Laki-laki asal Taiwan Tewas Membusuk di Penginapan
DENPASAR, NusaBali - Seorang wisatawan asal Taiwan, Liu Cheng Hsueh, 43, ditemukan tewas membusuk di dalam kamar penginapan Swarhaloka Residence, Jalan Dewi Madri Gang I, Lingkungan Temacun, Kelurahan Kuta, Badung, Selasa (17/1) pukul 10.00 Wita.
Korban yang sudah empat tahun lebih tinggal di penginapan tersebut meninggal dunia diduga akibat penyakit paru-paru yang dideritanya setahun terkahir.
Peristiwa tewasnya korban diketahui berawal dari kecurigaan karyawan penginapan, Sri Wahyuni alias Yuyun, 33, yang bekerja sebagai cleaning service. Perempuan yang tinggal di Griya Anyar Nomor 8 Pemogan, Denpasar Selatan itu mencium bau busuk saat melintas di depan kamar nomor 109 tempat korban tinggal.
Mencium bau aroma tak sedap itu, Yuyun memberitahukannya kepada karyawan yang lain, Nikmatul Hidayah. Selanjutnya diteruskan kepada Wikarno, 48, hingga akhirnya dilaporkan kepada Manager Penginapan Swarhaloka, Erna Irawati Mulis, 48. Menerima laporan tersebut, Erna langsung melakukan pengecekan ke kamar korban. Saksi Erna coba mengetuk pintu kamar beberapa kali, namun gak ada respons.
"Pada saat itu para saksi melihat banyak lalat beterbangan di depan kamar korban. Curiga terjadi sesuatu yang buruk terjadi, Erna meminta karyawannya untuk lapor ke Polsek Kuta dan ke Kepala Lingkungan Banjar Temacun, Kuta," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dalam keterangan persnya, Rabu (18/1).
Tak lama kemudian, aparat Polsek Kuta dan pihak banjar setempat tiba di TKP. Pintuk kamar korban pun dibuka menggunakan kunci serep. Setelah pintu kamar terbuka, terlihat korban dalam posisi terlentang di atas tempat tidur. Kondisinya sudah lebam mayat dan mengeluarkan bau busuk.
"Posisi korban pada saat ditemukan, terlentang di atas kasur, kaki kanan menekuk ke atas, kaki kiri menekuk ke samping, dan kedua tangan lipat di dada. Posisi kepala berada di barat dan kaki di timur. Korban memakai baju kaos warna hitam dan celana pendek warna biru. Pada bagian muka sudah lebam mayat, kedua mata tertutup. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," beber AKP Sukadi.
Untuk mengungkap penyebab tewasnya korban, polisi melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang dimungkinkan ada kaitan dengan kematian korban. Polisi mengamankan dua unit HP, jam tangan G Shok, money belt warna loreng bertuliskan Snapback original di atas meja sebelah tempat tidur, yang didalamnya berisikan uang cash Rp 905.000, 2 cincin warna kuning, 1 cincin warna putih, 1 buah kotak kosong coredryl, 1 buah kotak kosong colfin, 2 buah kotak kosong woods, 1 botol Cerodril (sisa setengah), dan 1 pepel Nytex (sisa dua).
Selain mengamankan barang-barang tersebut, polisi juga menggali keterangan para saksi di lokasi TKP. Keterangan dari Erna yang merupakan manager di penginapan itu, bahwa tiga hari sebelumnya sempat dia mengecek korban di kamarnya. Erna mengecek korban karena sebelumnya wisatawan itu diketahui menderita sakit. Pada saat itu korban mengaku kondisinya baik-baik saja dan menolak untuk diantar ke RS.
"Korban tinggal di sana sejak 2018. Setahun terakhir korban diketahui menderita sakit paru-paru dan sering batuk. Berdasarkan keterangan informasi yang didapatkan itu, dugaan sementara korban meninggal akibat sakit yang deriganya setahun terakhir. Jenazah korban dititipkan ke RSUP Prof IGNG Ngurah Denpasar," pungkasnya. *pol
Komentar