nusabali

KPPAD Prihatin Bocah Telantar

  • www.nusabali.com-kppad-prihatin-bocah-telantar

Orangtua disarankan melakukan pengawasan proporsional dan bijak saat anak-anak bermain di luar rumah.

GIANYAR, NusaBali
Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali I Kadek Ariyasa prihatin dengan peristiwa bocah telantar yang diamankan di Mapolsek Sukawati, Gianyar, Rabu (18/1) malam. Bocah yang dinyatakan hilang sejak pukul 14.00 Wita ditemukan dekat supermarket di Desa Batubulan. Bocah itu diamankan di Mapolsek Sukawati, kemudian diumumkan di media sosial. Orang tua bocah, I Wayan Swasta, sumringah dan langsung menemui anaknya di Mapolsek Sukawati malam itu juga.

Kadek Ariasa prihatin dengan berita seorang bocah usia sekitar 8-9 tahun itu yang dititipkan di Polsek Sukawati. Prihatin karena bocah itu tidak mampu menyampaikan identitas dan penyebab terlepas dari orang tua atau keluarga. “Kami dari KPPAD sangat menyayangkan kejadian anak hilang dari keluarganya,” ungkap Ariyasa, Kamis (19/1). Menurutnya kejadian ini sangat berisiko, berpotensi si anak jadi korban kekerasan jika ditemukan dan diamankan oleh orang yang tidak tepat.

Bersyukur, bocah ini diamankan anggota Polsek Sukawati. “Kami sangat mengapresiasi kesigapan aparat kepolisian dalam melindungi si anak,” ujar komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini. Ariasa berharap, masyarakat juga ikut bersama meningkatkan rasa peduli jika menemukan anak seperti kejadian tersebut. “Masyarakat agar peduli mengamankan ke aparat banjar, desa atau kepolisian terdekat agar lebih terjamin keamanannya,” ujar Ariasa.

KPPAD Provinsi Bali mengingatkan para orang tua dan keluarga betul-betul melindungi anaknya. Salah satunya melakukan pengawasan yang proporsional dan bijak saat anak-anak bermain di luar lingkungan rumah. Terlebih anak memiliki keterbatasan seperti lambat dan susah menangkap ucapan orang lain dan meresponnya. Hal ini berpotensi menjadi kesulitan dalam melacak keluarganya. “Semoga kita bersama meningkatkan kewaspadaan agar tidak ada kasus kekerasan terhadap anak,” harap Ariasa. *nvi

Komentar