ini kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Terbaru, hujan deras disertai kilatan petir juga terjadi di wilayah Kota Bangli. Sambaran petir bahkan mengenai Pelinggih Meru Tumpang Tujuh di Pura Puseh Desa Adat Tamanbali dan mengakibatkan kebakaran. Akibatnya kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta. Sedangkan di Banjar Yeh Mampeh Tegal Sari, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan kerusakan atap rumah milik Ni Nyoman Sariani. "Tidak hanya pohon tumbang, wilayah Kabupaten Bangli juga sangat berpotensi terjadi longsor," jelas mantan Camat Bangli ini.
Ditambahkan, masyarakat yang terdampak bencana, agar membuat proposal berisi detail kerusakan ke BPBD Bangli. Proposal tersebut untuk selanjutnya diusulkan ke BPBD Provinsi Bali agar bisa mendapatkan bantuan pasca bencana. "Seperti tahun 2022, Pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial penanganan pasca bencana," sebutnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG kondisi cuaca buruk ini diperkirakan masih bertahan hingga bulan Februari mendatang. Di mana curah hujan di Bangli mencapai 400 hingga 500 per milimeter. "Itu curah hujan yang cukup deras yang puncaknya diperkirakan pada Januari ini," sebutn Wardana. Masyarakat diimbau agar tetap waspada. Hindari berkendara di jalur tebing maupun pepohonan.7esa
Komentar