Diarahkan Google Map, Turis Terjebak
AMLAPURA, NusaBali
Wisatawan/turis asal Jogjakarta, Jawa Tengah, Rizki Indriwardani, terjebak di jalan setapak, Objek Wisata Dukuh, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Senin (16/1) sore.
Kerena dia mengikuti petunjuk Google Map saat naik kendaraan Wuling AB 1345 EO. Kapolsek Bebandem AKP I Nengah Sunia memaparkan Rizki Indriwardani, asal Jalan Nangka Karangnongko, Sanggrahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Dia bersama 3 anggota keluarganya berwisata ke Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang. Selanjutnya, rombongan ini dari Tirtagangga pukul 14.00 Wita, hendak ke Denpasar. Selama perjalanan mengikuti petunjuk Google Map. Seharusnya perjalanan wisata itu menuju Amlapura, berlanjut ke arah kiri mesti melintasi Desa Pertima, Desa Bugbug, berlanjut Objek Wisata Candidasa, hingga tembus Objek Wisata Yehmalet, lalu Klungkung kemudian Gianyar. Namun rombongan itu mengikuti jalur dari Amlapura menuju ke barat atau ke kanan melintasi Desa Bungaya Kangin, tembus Desa Bebandem, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Setiba di Desa Sibetan, mestinya lurus ke barat, justru belok kiri ke selatan menuju Banjar Telaga, kemudian tembus Objek Wisata Dukuh, Desa Sibetan menyusuri kebun salak. Sedangkan jalur di Banjar Dukuh itu merupakan jalan melingkar, justru wisatawan itu masuk jalan setapak tengah kebun salak hingga kendaraannya terjebak tidak bisa maju dan tidak bisa mundur.
Maka Rizki Indriwardani meminta bantuan warga di Banjar Dukuh, tetapi warga tidak mampu mengevakuasi kendaraan itu, maka mengontak Kapolsek Bebandem AKP I Nengah Sunia. Kapolsek Nengah Sunia bersama anggota Bhabinkamtibmas Desa Sibetan Aiptu I Nyoman Sueca dan warga melakukan evakuasi. Ternyata evakuasi gagal, karena medannya terjal, licin dan sempit.
Selanjutnya, polisi mengontak pemilik mobil derek hingga evakuasi lancar. Wisatawan itu pun melanjutkan perjalanan ke Denpasar. "Saya mengapresiasi bantuan Kapolsek Bebandem bersama warga, yang telah menyelamatkan perjalanan ini," jelas Rizki.
"Jangan terlalu percaya dengan Google Map, terutama di jalan desa, bisa tersesat. Jangankan mobil, sepeda motor saja tidak bisa melintas di lokasi tersesat itu," kata Kapolsek Nengah Sunia. Kata dia, wisatawan sering tersesat atau salah jalur saat berwisata di Objek Wisata Dukuh. "Apabila warga atau wisatawan memasuki jalan tanah, semakin sempit kemudian berakhir menemui jalan setapak, sebaiknya jangan dilanjutkan, jangan sampai terjebak," pintanya.7k16
Kerena dia mengikuti petunjuk Google Map saat naik kendaraan Wuling AB 1345 EO. Kapolsek Bebandem AKP I Nengah Sunia memaparkan Rizki Indriwardani, asal Jalan Nangka Karangnongko, Sanggrahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Dia bersama 3 anggota keluarganya berwisata ke Objek Wisata Tirtagangga, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang. Selanjutnya, rombongan ini dari Tirtagangga pukul 14.00 Wita, hendak ke Denpasar. Selama perjalanan mengikuti petunjuk Google Map. Seharusnya perjalanan wisata itu menuju Amlapura, berlanjut ke arah kiri mesti melintasi Desa Pertima, Desa Bugbug, berlanjut Objek Wisata Candidasa, hingga tembus Objek Wisata Yehmalet, lalu Klungkung kemudian Gianyar. Namun rombongan itu mengikuti jalur dari Amlapura menuju ke barat atau ke kanan melintasi Desa Bungaya Kangin, tembus Desa Bebandem, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Setiba di Desa Sibetan, mestinya lurus ke barat, justru belok kiri ke selatan menuju Banjar Telaga, kemudian tembus Objek Wisata Dukuh, Desa Sibetan menyusuri kebun salak. Sedangkan jalur di Banjar Dukuh itu merupakan jalan melingkar, justru wisatawan itu masuk jalan setapak tengah kebun salak hingga kendaraannya terjebak tidak bisa maju dan tidak bisa mundur.
Maka Rizki Indriwardani meminta bantuan warga di Banjar Dukuh, tetapi warga tidak mampu mengevakuasi kendaraan itu, maka mengontak Kapolsek Bebandem AKP I Nengah Sunia. Kapolsek Nengah Sunia bersama anggota Bhabinkamtibmas Desa Sibetan Aiptu I Nyoman Sueca dan warga melakukan evakuasi. Ternyata evakuasi gagal, karena medannya terjal, licin dan sempit.
Selanjutnya, polisi mengontak pemilik mobil derek hingga evakuasi lancar. Wisatawan itu pun melanjutkan perjalanan ke Denpasar. "Saya mengapresiasi bantuan Kapolsek Bebandem bersama warga, yang telah menyelamatkan perjalanan ini," jelas Rizki.
"Jangan terlalu percaya dengan Google Map, terutama di jalan desa, bisa tersesat. Jangankan mobil, sepeda motor saja tidak bisa melintas di lokasi tersesat itu," kata Kapolsek Nengah Sunia. Kata dia, wisatawan sering tersesat atau salah jalur saat berwisata di Objek Wisata Dukuh. "Apabila warga atau wisatawan memasuki jalan tanah, semakin sempit kemudian berakhir menemui jalan setapak, sebaiknya jangan dilanjutkan, jangan sampai terjebak," pintanya. *k16
1
Komentar