Tanpa QR Code, Konsumen Maksimal Beli Solar 20 Liter
Penerapan Hari Pertama di SPBU Terpantau Lancar
DENPASAR, NusaBali
Penerapan QR Code pembelian JBT (Jenis BBM Tertentu/Solar subsidi) pada hari pertama, Kamis (26/1) berjalan lancar.
Dari pantauan, kondisi SPBU-SPBU di Denpasar normal. Tidak ada antrean pengisian BBM dari masyarakat konsumen. Sudah banyak masyarakat yang menggunakan QR Code untuk transaksi pengisian BBM. Namun tidak sedikit yang membeli BBM secara manual alias belum menggunakan barcode. Meskipun demikian petugas SPBU tetap melayani pembelian. Hanya saja sesuai ketentuan dari Pertamina, pembelian tanpa QR Code maksimal hanya 20 liter (solar) per hari.
“Astungkara konsumen di Bali sudah mengerti,” ujar Candra, seorang pengawas salah satu SPBU di kawasan Jalan Gatot Subroto, Denpasar Timur. Disampaikan Candra, sosialisasi penggunaan barcode tersebut sudah disampaikan kepada konsumen sejak lama. Antara lain brosurnya sudah disebarkan kepada masyarakat sekitar November 2022. “Kita imbau konsumen bisa mendaftar ke MyPertamina,” lanjut Candra. Tata caranya, kata dia bisa difoto kemudian mendaftar bisa dilakukan dari rumah.
Selanjutnya kemudian ada pemberitahuan dari Pertamina, tentang penerapan pembelian BBM dengan QR Code diberlakukan pada, Kamis(26/1). Candra belum bisa memastikan, apakah terjadi peningkatan atau pengurangan konsumsi BBM solar dengan penggunaan QR Code. “Ini kan baru mulai, belum bisa kita tentukan,” ujarnya. Sedangkan sebelumnya dikatakan Candra antara 8-10 ton solar terjual per hari.
Suasana pengisian BBM berlangsung lancar juga terlihat di SPBU 5480115 di Jalan Raya Puputan. “Suasana seperti biasa. Untuk solarnya sih lancar niki,” ujar I Wayan Partana, seorang karyawan SPBU. Pelayanan kepada masyarakat konsumen tetap seperti biasa, normal. Baik yang sudah menggunakan CR Code maupun yang belum tetap dilayani. Hanya saja sesuai ketentuan dari Pertamina, yakni hanya boleh membeli 20 liter bagi yang belum menggunakan CR Code. “Kita sarankan agar nanti menggunakan QR Code,” ujar Partana.
Sementara kalangan konsumen mengaku ada merasa tetap merasa lebih nyaman melakukan pembelian secara manual. Alasannya simple, tidak ruwet. “Lebih gampang dulu, beli minyak seratus ribu selesai,” ujar Putu Satriawan, salah seorang konsumen.
Namun demikian, jika memang mesti menggunakan QR Code, sarana pendukung seperti internet, koneksi mesti dibenahi dulu. “Ya kalau bagus internetnya, kalau error lagi sulit,” ujarnya. Karena itu kata dia benahi dulu, sarana pendukungnya seperti internet dan koneksinya. “Nanti setelah itu baru (terapkan),” ujarnya. Dia juga menambahkan tidak semua siap dengan penggunaan aplikasi tersebut.
Sebaliknya ada juga tidak masalah dan merasa lebih nyaman dengan penggunaan QR Code. “Tidak ada masalah, aplikasinya sangat gampang,” ujar Triyono. Malah Triyono menuturkan sudah cukup lama menggunakan QR Code untuk pembelian BBM. “Begitu ada info mau pakai barcode saya sudah langsung daftar dan langsung disetujui,” ungkapnya. Sebagaimana diberitakan Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus menerapkan pembelian solar yang merupakan Jenis BBM Tertentu (JBT) dengan menggunakan QR Code mulai, Kamis (26/1). *k17
Komentar