Mesin Parkir Pasar Transit Tabanan Mati

Untuk diketahui pengadaan mesin parkir elektronik dilakuan tahun 2018 untuk mengantisipasi adanya kebocoran retribusi parkir.  Pantuan di lapangan Rabu (25/1), petugas parkir sedang melakukan pungutan parkir secara manual. Diakui mesin sudah tidak bisa digunakan sejak setahun silam. "Ada sudah setahun tidak bisa digunakan," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Murdika membenarkan mesin tidak bisa digunakan. Dan hal ini sudah diatasi. Sesuai rencana sudah disiapkan anggaran perbaikan. "Kita sudah siapkan anggaran yang bisa menggantikan kinerja mesin yang rusak," ujarnya.

Hanya saja, untuk jenis mesin yang akan digunakan masih berkoordinasi dengan jasa pihak ketiga. Karena pengadaan mesinnya melibatkan pihak ketiga. "Jadi belum bisa kita pastikan jenis mesinnya. Namun yang jelas tahun ini dianggarkan perbaikan. Masih proses," aku Murdika.

Dia menyebutkan, bagian mesin parkir rusak ini lumayan parah. Kalau diistilahkan dengan komputer, bagian otaknya atau intinya yang rusak sehingga tidak bisa digunakan. Lagi pula dipengaruhi dengan usia mesin yang sudah tua mengingat pengadaan sudah dilakukan tahun 2018. "Pengadaan ini tahun 2018, jadi dipengaruhi juga karena usia mesin," tandas mantan Camat Kediri ini.

Seperti diketahui Pemkab Tabanan awal tahun 2019 sudah mulai menggunakan parkir elektronik. Sejumlah titik sudah dipasang parkir elektronik misalnya di depan Pasar Tabanan, hingga di depan Pasar Kediri. Sejalan dengan itu, di Pasar Transit Tabanan pun juga dipasang parkir elektronik jenis barrier gate.

Secara teknis penerapan parkir ini mirip seperti penerapan parkir di bandara. Dimana masyarakat yang membawa kendaraan roda dua dan roda empat ketika akan masuk pasar, terlebih dahulu memencet tombol mesin untuk mendapatkan karcis parkir serta gate (plang bisa terbuka). Setelah selesai berbelanja dan hendak pulang mereka akan membayar parkir dengan e-money atau manual. *des