Diguyur Hujan, Teras Ambruk
Bagian teras yang ambruk berada satu struktur dengan bangunan utama rumah, sehingga demi keamanan tidak bisa ditempati.
NEGARA, NusaBali
Hujan deras yang sempat terjadi di Mendoyo, Jembrana, pada Rabu (18/1) pagi, menyebabkan sebuah bangunan teras rumah warga di Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, ambruk. Beruntung tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah tersebut. Namun ambruknya bangunan teras rumah keluarga I Gede Raka Merta Senjaya, 22, yang juga menjadi satu bagian dengan bangunan utama rumah korban, itu memaksa keluarga korban harus mengungsi.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ambruknya bangunan teras rumah warga, itu terjadi pada sekitar pukul 09.00 Wita. Kejadian itu, tepat berselang beberapa saat setelah hujan reda. Kebetulan saat kejadian itu, sang pemilik rumah maupun istri dan anaknya yang masih balita tidak ada di rumah. "Saat kejadian, saya dan anak sedang berada di rumah tetangga. Kebetulan suami saya juga masih bekerja. Jadi tidak ada orang di rumah," ucap istri pemilik rumah, Ni Komang Pramesti Regita Cahyani, 18, Rabu kemarin.
Di samping karena hujan deras, Pramesti mengaku, ambruknya bangunan teras rumah keluarganya itu pun diduga karena struktur bangunan yang kurang kokoh. Di mana bangunan teras rumah berukuran 3 meter x 3 meter, itu hanya berupa bangunan semi permanen.
Akibat musibah itu, diperkirakan menyebabkan sejumlah perabotan rumah tangganya rusak dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 5 juta.
Di samping kerugian materi itu, Pramesti mengaku tidak mungkin kembali menempati bangunan rumah yang menjadi satu struktur dengan bangunan teras itu. Mengingat bangunan teras itu juga berfungsi menjadi pelindung hujan atau angin untuk bangunan rumah. Termasuk bangunan utama rumah tempat tinggal keluarganya itu juga sudah rapuh.
"Untuk sementara, mungkin kami akan menumpang di rumah orangtua (rumah orangtua suaminya). Dan kami sangat mengharapkan ada bantuan dari pemerintah atas terjadinya musibah ini. Sehingga dapat memiliki rumah yang layak," ucap Pramesti.
Terkait adanya musibah itu, sempat menjadi perhatian Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang turun langsung ke rumah korban, Rabu siang. Kedatangan Wabup Ipat, sekalian menyalurkan bantuan berupa sembako, perlengkapan mandi, peralatan dapur, tikar, dan tenda darurat.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Ipat mengatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa korban. Dirinya pun berharap kepada instansi terkait agar bisa memperjuangan bantuan bedah rumah untuk keluarga pasangan suami istri (pasutri) muda tersebut. "Saya titip kepada Instansi yang menangani, setelah penyaluran bantuan sementara ini, dapat dilanjutkan dengan diberikan bantuan rumah yang layak melalui program bedah rumah," ujarnya. ode
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ambruknya bangunan teras rumah warga, itu terjadi pada sekitar pukul 09.00 Wita. Kejadian itu, tepat berselang beberapa saat setelah hujan reda. Kebetulan saat kejadian itu, sang pemilik rumah maupun istri dan anaknya yang masih balita tidak ada di rumah. "Saat kejadian, saya dan anak sedang berada di rumah tetangga. Kebetulan suami saya juga masih bekerja. Jadi tidak ada orang di rumah," ucap istri pemilik rumah, Ni Komang Pramesti Regita Cahyani, 18, Rabu kemarin.
Di samping karena hujan deras, Pramesti mengaku, ambruknya bangunan teras rumah keluarganya itu pun diduga karena struktur bangunan yang kurang kokoh. Di mana bangunan teras rumah berukuran 3 meter x 3 meter, itu hanya berupa bangunan semi permanen.
Akibat musibah itu, diperkirakan menyebabkan sejumlah perabotan rumah tangganya rusak dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 5 juta.
Di samping kerugian materi itu, Pramesti mengaku tidak mungkin kembali menempati bangunan rumah yang menjadi satu struktur dengan bangunan teras itu. Mengingat bangunan teras itu juga berfungsi menjadi pelindung hujan atau angin untuk bangunan rumah. Termasuk bangunan utama rumah tempat tinggal keluarganya itu juga sudah rapuh.
"Untuk sementara, mungkin kami akan menumpang di rumah orangtua (rumah orangtua suaminya). Dan kami sangat mengharapkan ada bantuan dari pemerintah atas terjadinya musibah ini. Sehingga dapat memiliki rumah yang layak," ucap Pramesti.
Terkait adanya musibah itu, sempat menjadi perhatian Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang turun langsung ke rumah korban, Rabu siang. Kedatangan Wabup Ipat, sekalian menyalurkan bantuan berupa sembako, perlengkapan mandi, peralatan dapur, tikar, dan tenda darurat.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Ipat mengatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa korban. Dirinya pun berharap kepada instansi terkait agar bisa memperjuangan bantuan bedah rumah untuk keluarga pasangan suami istri (pasutri) muda tersebut. "Saya titip kepada Instansi yang menangani, setelah penyaluran bantuan sementara ini, dapat dilanjutkan dengan diberikan bantuan rumah yang layak melalui program bedah rumah," ujarnya. ode
1
Komentar