Jembrana Tambah 73 Titik Wifi Gratis, Rencana Dibagi ke Desa hingga Pasar
NEGARA, NusaBali
Pemkab Jembrana akan menambah pemasangan sebanyak 73 titik wifi gratis pada 2023 ini.
Tambahan wifi gratis yang didanai melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali, tersebut rencananya akan dibagi ke 51 desa/kelurahan dan sejumlah pasar umum.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Aplikasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jembrana I Ketut Raka Wiyadnyana, Selasa (10/1), mengatakan, pada 2022 lalu sudah ada sebanyak 122 titik wifi gratis di Jembrana. Dari 122 titik wifi itu, sebanyak 89 titik disediakan melalui BKK provinsi dan 33 titik dari APBD Jembrana.
“Yang 89 titik wifi dari BKK provinsi tahun 2022, pemasangannya ada di 64 desa adat, 10 puskesmas, dan 15 titik di tempat-tempat wisata. Sedangkan yang dari pemkab, tersebar di sekitaran Kantor Bupati dan Civic Center Jembrana,” ujar Raka.
Sementara tahun 2023 ini, Raka menyatakan, Jembrana kembali mendapat tambahan pemasangan sebanyak 73 titik wifi dari BKK provinsi. Dengan tambahan 73 titik wifi yang masih dalam proses pengadaan itu, nantinya ada sebanyak 162 titik wifi gratis dari BKK provinsi yang terpasang di luar areal Pemkab Jembrana.
“Yang tambahan 73 titik rencananya akan kita bagi ke 51 desa/kelurahan. Artinya, kita serahkan ke masing-masing desa untuk menentukan di mana yang perlu dipasang. Kemudian sisanya, sebanyak 12 titik, akan disebar ke pasar-pasar. Kita rencana pasang di pasar, salah satunya untuk meningkatkan pelayanan terkait pembayaran digital yang sudah diterapkan di sejumlah pasar,” ucap Raka.
Selain penambahan titik wifi, menurut Raka, untuk kecepatan wifi gratis tahun 2023 ini akan ditambah dari 20 Mbps menjadi 30 Mbps. Adapun total anggaran dari BKK provinsi yang disiapkan untuk menambah wifi dan meningkatkan seluruh speed wifi gratis di Jembrana tahun ini, sebesar Rp 1,1 miliar. “Kalau anggaran tahun sebelumnya Rp 500 juta. Selain menambah pemasangan wifi dan tambahan speed (kecepatan wifi), di sana juga ada dana untuk monitoring,” kata Raka.
Ketika terjadi gangguan koneksi internet, Raka mengatakan, juga sudah menyediakan nomor layanan pengaduan di tiap alat wifi gratis se-Jembrana. Selama ini, Raka mengaku jarang terjadi gangguan koneksi dari provider. Namun lebih sering terjadi kendala-kendala teknis di lokasi pemasangan. Seperti colokan listrik yang rusak, korosi pada alat wifi yang ada di daerah pesisir, dan power wifi mati karena ulah tangan-tangan jahil.
“Kalau gangguan keamanan, seperti alatnya dicuri atau sengaja dirusak, syukurnya masyarakat masih sadar. Tidak ada seperti di daerah-daerah lain sehingga router-nya terpaksa dikerangkeng. Kita pun berharap, wifi yang diberikan untuk masyarakat itu agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan ikut dijaga,” tandas Raka. *ode
Komentar