Soal Bandara Buleleng, DPRD Bali Ngotot Tetap Dibangun

Pernyataan Sugawa Korry tersebut merespon hebohnya pernyataan penolakan Bandara Bali Utara oleh Ketum Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat kunjungan di Kawasan Ekonomi Kesehatan (KEK) Sanur, Kawasan Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Senin (16/1) lalu.  

Kata Sugawa Korry, pembangunan Bandara Buleleng untuk pemerataan ekonomi masyarakat Bali yang selama ini timpang. “Kesenjangan pembangunan di Bali Selatan dan Bali Utara adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Indikatornya bisa dicek lewat indeks pembangunan manusia, kemiskinan, pendapatan daerah dan lain-lainnya. Hal ini disebabkan karena penumpukan pembangunan infrastruktur, pariwisata, pendidikan di Bali Selatan saja,” ujar Sugawa Korry di Denpasar, Rabu (18/1).

Kata dia, ada kajian, bahwa untuk mencari solusi pemerataan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara, salah satunya dengan pembangunan Bandara Buleleng dan pembangunan ekspor hasil laut di Bali Utara. “Cuman sayang, seolah-olah terjadi perebutan kepentingan dalam penetapan lokasi bandara,” tegas Ketua DPD I Golkar Bali asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Sugawa Korry menghormati pernyataan dan pendapat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun saat ini, sesuai aspirasi masyarakat yang berkembang, untuk pemerataan pembangunan, Bandara Buleleng diharapkan terlaksana di Bali Utara. “Tetapi yang harus digarisbawahi adalah janganlah penetapan lokasi didasarkan atas kepentingan pribadi maupun kelompok, tetapi atas kajian ilmiah berdasarkan aturan yang berlaku,” beber Sugawa Korry.

“Ada studi kelayakan yang dilakukan secara profesional, memperhatikan sungguh-sungguh aspek lingkungan dan budaya serta mengedepankan kemanfaatan luas bagi Krama Buleleng,” pungkasnya.*nat