Adi Arnawa: Pemkab Dukung Pelestarian Seni dan Budaya
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dalam hal pelestarian seni dan budaya.
Tak sekadar mendukung, pemkab bahkan menggelontorkan anggaran untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan seni dan budaya.
Hal ini disampaikan langsung Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, saat menyaksikan pertunjukan seni ‘MahaAwidya’ yang diselenggarakan oleh Sanggar Seni Pancer Langit di Puri Rangki, Abianbase, Kecamatan Mengwi, Sabtu (21/1). “Kami atas nama Pemkab Badung menyambut baik dan mengapresiasi pertunjukan yang sangat kreatif dan luar biasa dari Sanggar Seni Pancer Langit. Kami akan selalu mensuport setiap kegiatan apapun, terlebih dalam upaya pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Badung,” ujar Adi Arnawa.
Menurut birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini, pertunjukan seni dan budaya oleh para seniman lokal diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pariwisata di Badung. Selain itu, pelestarian seni dan budaya juga dinilai mampu menjaga pembangunan sektor pariwisata berkelanjutan sebagai sektor utama dan menjadi andalan di Badung.
Dalam pementasan seni Sanggar Seni Pancer Langit, Adi Arnawa menilai alur ceritanya sangat mengalir dan menjadi satu kesatuan yang utuh dikemas dalam cerita MahaAwidya, yakni ilmu pengetahuan yang sangat mulia. “Awalnya kami membayangkan menonton pertunjukan dalam satu stage, namun kami kaget ketika seolah-olah langsung diajak dalam pertunjukan tersebut, ditambah suasana Puri Rangki yang begitu klasik. Ini pertunjukan yang luar biasa, tidak terlepas dari ide kreatif dari penanggungjawab dan pengurus Sanggar Seni Pancer Langit,” kata Adi Arnawa.
Sementara Penanggungjawab Sanggar Seni Pancer Langit, AA Gede Agung Rahma Putra, mengatakan dipilihnya Puri Rangki sebagai tempat pertunjukan karena memiliki taksu dan aura yang berbeda, sehingga para penonton sangat merasakan vibrasi dari tempat ini. Diceritakan, pada 2013 pihaknya pernah melakukan pementasan di Puri Rangki. “Baru berdiri setahun Sanggar Seni Pancer Langit, sudah bisa menampilkan pertunjukan di tempat ini, karena pancer langit memang memiliki dua konsep pertunjukan, yaitu pelestarian dan pengembangan. Pelestarian sebagai suatu identitas kita yang harus dipertahankan dan pengembangan sebagai suatu kreatifitas yang harus digali terus menerus,” katanya.
Dia berharap, pertunjukan ini dapat dijadikan agenda rutin, sehingga dapat menjadi daya tarik pariwisata. “Kita mencoba menawarkan suatu konsep pertunjukan baru bernuansa Bali untuk menarik kunjungan wisatawan,” harapnya. *asa
Komentar