Janjikan Anggaran Seniman Pada APBD Perubahan
Sejumlah pejabat mulai membesuk maestro seni tabuh I Wayan Djebeg, 85, di ICU RS Ari Canti, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Wabup Mahayastra Besuk Maestro Wayan Djebeg
GIANYAR, NusaBali
Mereka yang datang di antaranya Wakil Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar Gusti Ngurah Wijana serta sejumlah pejabat lainnya. Selain mendoakan kesembuhan maestro I Wayan Djebeg, Wabup Mahayastra juga menyerahkan bantuan yang diterima pihak keluarga, Kamis (25/5).
Wabup Mahayastra menegaskan pada anggaran perubahan akan mengalokasikan anggaran untuk para seniman. Ia mengakui pada penyusunan APBD belum ada pos untuk seniman. Sementara pemangku dan sulinggih sudah ada. “Pada anggaran perubahan nanti kami pastikan poskan anggaran untuk seniman dengan menggandeng BPJS,” ungkap Mahayastra. Kadis Kebudayaan Gusti Ngurah Wijana menambahkan bantuan pengobatan maestro Djebeg akan dibijaksanai meski anggaran perubahan belum berjalan. “Kami pastikan ter-cover (pengobatan Djebeg),” ungkap Wijana.
Sementara Made Kormi, 51, anak ke-enam Wayan Djebeg menuturkan, ayahnya merupakan seniman tabuh yang aktif mencipta tabuh lelambatan. Meski sudah uzur, Djebeg masih aktif mengajar tabuh ke berbagai pelosok. Bahkan sebelum masuk rumah sakit, Djebeg tengah menciptakan tabuh untuk PKK Banjar Tarukan, Desa Mas untuk ditampilkan pada Pesta Kesenian Bali tahun ini. “Tabuh adalah jiwanya. Diajak bicarakan tabuh, entah bagaimana ayah saya sangat hidup, ceria, dan enerjik,” ujar Kormi.
Maestro tabuh I Wayan Djebeg, 85, asal Banjar Batur, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini dirawat intensif sejak 14 Mei 2017. Dia didiagnose mengalami penggumpalan darah di kepala, masalah saluran kencing, dan saraf yang tidak berfungsi normal. Setelah sepekan lebih dirawat di ICU RS Ari Santhi, Wayan Djebeg yang dikenal sebagai seniman alam sepesialis tabuh Lelambatan sudah mulai bisa membuka mata dan menggerakkan tubuh bagian kanan.
Kiprahnya di bidang seni tabuh Lelambatan diawali dengan menjadi penabuh Gong Kebyar Kabupaten Gianyar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) 1982. Djebeg pernah keliling Eropa selama 8 bulan sebagai duta seni. Terakhir, berangkat ke India tahun 1998. Pada tahun 1962, Djebeg diajak bekerja di URIL atau Ajendam Indonesia selama 27 tahun. Selama itu pula, ia bekerja keliling Indonesia sebagai penghibur masyarakat, TNI AD, dan lainnya yang memerlukan hiburan kesenian Bali.
Pada tahun 1982, Djebeg ditunjuk sebagai penabuh Gong Kebyar Kabupaten Gianyar untuk PKB. Saat menabuh, dia sering memainkan terompong dan kendang. Tiga tahun kemudian, Djebeg diangkat sebagai pembina Gong Kebyar Kabupaten Gianyar pada 1985. Salah satu tabuh ciptaannya yang fenomenal adalah tabuh Lelambatan. Atas prestasinya, Djebeg dianugerahi penghargaan Wija Kusuma Kabupaten Gianyar Tahun 1986. *nvi
1
Komentar