25.000 Krama Ikut Ngiring ke Pura Luhur Uluwatu
Desa Adat Jimbaran Gelar Upacara Masupati Sesuhunan Dewa Ayu
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Jimbaran menggelar upacara masupati Ida Sesuhunan Dewa Ayu di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Minggu (22/1) pagi.
Prosesi upacara itu diawali dengan mapeed atau ngiring sesuhunan berupa Pelawatan Barong Ket dari Pura Ulun Siwi, Jimbaran menuju Pura Luhur Uluwatu. Upacara yang biasanya digelar setiap dua tahun sekali itu sempat terhenti lantaran pandemi Covid-19. Alhasil saat kembali digelar, puluhan ribu krama antusias dan mengikuti rangkaian prosesi upacara.
Bendesa Adat Jimbaran I Gusti Made Rai Dirga, mengatakan upacara Pasupati Sesuhunan Dewa Ayu diikuti sekitar 25.000 krama. Dalam pelaksanaan upacara ini, Sesuhunan Dewa Ayu diiring menuju Pura Uluwatu dari Pura Ulun Siwi. Menurutnya, selain pelawatan berupa Barong Ket, sebanyak tiga rangda, topeng telek dan lainnya juga diiring menuju Pura Luhur Uluwatu. Seluruh Pelawatan tersebut juga dipasupati.
“Upacara Masupati ini terakhir sekitar tujuh tahun yang lalu, karena beberapa kendala, sehingga tertunda. Saat kembali digelar banyak krama yang ikut, dari pelaksanaan upacara ini kami berjalan dari Jimbaran menuju Uluwatu,” kata Dirga, Minggu sore.
Dia menjelaskan, upacara ini awalnya digelar pada 2019 lalu, namun saat itu juru pundut sudah terlalu tua. Kemudian akan dilaksanakan di 2020, sayangnya upacara itu juga harus ditunda akibat pandemi Covid-19, sehingga upacara pemasupati baru dapat dilaksankan tahun ini. “Pasa saat pandemi, kendalanya harus mendapatkan persetujuan dari tiga desa adat, lantaran melibatkan banyak orang. Maka itu urung dilakukan dan baru bisa terlaksana kali ini,” jelasnya.
Serangkaian pelaksanaan upacara ini, Dirga mengatakan juga akan digelar pementasan calonarang di Desa Pecatu. Namun sebelumnya Pelawatan Ida Bhatara akan diiring menuju Pura Pererepan Pecatu. Selain itu, pada 27 Januari 2023 juga dilaksanakan masolah di perempatan agung Desa Adat Pecatu.
Lebih lanjut dia menambahkan, upacara ini telah dipersiapkan sejak empat bulan yang lalu. Dari pelaksanaan upacara masupati ini, seluruh Jalan Raya Uluwatu dari Desa Adat Jimbaran hingga Pecatu digunakan sepenuhnya. “Sebab antusias masyarakat dalam pelaksanaan upacara ini sangat tinggi,” kata Dirga.
Sejumlah ruas jalan pun ikut ditutup untuk sementara waktu. Atas penutupan itu, Dirga berharap semua pihak dapat memaklumi. “Dari pelaksanaan upacara ini Jalan Raya Uluwatu yang dilewati para pemedek pun terpaksa ditutup sementara, sejak pukul 07.00 Wita. Untuk penutupan ini sudah bersurat ke pihak kepolisian, Dinas Perhubungan dan instansi lainnya,” kata Dirga sembari menambahkan, karena prosesi budaya yang tidak gampang dan murah, sehingga diharapkan semua pihak dapat membantu keberlangsungan upacara ini. *dar
Komentar