P2TP2A Jembrana Dampingi ABG Korban Pemerkosaan
DENPASAR, NusaBali
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jembrana akan memberikan pendampingan kepada NLP, 16, ABG korban rudapaksa, dua pria berumur di Kecamatan Melaya, Jembrana.
NLP diperkosa oleh dua tetangganya yang sudah berusia uzur, yaitu PN, 60 dan GP, 55. Pemerkosaan terhadap NLP bahkan terjadi dua kali. Pelaku melancarkan aksi bejatnya saat NLP mencari rumput di kebun yang hanya berjarak 2 kilometer dari rumahnya. Pelaku kemudian memanfaatkan kondisi sepi untuk mengintimidasi remaja lulusan SD itu
"Kami sudah terima informasi terkait pencabulan anak di bawah umur di Jembrana, sangat disayangkan. Ini menjadi kasus pelecehan anak di bawah umur pertama di tahun 2023," kata Ketua P2TP2A Jembrana Ida Bagus Panca Sidarta, Senin (23/1) dilansir detikBali.
Ia mengatakan akan ke rumah korban untuk memberikan pendampingan dan perlindungan, terutama dari aspek psikologi korban. "Setelah berkoordinasi, rencananya besok 24 Januari 2023, kami dengan rekan lain akan turun langsung ke rumah korban," kata Panca.
Dijelaskan Panca, pendampingan itu dilakukan untuk mencegah intimidasi dari pelaku, dan mengetahui kondisi korban apakah perlu dibawa ke tempat atau rumah aman. "Tujuannya menghindari tekanan atau intimidasi. Sebab, hasil pendampingan akan mengetahui situasi dan kondisi korban di rumahnya," ujar Panca.
Karena saat ini belum ada rumah aman di Jembrana, maka akan dikoordinasikan dengan instansi terkait, sehingga tempat tersebut nantinya menjadi tempat yang benar-benar aman. "Selain ke rumah aman, kami juga akan melibatkan aparat desa untuk memantau dan memberikan perlindungan di lingkungan rumahnya," tandas Panca. *
Komentar