Relawan Bocorkan Komunikasi RK dengan Golkar, PAN dan Gerindra
BANDUNG,NusaBali
Ridwan Kamil hingga kini belum memutuskan pilihan partai politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Relawan pun membocorkan komunikasi yang deadlock di antara Ridwan Kamil dengan 3 partai politik yang akan dia putuskan.
Kepala Sekretariat Gerakan Nasional Indonesia Juara (GNIJ) Hilman Syah mengatakan, Ridwan Kamil saat ini sedang membangun komunikasi dengan Partai Golkar, PAN dan Gerindra. Meski belakangan ini Ridwan Kamil disanterkan bergabung dengan Golkar dan PAN, namun Gerindra juga menjalin komunikasi secara intens dengan Gubernur Jawa Barat tersebut.
"Yang saya ikuti, memang, ada beberapa partai yang menjalin komunikasi. Ada Golkar, PAN, dan di luar itu ada komunikasi dengan Gerindra. Hanya memang belum ada keputusan dari ketiga partai ini," kata Hilman Syah kepada wartawan, seperti dilansir detikcom, Kamis (12/1/2023).
Hilman mengatakan, Gerindra juga ikut menjalin komunikasi dengan Ridwan Kamil disamping isu santer akan segera bergabung dengan Golkar maupun PAN. Dia menyatakan, utusan Prabowo Subianto sudah beberapa kali ke Bandung dan menjalin komunikasi langsung dengan Ridwan Kamil.
"Beberapa tokoh penting Gerindra sudah hilir-mudik ke Bandung. Entah nanti hasilnya seperti apa, kita juga menghormati keputusan Kang Emil akan memilih partai yang mana. Apakah akan berlabuh ke Golkar, PAN atau Gerindra, yang jelas kita menghormati keputusan itu," tuturnya.
Selain itu, kata Hilman, relawan juga masih bersikukuh mendorong RK bisa maju sebagai Capres 2024. Relawan bahkan sudah merekomendasikan Ridwan Kamil supaya bisa bersanding dengan Sandiaga Uno untuk Pilpres mendatang.
Namun jika dinamikanya berubah haluan, relawan legawa jika RK harus maju sebagai cawapres. Yang jelas kata Hilman, tahun 2024 mendatang, Ridwan Kamil harus melenggang ke kancah politik nasional karena meyakini punya kapabilitas untuk bersaing dengan kandidat lain. "Kewajiban kita membersamai Kang Emil. Apapun yang terjadi, dan partai apapun yang beliau putuskan, kita sangat menghormati. Keinginan relawan di seluruh Indonesia memang RI 1, tapi kalau kondisinya ada dinamika maka tak masalah menjadi RI 2. Yang penting beliau bisa maju ke nasional," ujarnya. *
Komentar