Pikul Beban Berat, PPS Diminta Loyal dan Jurdil
SINGARAJA, NusaBali
KPU Buleleng melantik sebanyak 444 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk148 desa/kelurahan se-Kabupaten Buleleng di Kawasan Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Selasa (24/1).
Seluruh PPS diharapkan memiliki loyalitas, bekerja dengan jujur dan adil untuk suksesnya Pemilu 2024 mendatang.
Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana usai pelantikan mengatakan, ratusan PPS yang dilantik merupakan peserta seleksi terbaik di masing-masing desa/kelurahan, setelah menjalani seleksi tertulis dan wawancara. Dudhi menyebut dalam perekrutan PPS ini, KPU Buleleng mengutamakan peserta dari tokoh masyarakat, termasuk incumbent yang sebelumnya sudah pernah menjadi penyelenggara.
Selain itu, menurut Dudhi, yang menjadi pertimbangan lainnya, yakni dari kaum milenial. “Kaum milenial ini juga kami berikan tempat, karena tidak dapat dipungkiri Pemilu 2024 nanti menggunakan teknologi dan informasi terkini. Dan teknologi ini dikuasai anak muda, sehingga kami juga pertimbangkan untuk keterlibatannya,” ucap pejabat asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Seluruh PPS juga diingatkan kembali untuk tetap memegang komitmen dan integritas untuk bekerja lebih baik. Hal ini ditekankan karena beban kerja PPS pada Pemilu 2024 mendatang sangat berat. Kata Dudhi, dalam satu kali penyelenggaraan pesta demokrasi menghadapi 5 jenis pemilihan. Mulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Dudhi menyebut jika dalam perjalanannya ada PPS yang melanggar ketentuan dan aturan termasuk melanggar etos kerja, maka dianjurkan untuk mengundurkan diri. PPS yang bersangkutan pun akan digantikan dengan personil baru berstatus Pengganti Antar Waktu (PAW).
Sementara, salah seorang seorang PPS Desa Panji Anom, Ni Komang Sawitri Widiantari mengaku bersemangat kembali menjadi penyelenggara, karena ingin berkontribusi menyukseskan Pemilu 2024.
“Pemilu 2024 ini sangat kompleks, membutuhkan orang yang berintegritas dan memiliki kemampuan. Terutama saat pemutakhiran data yang membutuhkan proses yang panjang dan juga saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara,” jelas Sawitri. *k23
Selain itu, menurut Dudhi, yang menjadi pertimbangan lainnya, yakni dari kaum milenial. “Kaum milenial ini juga kami berikan tempat, karena tidak dapat dipungkiri Pemilu 2024 nanti menggunakan teknologi dan informasi terkini. Dan teknologi ini dikuasai anak muda, sehingga kami juga pertimbangkan untuk keterlibatannya,” ucap pejabat asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Seluruh PPS juga diingatkan kembali untuk tetap memegang komitmen dan integritas untuk bekerja lebih baik. Hal ini ditekankan karena beban kerja PPS pada Pemilu 2024 mendatang sangat berat. Kata Dudhi, dalam satu kali penyelenggaraan pesta demokrasi menghadapi 5 jenis pemilihan. Mulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Dudhi menyebut jika dalam perjalanannya ada PPS yang melanggar ketentuan dan aturan termasuk melanggar etos kerja, maka dianjurkan untuk mengundurkan diri. PPS yang bersangkutan pun akan digantikan dengan personil baru berstatus Pengganti Antar Waktu (PAW).
Sementara, salah seorang seorang PPS Desa Panji Anom, Ni Komang Sawitri Widiantari mengaku bersemangat kembali menjadi penyelenggara, karena ingin berkontribusi menyukseskan Pemilu 2024.
“Pemilu 2024 ini sangat kompleks, membutuhkan orang yang berintegritas dan memiliki kemampuan. Terutama saat pemutakhiran data yang membutuhkan proses yang panjang dan juga saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara,” jelas Sawitri. *k23
Komentar