233 Calon Wisudawan IHDN Denpasar Dilepas Secara Niskala
Sebanyak 233 calon wisudawan dan wisudawati Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar melaksanakan prosesi Samawartana pada Tilem Sasih Jiyestha, Kamis (25/5) di depan Pura Ratna Sari kampus setempat, Jalan Ratna, Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Upacara ini merupakan tradisi perguruan tinggi tersebut jelang wisuda yang akan digelar hari ini, Jumat (26/5) di Inna Grand Bali Beach Sanur.
Upacara persembahyangan yang dipuput langsung oleh Ida Pandita Mpu Siwa Buda Daksa Darmika kemarin berlangsung khidmat, meski hujan sempat mengguyur prosesi tersebut. Kendati demikian, persembahyangan tetap berlangsung lancar dan tuntas.
Rektor IHDN Denpasar, Prof Dr Drs I Nengah Duija Msi menjelaskan, Samawartana merupakan prosesi secara spiritual dan menjadi agenda wajib bagi mahasiswa yang telah menuntaskan masa kuliahnya di institusi tersebut.
"Hari ini (kemarin, red) adalah Samawartana untuk mengawali wisuda besok (hari ini, red). Secara spiritual, bahwa mereka secara ajaran nilai agama sudah selesai melaksanakan tugas sebagai seorang mahasiswa. Selanjutnya mereka dilepas atau dikembalikan ke tengah-tengah masyarakat, mengabdi untuk kepentingan umat," ujarnya saat ditemui di sela prosesi Samawartana kemarin.
Sebagaimana melepas mahasiswa dengan Samawartana, proses mengawali pendidikan di perguruan tinggi tersebut pun juga melalui prosesi secara spiritual dengan Sisya Upanayana berupa Pewintenan Saraswati. Kata Prof Duija, upacara ini sebagai salah satu bentuk penyucian diri sebelum menerima ilmu pengetahuan serta memohon petunjuk kepada Sang Hyang Aji Saraswati.
"Ketika mereka masuk diberikan Mahasisya Upanayana dengan Pawintenan Saraswati. Mereka diberikan spirit belajar agama, dibukakan pintunya untuk belajar agama, sehingga mereka belajar agama tidak keluar dari koridor," katanya.
Dikatakan, usai menjalani Samawartana, 233 orang calon wisudawan dan wisudawati hari ini akan mengikuti proses akhir akademik yakni wisuda. Sebanyak 233 mahasiswa ini terdiri dari lulusan S1 dari Fakultas Dharma Acharya sebanyak 75 orang, Fakultas Brahma Widya 23 orang, Fakultas Dharma Duta 35 orang, serta wisudawan Pascasarjana program S2 sebanyak 89 orang dan S3 sebanyak 11 orang. Dengan demikian, menurut Prof Duija, jumlah wisudawan IHDN Denpasar hingga wisuda hari ini berjumlah 8.087 orang yang tersebar di seluruh Nusantara.
"Kami berharap dengan ilmu yang sudah didapat, lulusan IHDN dapat mengamalkan ajaran agama untuk kepentingan umat Hindu di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan surat keterangan pendamping ijazah yang menyatakan ada keahlian lain selain ditambahkan selain ijazah, mereka punya kemampuan dan keterampilan di bidang lain selain bergelut di bidang ilmu agama," ungkapnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai perubahan status institut menjadi Universitas, kata Prof Duija, pihaknya berharap bisa terwujud tahun ini. Untuk menyongsong status baru itu pun, IHDN Denpasar terus menyiapkan SDM pengajar yang berkualitas. "IHDN Denpasar sudah memiliki 6 guru besar, 47 doktor, dan 58 sedang proses S3. Sisanya 41 orang masih S2, tetap kita dorong untuk kuliah S3. Dari sisi SDM kita sudah cukup siap. Sehingga, bila sinyal itu (perubahan status, red) terlaksana tahun ini, maka wisuda berikutnya (September) kita sudah ganti nama menjadi Universitas Hindu Negeri Jaya Pangus," harapnya. *in
Upacara persembahyangan yang dipuput langsung oleh Ida Pandita Mpu Siwa Buda Daksa Darmika kemarin berlangsung khidmat, meski hujan sempat mengguyur prosesi tersebut. Kendati demikian, persembahyangan tetap berlangsung lancar dan tuntas.
Rektor IHDN Denpasar, Prof Dr Drs I Nengah Duija Msi menjelaskan, Samawartana merupakan prosesi secara spiritual dan menjadi agenda wajib bagi mahasiswa yang telah menuntaskan masa kuliahnya di institusi tersebut.
"Hari ini (kemarin, red) adalah Samawartana untuk mengawali wisuda besok (hari ini, red). Secara spiritual, bahwa mereka secara ajaran nilai agama sudah selesai melaksanakan tugas sebagai seorang mahasiswa. Selanjutnya mereka dilepas atau dikembalikan ke tengah-tengah masyarakat, mengabdi untuk kepentingan umat," ujarnya saat ditemui di sela prosesi Samawartana kemarin.
Sebagaimana melepas mahasiswa dengan Samawartana, proses mengawali pendidikan di perguruan tinggi tersebut pun juga melalui prosesi secara spiritual dengan Sisya Upanayana berupa Pewintenan Saraswati. Kata Prof Duija, upacara ini sebagai salah satu bentuk penyucian diri sebelum menerima ilmu pengetahuan serta memohon petunjuk kepada Sang Hyang Aji Saraswati.
"Ketika mereka masuk diberikan Mahasisya Upanayana dengan Pawintenan Saraswati. Mereka diberikan spirit belajar agama, dibukakan pintunya untuk belajar agama, sehingga mereka belajar agama tidak keluar dari koridor," katanya.
Dikatakan, usai menjalani Samawartana, 233 orang calon wisudawan dan wisudawati hari ini akan mengikuti proses akhir akademik yakni wisuda. Sebanyak 233 mahasiswa ini terdiri dari lulusan S1 dari Fakultas Dharma Acharya sebanyak 75 orang, Fakultas Brahma Widya 23 orang, Fakultas Dharma Duta 35 orang, serta wisudawan Pascasarjana program S2 sebanyak 89 orang dan S3 sebanyak 11 orang. Dengan demikian, menurut Prof Duija, jumlah wisudawan IHDN Denpasar hingga wisuda hari ini berjumlah 8.087 orang yang tersebar di seluruh Nusantara.
"Kami berharap dengan ilmu yang sudah didapat, lulusan IHDN dapat mengamalkan ajaran agama untuk kepentingan umat Hindu di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan surat keterangan pendamping ijazah yang menyatakan ada keahlian lain selain ditambahkan selain ijazah, mereka punya kemampuan dan keterampilan di bidang lain selain bergelut di bidang ilmu agama," ungkapnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai perubahan status institut menjadi Universitas, kata Prof Duija, pihaknya berharap bisa terwujud tahun ini. Untuk menyongsong status baru itu pun, IHDN Denpasar terus menyiapkan SDM pengajar yang berkualitas. "IHDN Denpasar sudah memiliki 6 guru besar, 47 doktor, dan 58 sedang proses S3. Sisanya 41 orang masih S2, tetap kita dorong untuk kuliah S3. Dari sisi SDM kita sudah cukup siap. Sehingga, bila sinyal itu (perubahan status, red) terlaksana tahun ini, maka wisuda berikutnya (September) kita sudah ganti nama menjadi Universitas Hindu Negeri Jaya Pangus," harapnya. *in
Komentar