Pejudo Pra PON Bali Mulai Latihan
Selain latihan dua kali seminggu yang dikoordoinasikan Pengprov, para pejudo juga latihan dengan koordinasi masing-masing Pengkab/Pengkot.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali mulai menggelar latihan untuk atlet Pra PON Bali di GOR Lila Bhuana Denpasar. Latihan khusus atlet Pra PON yang merupakan jawara tiap kelas Porprov Bali XV/2022 pada November lalu itu dihelat dua kali dalam seminggu, Kamis sore dan Minggu pagi.
"Untuk menyongsong Pra PON kita sudah bersiap sejak seminggu yang lalu," ucap Wakil Ketua Umum II Pengprov PJSI Bali Bidang Prestasi, Agus Putra Adnyana, Selasa (10/1).
Mantan pelatih judo Bali di PON XX/2021 ini mengatakan latihan dengan pola program rutin itu sudah dilakukan sejak seminggu lalu di bawah komando Pengprov PJSI Bali. Sebab, selain latihan di bawah koordinasi Pengprov PJSI Bali, mereka juga tetap latihan rutin minimal 1 kali dalam sehari di bawah pengawasan Pengkab dan Pengkot PJSI.
"Persiapan kita di Bali langsung tancap gas dengan pola teratur, kenapa demikian karena daerah lainnya di luar Bali mereka telah menggelar program Pelatda," tutur Agus Putra Adnyana.
Agus Putra Adnyana yang juga Ketua Pengkot PJSI Denpasar berharap latihan terpusat di provinsi selama dua kali dalam seminggu tetap berlanjut karena PB PJSI telah memutuskan Pra PON cabang olahraga beladiri judo dihelat dalam empat kejurnas pada bulan Maret, Juni, Agustus, dan Oktober tahun 2023.
Kejurnas selama empat kali itu akan mengumpulkan poin, dimana hasil akhir, peringkat 1-8 di tiap kelasnya dipastikan lolos PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut.
Kejurnas pada bulan Maret dihelat di Jakarta, kemudian Kejurnas bulan Juni j di Solo, Jawa Tengah. Sementara untuk kejurnas ketiga dan keempat pada bulan Agustus dan Oktober, belum diputuskan secara resmi lokasinya. "Pra PON pertama bulan Maret di Jakarta kan sudah dekat, makanya kita terus persiapan atlet tim bayangan Pra PON yang dihuni para juara Porprov Bali XV/2022 pada November lalu," tegas Agus Putra Adnyana.
PJSI Bali mengincar meloloskan dua orang atlet di tiap kelasnya, satu atlet inti, dan satu lagi sebagai atlet cadangan. Semua itu dalam upaya mempertahankan prestasi 6 emas, dan 6 perunggu saat PON XXI/2021 lalu di Papua. *dek
"Untuk menyongsong Pra PON kita sudah bersiap sejak seminggu yang lalu," ucap Wakil Ketua Umum II Pengprov PJSI Bali Bidang Prestasi, Agus Putra Adnyana, Selasa (10/1).
Mantan pelatih judo Bali di PON XX/2021 ini mengatakan latihan dengan pola program rutin itu sudah dilakukan sejak seminggu lalu di bawah komando Pengprov PJSI Bali. Sebab, selain latihan di bawah koordinasi Pengprov PJSI Bali, mereka juga tetap latihan rutin minimal 1 kali dalam sehari di bawah pengawasan Pengkab dan Pengkot PJSI.
"Persiapan kita di Bali langsung tancap gas dengan pola teratur, kenapa demikian karena daerah lainnya di luar Bali mereka telah menggelar program Pelatda," tutur Agus Putra Adnyana.
Agus Putra Adnyana yang juga Ketua Pengkot PJSI Denpasar berharap latihan terpusat di provinsi selama dua kali dalam seminggu tetap berlanjut karena PB PJSI telah memutuskan Pra PON cabang olahraga beladiri judo dihelat dalam empat kejurnas pada bulan Maret, Juni, Agustus, dan Oktober tahun 2023.
Kejurnas selama empat kali itu akan mengumpulkan poin, dimana hasil akhir, peringkat 1-8 di tiap kelasnya dipastikan lolos PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut.
Kejurnas pada bulan Maret dihelat di Jakarta, kemudian Kejurnas bulan Juni j di Solo, Jawa Tengah. Sementara untuk kejurnas ketiga dan keempat pada bulan Agustus dan Oktober, belum diputuskan secara resmi lokasinya. "Pra PON pertama bulan Maret di Jakarta kan sudah dekat, makanya kita terus persiapan atlet tim bayangan Pra PON yang dihuni para juara Porprov Bali XV/2022 pada November lalu," tegas Agus Putra Adnyana.
PJSI Bali mengincar meloloskan dua orang atlet di tiap kelasnya, satu atlet inti, dan satu lagi sebagai atlet cadangan. Semua itu dalam upaya mempertahankan prestasi 6 emas, dan 6 perunggu saat PON XXI/2021 lalu di Papua. *dek
Komentar