Mobil DLH Mogok Berbulan-bulan
Kerusakan pada bagian master rem hingga minyak rem tidak bisa mengalir.
BANGLI, NusaBali
Mobil milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli sudah beberapa bulan terparkir di pinggir jalan, LC Uma Bukal, Bangli. Mobil penyisir sampah dengan nomor polisi DK 8621 P tersebut mogok, namun tidak kunjung ada perbaikan.
Menurut sumber di DLH, mobil jenis L-300 tersebut mengalami kerusakan pada bagian master rem hingga minyak rem tidak bisa mengalir. Kondisi tersebut menyebabkan rem tidak berfungsi. Akhirnya mobil tersebut diparkir di pinggir jalan. "Karena rem tidak berfungsi maka mobil dibiarkan dipinggir jalan. Kondisi ini sudah dilaporkan ke pimpinan, namun belum ada penanganan," ungkap sumber pada Kamis (26/1).
Mobil L-300 sudah terpakir di pinggir jalan sudah lebih dari 5 bulan. Lantaran tidak dioperasikan, diperkirakan kerusakan komponen mobil bertambah. Jelas sumber setempat, mobil ini dimanfaatkan untuk melakukan penyisiran sampah juga digunakan saat ada permintaan membuat dekorasi. "Mobil ini juga untuk melayani kegiatan emergency. Contohnya ketika ada banjir mobil tersebut diturunkan untuk angkut sampah," sambungnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli Putu Ganda Wijaya, saat dikonfirmasi, mengatakan dalam waktu dekat mobil tersebut akan diangkut. Pihaknya masih berkoordinasi dengan rekanan yang bertugas memperbaiki. "Segera kami perintahkan pihak rekanan untuk menarik mobil tersebut dari pinggir jalan,” jelasnya.
Menurut Putu Ganda, armada yang dimiliki DLH meliputi truk 14 unit dan 2 unit jenis L-300. Sedangkan untuk kondisi armada pengangkut sebanyak 2 unit truk dan 1 unit L-300 mengalami kerusakan. Meski ada kerusakan armada, Putu Ganda menegaskan layanan angkut sampat tetap berjalan normal.
Terkait anggaran pemeliharaan khusus untuk mobil pengangkut sampah, kepala dinas asal Kelurahan Bebalang, Bangli ini menyebutkan untuk jasa servis Rp 70 juta dan untuk pengadaan suku cadang Rp 40 juta. *esa
Menurut sumber di DLH, mobil jenis L-300 tersebut mengalami kerusakan pada bagian master rem hingga minyak rem tidak bisa mengalir. Kondisi tersebut menyebabkan rem tidak berfungsi. Akhirnya mobil tersebut diparkir di pinggir jalan. "Karena rem tidak berfungsi maka mobil dibiarkan dipinggir jalan. Kondisi ini sudah dilaporkan ke pimpinan, namun belum ada penanganan," ungkap sumber pada Kamis (26/1).
Mobil L-300 sudah terpakir di pinggir jalan sudah lebih dari 5 bulan. Lantaran tidak dioperasikan, diperkirakan kerusakan komponen mobil bertambah. Jelas sumber setempat, mobil ini dimanfaatkan untuk melakukan penyisiran sampah juga digunakan saat ada permintaan membuat dekorasi. "Mobil ini juga untuk melayani kegiatan emergency. Contohnya ketika ada banjir mobil tersebut diturunkan untuk angkut sampah," sambungnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli Putu Ganda Wijaya, saat dikonfirmasi, mengatakan dalam waktu dekat mobil tersebut akan diangkut. Pihaknya masih berkoordinasi dengan rekanan yang bertugas memperbaiki. "Segera kami perintahkan pihak rekanan untuk menarik mobil tersebut dari pinggir jalan,” jelasnya.
Menurut Putu Ganda, armada yang dimiliki DLH meliputi truk 14 unit dan 2 unit jenis L-300. Sedangkan untuk kondisi armada pengangkut sebanyak 2 unit truk dan 1 unit L-300 mengalami kerusakan. Meski ada kerusakan armada, Putu Ganda menegaskan layanan angkut sampat tetap berjalan normal.
Terkait anggaran pemeliharaan khusus untuk mobil pengangkut sampah, kepala dinas asal Kelurahan Bebalang, Bangli ini menyebutkan untuk jasa servis Rp 70 juta dan untuk pengadaan suku cadang Rp 40 juta. *esa
Komentar