Tabanan Tambah 88 Titik Wifi Gratis
Dipasang di Pasar, Pura Kahyangan dan Fasilitas Umum
Total layanan wifi gratis di Tabanan mencapai 481 titik dengan kekuatan 30 bandwidth, sekaligus akan disambungkan CCTV mengantisipasi kejahatan.
TABANAN, NusaBali
Kabupaten Tabanan kembali mendapat bantuan 88 titik wifi gratis dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali. Bantuan untuk program Bali Smart Island (BSI) ini dipasang di tempat umum seperti pasar dan Pura Kahyangan.
Selain mendapat tambahan wifi gratis, 393 titik yang sebelumnya sudah dibantu juga ditambah daya bandwidh dari 20 menjadi 30 bandwidth. Dengan tambahan daya ini otomatis jangkuan menjadi lebih luas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan mengatakan, bantuan wifi gratis ini sifatnya tahunan dari Provinsi Bali. "Jadi total layanan wifi gratis di Tabanan ada 481 titik. Semuanya berdaya 30 bandwidth," terangnya, Kamis (12/1).
Adapun 88 titik wifi ini pemasangan sudah ditentukan yakni di pasar tradisional, pura kahyangan, lapangan umum, hingga fasilitas umum. "Pemasangan dalam proses, harus menyiapkan infrastrukturnya hingga persiapan penarikan kabel. Yang jelas pemasangan harus tuntas di tahun 2023," katanya.
Bantuan wifi gratis ini pun disambut suka cita oleh Tabanan. Apalagi kegunaan terhadap wifi sangat diperlukan masyarakat terutama untuk desa adat. Sebab sesuai koordinasi Diskominfo dengan sejumlah desa adat banyak permintaan terhadap wifi yang sebelumnya dipasang untuk disambungkan dengan pemasangan CCTV sebagai antisipasi adanya pencurian pratima. "Desa adat banyak yang minta izin untuk hal itu, dan kami sudah koordinasi ke Diskominfo Provinsi Bali dan diizinkan penggunaan hal tersebut," beber Dian Setiawan.
Seiring dengan pengadaan wifi gratis ini, Pemprov Bali juga mendanai langsung biaya perawatan. Total di tahun 2023 biaya perawatan yang diterima Tabanan sebesar Rp 3.528.045.000. "Biaya ini istilahnya biaya monev, biaya monev tahun sekarang sama dengan di tahun 2022," akunya.
Sementara terkait dengan kondisi bantuan wifi sebelumnya, mantan Kabag Humas Setda Tabanan ini pun menerangkan masih dalam kondisi bagus. Artinya tak sampai ada yang rusak ataupun tak terpakai. Karena desa adat ataupun desa yang mendapat wifi gratis tersebut sudah diberikan pemahaman apabila mendapati wifi tak berfungsi. Lagi pula di Dinas Kominfo Tabanan juga sudah ada pengawasan langsung dari kantor. "Pemantauan kami juga lakukan lewat dashboard, jadi bisa dilihat dari kantor apabila ada yang rusak atau sengaja yang merusak," tandasnya. *des
Selain mendapat tambahan wifi gratis, 393 titik yang sebelumnya sudah dibantu juga ditambah daya bandwidh dari 20 menjadi 30 bandwidth. Dengan tambahan daya ini otomatis jangkuan menjadi lebih luas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan mengatakan, bantuan wifi gratis ini sifatnya tahunan dari Provinsi Bali. "Jadi total layanan wifi gratis di Tabanan ada 481 titik. Semuanya berdaya 30 bandwidth," terangnya, Kamis (12/1).
Adapun 88 titik wifi ini pemasangan sudah ditentukan yakni di pasar tradisional, pura kahyangan, lapangan umum, hingga fasilitas umum. "Pemasangan dalam proses, harus menyiapkan infrastrukturnya hingga persiapan penarikan kabel. Yang jelas pemasangan harus tuntas di tahun 2023," katanya.
Bantuan wifi gratis ini pun disambut suka cita oleh Tabanan. Apalagi kegunaan terhadap wifi sangat diperlukan masyarakat terutama untuk desa adat. Sebab sesuai koordinasi Diskominfo dengan sejumlah desa adat banyak permintaan terhadap wifi yang sebelumnya dipasang untuk disambungkan dengan pemasangan CCTV sebagai antisipasi adanya pencurian pratima. "Desa adat banyak yang minta izin untuk hal itu, dan kami sudah koordinasi ke Diskominfo Provinsi Bali dan diizinkan penggunaan hal tersebut," beber Dian Setiawan.
Seiring dengan pengadaan wifi gratis ini, Pemprov Bali juga mendanai langsung biaya perawatan. Total di tahun 2023 biaya perawatan yang diterima Tabanan sebesar Rp 3.528.045.000. "Biaya ini istilahnya biaya monev, biaya monev tahun sekarang sama dengan di tahun 2022," akunya.
Sementara terkait dengan kondisi bantuan wifi sebelumnya, mantan Kabag Humas Setda Tabanan ini pun menerangkan masih dalam kondisi bagus. Artinya tak sampai ada yang rusak ataupun tak terpakai. Karena desa adat ataupun desa yang mendapat wifi gratis tersebut sudah diberikan pemahaman apabila mendapati wifi tak berfungsi. Lagi pula di Dinas Kominfo Tabanan juga sudah ada pengawasan langsung dari kantor. "Pemantauan kami juga lakukan lewat dashboard, jadi bisa dilihat dari kantor apabila ada yang rusak atau sengaja yang merusak," tandasnya. *des
Komentar