SGB Incar Wedakarna Jadi Tandem
Senator Arya Wedakarna kini jadi prioritas, setelah gagalnya upaya gaet Rai Mantra jadi tandem SGB
Novanto Rekomendasi Sudikerta Setelah Lampu Hijau dari Pastika
DENPASAR, NusaBali
Ketut Sudikerta langsung tancap gas setelah kantongi rekomendasi sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali dari DPP Golkar dan deklarasi di Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’ Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Rabu (24/5) sore. Politisi Golkar berjuluk SGB (Sudikerta Gubernur Bali) ini mulai berburu kandidat tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali. Salah satu figur yang diincar SGB adalah Senator Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-karna MWS.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (25/5), Arya Wedakarna yang kini anggota DPD RI Dapil Bali diincar SGB sebagai tandemnya di posisi Cawagub ke Pilgub Bali 2018, setelah upaya melobi IB Rai Dharmawijaya Mantra (Walikota Denpasar saat ini) tidak membuahkan hasil. Bahkan, sudah ada pertemuan elite Golkar Bali untuk menjajaki Arya Wedakarna buat dipinang sebagai Cawagub.
Sumber NusaBali di lingkaran Golkar menyebutkan, Arya Wedakarna kini menjadi skala prioritas untuk dipinang sebagai tandem SGB di posisi Cawagub Bali 2018. Salah satu pertimbangannya, Wedakarna yang notabene Ketua DPD PNIM Bali punya massa pendukung, tercermin dari predikatnya sebagai peraih suara terbanyak untuk kursi DPD RI Dapil Bali dalam Pileg 2014.
“Wedakarna dapat peluang terbesar untuk jadi tandem Sudikerta. Bahkan, dia sudah dilobi untuk dijadikan Cawagub. Sekarang tergantung Wedakarna,” ujar kader senior Golkar ini kepada NusaBali, Kamis kemarin.
Dia menyebutkan, Wedakarna memiliki basis massa kuat di Bali dari kalangan anak muda, akademisi, tokoh masyarakat, dan kaum perempuan. Magnet Wedakarna ini membuat ambisi Golkar bangkit, setelah sempat frustasi karena lobi-lobi mereka ditolak IB Rai Mantra. “Antara Wedakarna dan Rai Mantra punya elektabilitas yang tidak jauh beda,” katanya.
Bagaimana Wedakarna? Dihubungi NusaBali secara terpisah di Jakarta, Kamis kemarin, Wedakarta mengakui dirinya memang didekati elite Golkar. Salah satu yang mendekatinya adalah Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry. Dalam pembicaraan dengan Sugawa Korry, Wedakarna mengaku ditawari posisi Cawagub pendamping Sudikerta. “Saya memang ditawari sebagai Cawagub melalui Pak Sugawa Korry. Saya berterimakasih, karena nama saya juga dimasukkan dalam survei internal Golkar,” jelas Wedakarna.
Ditanya soal kesiapannya menjadi Cawagub Bali pendamping SGB, menurut Wedakarna, para relawan mendorong dirinya maju tarung ke Pilgub Bali 2018 melalui jalur Independen. Para relawan bergerak menggalang dukungan untuk maju lewat jalur Independen, dengan membuka posko. “Namun, masih banyak opsi-opsi yang bisa digunakan. Kita masih punya waktu untuk memikirkan,” sebut Wedakarna.
Menurut Wedakarna, selain Golkar, beberapa partai politik juga menawarinya maju ke Pilgub Bali 2018. Namun, sebagai tokoh muda, dirinya masih melihat perkembangan dan situasi ke depan. “Kan ada waktu untuk melakukan kajian. Jadi, saya tidak tergesa-gesa, meskipun banyak partai menawari maju ke Pilgub Bali,” tandas politisi PNIM yang sempat sandang predikat ‘Rektor Termuda’ saat memimpin Uni-versitas Mahendradatta Denpasar ini.
Sementara itu, Ketut Sudikerta mengakui pihaknya masih menginventarisasi nama-nama kandidat Cawagub ke Pilgub Bali 2018. Cagub yang juga Ketua DPD I Golkar Bali ini mengatakan akan dilakukan survei terlebih dulu terkait tandemnya di posisi Cawagub. “Kita sudah inventarisir nama-nama Cawagubnya,” ujar politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018 ini.
Sudikerta tidak menampik deretan nama seperti Wedakarna dan Rai Mantra menjadi pertimbangan sebagai tandemnya di posisi Cawagub. “Ya, nama-nama itu di antaranya. Tapi, ada juga nama-nama lain yang masih kita survei. DPP Golkar akan melakukan survei kandidat Cawagub, sebelum nanti direkomendasikan secara resmi,” tegas Sudikerta.
Sudikerta sendiri secara resmi sudah kantongi direkomendasi Cagub Bali 2018 yang diserahkan DPP Golkar dalam acara ‘Deklarasi SGB dan Konsolidasi Partai’ di Monumen Bajra Sandhi, Rabu sore. Rekomendasi untuk SGB diserahkan langsung Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto, yang sore itu hadir bersama Sekjen DPP Golkar Idrus Marham.
Dalam acara Deklarasi SGB yang dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan sejumlah perwakilan partai politik sore itu, Setya Novanto mengatakan Sudikerta direkomendasi sebagai Cagub Bali 2018, setelah mendapatkan lampu hijau juga dari Gubernur Pastika. Setya Novanto mengaku secara tak sengaja bertemu Gubernur Pastika dalam sebuah acara kenegaraan di Jakarta. Dalam pembicaraan itu, Pastika menyatakan dukungan kepada Sudikerta.
“Kalau Pak Gubernur Made Mangku Pastika tidak mendukung, saya tidak rekomendasikan (Sudikerta sebagai Cagub Bali 2018, Red),” ungkap Novanto yang juga Ketua DPR RI.
Selain itu, kata Novanto, Sudikerta memiliki elektabilitas tertinggi dari hasil survei yang dilakukan DPP Golkar. Elektabilitas Sudikerta disebutkan tembus angka 39 persen. “Dari survei yang dilakukan DPP Golkar, Sudikerta memiliki tingkat elektabilitas tertinggi. Program-program yang diberikan kepada masyarakat sangat dirasakan,” papar Novanto.
Sementara, Gubernur Pastika saat memberikan sambutan di hadapan para kader Golkar sore itu, mengatakan Sudikerta harus bertarung untuk menjadi pemenang di Pilgub Bali 2018. Tidak boleh ada istilah kalah. “Karena saya punya tradisi selalu menang, tidak pernah ada istilah kalah,” ujar Pastika.
Pastika meminta Sudikerta bisa melanjutkan program-program pro rakyat Bali Mandara, yang memang sudah terbukti sangat membantu masyarakat dan membawa Bali lebih maju dan sejahtera. ”Program Bali Mandara ini harus berlanjut, makanya Pak Sudikerta bisa tampil dan harus menang,” terang Pastika yang juga anggota Dewan Pembina DPP Demokrat. *nat
1
Komentar