Anggara Kasih Medangsia, Pujawali di Pura Andakasa
AMLAPURA, NusaBali
Pangempon Pura Sad Kahyangan Andakasa, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem, akan menggelar Usaba Pangurip Bumi pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa (24/1), Pura ini adalah
Stana atau linggih Ida Bhatara Brahma.
Pura ini terkenal sebagai tempat mohon taksu jadi balian dan pamangku. Kelian Pangempon Pura Sad Kahyangan Andakasa I Ketut Deresta bersama Penyarikan I Ketut Suadnyana, memaparkan Ida Bhatara Nyejer akan tiga hari. Panyineban pada Sukra Pon Medangsia, Jumat (27/1). Hal itu diungkapkannya di Pura Sad Kahyangan Andakasa, Jumat (20/1).
Deresta menyebutkan, pangayah mulai menghias palinggih pada Redite Pon Medangsia, Minggu (22/1), berlanjut nedunang pralingga Ida Bhatara Brahma, Soma Wage Medangsia, Senin (23/1) dan puncaknya Saniscara Kliwon Medangsia, Selasa (24/1).
Deresta menambahkan, Pura Sad Kahyangan Andakasa sesuai sejarah, berdiri pada zaman Rsi Markandeya abad ke-8, kemudian Mpu Kuturan yang melanjutkan pada abad ke-11. Pura tersebut selama ini dengan pangempon 354 KK (kepala keluarga), tersebar di 13 banjar adat. Yakni, Banjar Gegelang, Pakel, Babakan, Kelod, Kaler, Bengkel, Pangitebel, Pengalon, Yehmalet, Tengading, Labuhan, Seraya dan Ketug, berasal dari Desa Adat Gegelang dan Desa Adat Angantelu, Kecamatan Manggis. Mengenai tugas-tugas pangayah itu diklasifikasikan, krama kiskis tugasnya mabersih, krama undagi melaksanakan pembangunan, dan krama pangayah, ngayah secara umum.
Di Pura Sad Kahyangan Andakasa, selain menggelar pujawali setiap 6 bulan (210 hari) sekali, juga melaksanakan Pacaruan setiap Anggara Kliwon Perangbakat, dan Anggara Kliwon Dukut dan Anggara Kliwon Kulantir.
Pura Sad Kahyangan Andakasa merupakan stana Ida Bhatara Brahma, menguasai bagian selatan Bali dalam struktur Dewata Nawa Sanga di Bali. Pura ini juga sebagai salah satu Pura Catur Loka Pala di Bali, setelah Pura Sad Kahyangan Lempuyang di timur, Pura Pucak Mangu di utara dan Pura Batukaru di barat.
Jelas Deresta, Ida Bhatara Brahma atau disebut juga Ida Bhatara Hyang Tugu, sesuai lontar babad kayu selem, dan Lontar Padma Bhuwana, sebagai manifestasi Tuhan dalam fungsinya sebagai pencipta (utpatti). Sebagai Ida Bhatara Hyang Tugu karena temuan awal di puncak Bukit Andakasa itu berupa lingga, lingga itu dinamakan Tugu Andakasa atau Tugu Jineng Batu Bunggul. "Selama ini umat sedharma muspa, biasanya untuk mohon taksu, baik hendak jadi balian, atau pamangku," katanya.
Di pura itu tersimpan prasasti yang terbuat dari tembaga, yang disakralkan dengan ukuran panjang 25,7ncm, lebar 6,7 cm, tebal 0,2 cm.
Pamuspaan selama ini diantarkan oleh Jro Mangku Nyoman Kerenteng. Di Pura Sad Kahyangan Andakasa, ada 11 palinggih, meru tumpang lima, gedung sari, lingga jineng, taksi seluang, limas saru, gedong, Sanggar Agung, meru tumpang tiga, Bhatara Hyang Tugu, Sapta Petala dan Anglurah Agung. Selebihnya, bangunan pelengkap, seperti, bale panggungan, bale jajar, bale pasaji, pengaruman, bale piyasan, bale pesandekan, pemedal, candi bentar, bale kulkul, wantilan dan lain-lian.*k16
Komentar