Warga Hilang Ditemukan Jadi Tengkorak
Pria yang dilaporkan hilang dua bulan silam saat pamit menyabit rumput ditemukan dalam kondisi menjadi tengkorak.
TABANAN, NusaBali
Setelah dua bulan dinyatakan hilang, I Ketut Satra akhirnya ditemukan pada Minggu (15/1). Sayangnya warga Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan ditemukan dalam kondisi tinggal tengkorak. Pria 62 tahun ini ditemukan tak bernyawa di sebelah barat Pura Munduk Andong.
Informasi dihimpun, Ketut Satra ditemukan sekitar pukul 14.00 wita oleh warga yang sedang mencari madu lebah hutan. Warga yang mencari madu ini menemukan Ketut Satra dalam kondisi tinggal tengkorak, namun masih mengenakan baju kaos warna biru, celana cokelat dan sepatu boot. Temukan ini pun langsung dilaporkan ke aparat desa dan keluarga.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika mengatakan, atas temuan tulang tengkorak itu keluarga sudah membenarkan dilihat dari pakaian yang dikenakan korban.
Ketut Satra ditemukan di barat Pura Munduk Andong di lokasi datar. Padahal saat pencarian dua bulan lalu di lokasi sama tak ditemukan yang bersangkutan. "Sebelumnya tim dari Basarnas maupun BPBD dan warga sudah melakukan pencarian di lokasi itu namun tak ditemukan," ungkapnya.
Kata dia, setelah korban ditemukan keluarga dan warga setempat langsung melakukan prosesi upacara. Karena sesuai adat di Banjar Munduk Andong jenazah Ketut Satra langsung dibawa ke kuburan untuk dilakukan upacara. "Makanya tadi saat ditemukan kami dari BPBD dan polisi diminta pulang, karena warga yang akan melakukan evakuasi, sebab ada prosesinya. Karena setelah evakuasi jenazah langsung dibawa ke kuburan tidak lagi ke rumah duka," tegas Trisna Widiatmika.
Seperti berita sebelumnya, Ketut Satra dilaporkan hilang sejak Senin (17/10). Pria 62 tahun dilaporkan hilang setelah tak pulang usai izin menyabit rumput. Pencarian sempat menggunakan gong, namun tak kunjungan ditemukan sampai pencarian dilakukan lewat batas aturan pencarian petugas.
Sebelum dilaporkan hilang, dari rekaman CCTV tetangganya Ketut Satra memang akan menyabit rumput. Dia terekam CCTV sedang membawa sabit dan karung berjalan ke arah utara rumahnya. Biasanya korban Ketut Satra ini menyabit rumput di dekat Pura Puseh banjar setempat atau tak jauh dari rumahnya. *des
Informasi dihimpun, Ketut Satra ditemukan sekitar pukul 14.00 wita oleh warga yang sedang mencari madu lebah hutan. Warga yang mencari madu ini menemukan Ketut Satra dalam kondisi tinggal tengkorak, namun masih mengenakan baju kaos warna biru, celana cokelat dan sepatu boot. Temukan ini pun langsung dilaporkan ke aparat desa dan keluarga.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika mengatakan, atas temuan tulang tengkorak itu keluarga sudah membenarkan dilihat dari pakaian yang dikenakan korban.
Ketut Satra ditemukan di barat Pura Munduk Andong di lokasi datar. Padahal saat pencarian dua bulan lalu di lokasi sama tak ditemukan yang bersangkutan. "Sebelumnya tim dari Basarnas maupun BPBD dan warga sudah melakukan pencarian di lokasi itu namun tak ditemukan," ungkapnya.
Kata dia, setelah korban ditemukan keluarga dan warga setempat langsung melakukan prosesi upacara. Karena sesuai adat di Banjar Munduk Andong jenazah Ketut Satra langsung dibawa ke kuburan untuk dilakukan upacara. "Makanya tadi saat ditemukan kami dari BPBD dan polisi diminta pulang, karena warga yang akan melakukan evakuasi, sebab ada prosesinya. Karena setelah evakuasi jenazah langsung dibawa ke kuburan tidak lagi ke rumah duka," tegas Trisna Widiatmika.
Seperti berita sebelumnya, Ketut Satra dilaporkan hilang sejak Senin (17/10). Pria 62 tahun dilaporkan hilang setelah tak pulang usai izin menyabit rumput. Pencarian sempat menggunakan gong, namun tak kunjungan ditemukan sampai pencarian dilakukan lewat batas aturan pencarian petugas.
Sebelum dilaporkan hilang, dari rekaman CCTV tetangganya Ketut Satra memang akan menyabit rumput. Dia terekam CCTV sedang membawa sabit dan karung berjalan ke arah utara rumahnya. Biasanya korban Ketut Satra ini menyabit rumput di dekat Pura Puseh banjar setempat atau tak jauh dari rumahnya. *des
Komentar