Nelayan Gerokgak Keluhkan Pembatasan BBM
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, mengeluhkan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM).
Keluhan itu disampaikan ke aparat kepolisian Polres Buleleng dalam kegiatan 'Jumat Curhat', Jumat (20/1). "Kami masyarakat Celukan Bawang, terutama nelayan memerlukan BBM paling sedikit 15 liter sampai 75 liter untuk sekali melaut. Dan setiap kami membeli BBM dengan menunjukkan kartu KUSUKA (Kartu Pelaku Usaha Bidang Kelautan dan Perikanan) hanya diladeni oleh pihak SPBU sebanyak 5 liter," ujar seorang nelayan bernama Efendi.
Efendi pun berharap polisi turun tangan membantu mengatasi persoalan tersebut. "Mohon kami dibantu karena untuk bisa mendapatkan BBM yang digunakan untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarga," sambungnya.
Tak hanya itu, salah seorang warga Desa Celukan Bawang bernama Supriadi menyampaikan keluhan terhadap penanganan tumpahan batu bara yang ada di kawasan laut Celukan Bawang. "Karena tumpahan batu baru dapat mengganggu ekosistem ikan yang ada di sekitarnya," ucap Supriadi.
Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana pun menanggapi keluhan yang masyarakat tersebut. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait. "Masalah BBM akan kami koordinasikan dengan pihak SPBU untuk meladeni masyarakat nelayan yang ada di Celukan Bawang, mungkin nanti ditentukan waktu pembeliannya sehingga orang lain yang memerlukannnya tidak terganggu," ucap dia.
"Terkait dengan tumpahan batu baru akan segera dikordinasikan kepada pihak perusahaan dan kelautan untuk segera ditangani,” sambung dia. *mz
Komentar