Imlek, Umat Padati Griya Kongco Dwipayana Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Umat memadati Griya Kongco Dwipayana kawasan Tanah Kilap, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, saat perayaan Imlek 2574, Minggu (22/1).
Bukan hanya etnis Tionghoa yang datang bersembahyang, namun umat Hindu juga banyak yang hadir. Salah satunya Jro Mangku Melati dari Denpasar Utara. Dia bersembahyang bersama dengan keluarganya. “Saya memang rutin setiap tahun sembahyang ke sini setiap Imlek,” kata Jro Mangku Melati.
Dia membawa canang dupa dan aneka perlengkapan sembahyang lainnya. Jro Melati berharap di tahun baru Imlek ini semua umat berbahagia.
Begitu juga umat lainnya yang merupakan warga di luar Tionghoa, Ni Wayan Sukreni bersama Putu Adi Gunawan dari Tangkas, Klungkung, juga datang ke kongco ini. Meskipun menempuh perjalanan cukup jauh ke Denpasar, namun dia datang ke Kongco Dwipayana ini setiap Imlek. “Datang ke sini setiap tahun untuk memohon keselamatan,” ujarnya.
Dalam bersembahyang, busana, sarana upakara, cara mereka berdoa pun beragam sesuai keyakinan. Ada yang menggunakan pakaian adat Bali, ada pula yang terlihat menggunakan pakaian serba merah. Ada yang membawa banten maupun canang sebagaimana yang dibawa ke pura, dan ada yang membawa dupa.
Cara mereka sembahyang pun beragam, ada yang melakukan panca sembah atau berdoa secara Hindu dengan bunga, ada pula yang menggunakan dupa. Selanjutnya usai sembahyang mereka diperciki tirta oleh pamangku di sana dan mendapat bija berwarna kuning.
Pamangku di Griya Kongco Dwipayana Ida Bagus Adnyana, mengatakan persembahyangan bersama telah dilakukan pada pukul 00.00 Wita untuk melepas tahun yang sebelumnya dan membuka tahun yang baru. Persembahyangan ini usai pukul 02.00 Wita yang kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan sendiri-sendiri.
“Tahun Baru Imlek 2574 ini kita membuka lembaran baru. Persembahyangan ini berlangsung hingga tengah malam. Umat yang datang dari segala penjuru,” ujarnya.
Dia berharap tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Nuansa merah pun sangat kental di kongco ini. “Merah itu lambang kecerahan. Kecerahan merupakan simbol sejahtera dan bahagia karena sejahtera memberikan kebahagiaan,” kata Ida Bagus Adnyana. *mis
Komentar