Garap Lomba Topeng dan Makendang, SMKN 1 Bangli Lestarikan Seni Budaya
BANGLI, NusaBali
SMKN 1 Bangli menggarap Lomba Topeng Keras dan Makendang berpasangan, Rabu (25/1).
Sehari sebelumnya dilaksanakan Lomba Masatua Bali. Lomba dengan peserta se-Bali untuk mendukung upaya pelestarian budaya Bali.
Kepala SMKN 1 Bangli I Nyoman Susila mengatakan serangkaian HUT SMKN 1 Bangli ke-53 ada beberapa kegiatan dilaksanakan. Lomba yang digelar bernuansa seni dan budaya meliputi Lomba Masatua Bali, Lomba Topeng Keras dan mekendang berpasangan. Ada pula yang berkaitan dengan teknologi yakni Lomba e-sport.
Lomba-lomba kembali digelar setelah dua tahun vakum lantaran pandemi Covid-19. "Sejatinya lomba makendang sudah kami rencanakan tahun lalu. Tapi karena ada pembatasan maka kegiatan kami tunda. Baru tahun ini dapat diselenggarakan," ungkapnya Rabu (25/1). Sedangkan untuk peserta berasal dari seluruh Bali. Menurut kasek asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku ini lomba topeng dan makendang sebagai bentuk dukungan untuk semakin mengajegkan seni budaya Bali. Selain itu penjabaran dari program atau visi misi Gubenur Bali.
Khusus untuk lomba topeng dan makendang peserta umum. Namun untuk peserta dibatasi usia 16 - 29 tahun. Diakui, lomba topeng dan mekendang cukup banyak peminat. "Panitia membatasi peserta yang ikut yakni 20 peserta saja. Antusias cukup besar untuk lomba topeng dan makendang ini. Panitia melakukan pembatasan karena beberapa hal salah satu keterbatasan waktu," sambungnya.
Lebih lanjut, untuk juri lomba topeng dan makendang melibatkan seniman asal Bangli, Gianyar, dan Denpasar. "Melalui kegiatan HUT ini, harapan kami seni dan budaya Bali semakin eksis. Para siswa kami juga semakin kreatif dan produktif," ujarnya.
Para pemenang lomba disiapkan hadiah uang pembinaan, piala, dan piagam. Ditambahkan, kegiatan HUT selanjutnya akan tetap mengangkat seni dan budaya Bali namun dengan konsep yang berbeda. Pihaknya menilai seni dan budaya serta teknologi berjalan beriringan. *esa
Komentar