Bangli akan Bangun Lab Penyakit Menular
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli akan membangun laboratorium atau lab kesehatan berstandar Bio Safety Level (BSL) 2.
Lab ini untuk pemeriksaan penyakit-penyakit infeksius atau mudah menular, seperti penyakit TBC, Covid-19, flu burung, dan sebagainya.
Pembangunan lab ini sesuai arahan pihak Kementerian Kesehatan RI."Tujuan utama pembangunan laboratorium ini sebagai langkah kesiapan dari masing-masing daerah. Apabila ke depan terjadi lagi penyakit infeksius yang berkembang, seperti Covid-19 pada 2020 lalu," jelas Kepala Dinas Kesehatan Bangli dr I Nyoman Arsana, Selasa (10/1).
Menurut dr Arsana, di Bali ada dua lokasi yang dipilih untuk pembangunan lab berstandar BSL 2, yakni di Tabanan dan Bangli. Kepala dinas asal Kintamani ini menyebutkan anggaran ini dari DAK (dana alokasi khusus) Kemenkes Rp 4 miliar lebih. Diakui, pihaknya masih melakukan proses perencanaan. Pembangunan akan dimulai tahun 2023 dengan target pelaksanaan tender diperkirakan Maret 2023. Prencanaan harus dipikirkan secara matang dan perlu mendapatkan persetujuan dari Kemenkes apakah sudah sesuai standar.
dr Arsana yang didampingi Srkretaris Dinas Kesehatan AA Dwi Wulantari, menyampaikan tidak hanya dibangun laboratorium, Kemenkes juga menganggarkan Rp 800 juta untuk prasarana genset, air bersih, IPAL, dan sebagainya. Ada pula dana Rp 1,6 miliar untuk alat-alat pemeriksaan. Pemkab Bangli sebelumnya sudah punya laboratorium kesehatan daerah (Labkesda). Laboratorium BSL 2 yang akan berdampingan dengan Labkesda. Adapun jenis-jenis pelayanan pada laboratorium kesehatan masyarakat tidak berkaitan dengan penyakit klinis. Misalnya seperti pemeriksaan sampel air, pemeriksaan sampel makanan, dan sebagainya.
"Pengembangan yang sekarang lebih kepada laboratorium kliniknya. Yang mana laboratorium klinik ini jenis pemeriksaannya seperti pemeriksaan PCR, mikrobiologi, cek darah lengkap, cek urine lengkap, dan sebagainya," imbuhnya. *esa
Komentar