'Hati-hati Naikkan Tarif PDAM'
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti pemerintah daerah (pemda) untuk berhati-hati dalam menetapkan tarif angkutan dan air minum.
Sebab, kedua tarif tersebut bisa mendorong inflasi yang saat ini menjadi momok seluruh negara di dunia. "Saya berikan contoh saja urusan tarif PDAM. Hati-hati. Kalau urusan listrik itu urusan kita. Urusan BBM urusan kita. Tapi yang daerah yang berkaitan tarif angkutan, PDAM hati-hati itu bisa menjadikan inflasi naik," ujarnya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Jakarta, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (17/1).
Ia meminta pemda untuk menahan kenaikan tarif apabila mampu. Jangan sampai ada tarif perusahaan daerah air minum (PDAM) yang naik lebih dari 100 persen.
"Kalau enggak kuat naik enggak apa-apa tapi sekecil mungkin jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100 persen. Karena data yang masuk ke saya ada," ujarnya.
Pada saat yang sama, ia bersyukur tingkat inflasi Indonesia masih terjaga di kisaran 5,5 persen di tengah lonjakan harga yang dihadapi seluruh negara di dunia.
"Patut juga kita syukuri inflasi kita di angka 5,5 persen. Ini patut disyukuri berkat kerja keras semuanya. Coba dilihat negara lain bahkan ada yang sampai 92 persen. Uni Eropa di angka 9,2 persen. Ini tinggi sekali," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta seluruh kepala daerah bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan.
"Tolong bupati, walikota, gubernur sering-sering masuk pasar. Cek apakah data-data itu sesuai dengan di lapangan. Jangan "Baik, Pak. Gak ada naik, Pak. Harga stabil, pak". Saya cek langsung. BPS di daerah informasikan angka-angka yang apa adanya kepada kepala daerah," tegasnya.
Ia menyebut pengecekan ini sebagai upaya deteksi dini mengantisipasi lonjakan harga-harga di lapangan, tidak sebatas menerima data-data.
Ia menerima laporan sejumlah bahan pangan penting seperti beras, telur, tomat dan daging ayam sudah mengalami kenaikan di banyak daerah.
"Di lapangan, 79 daerah (harga) beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit. Urusan telur, 89 daerah mengalami hal yang sama, naik," imbuhnya.
Jokowi lalu menyebut harga tomat pun sudah naik di 82 daerah, lalu harga daging ayam pun tercatat naik di 75 daerah.
Menurutnya, deteksi harga informasi di lapangan penting agar pemerintah tak salah ambil kebijakan. "Jangan sampai keliru membuat kebijakan. Sekecil apapun kebijakan, harus berbasis pada data dan fakta-fakta di lapangan," ungkapnya. *
Komentar