Kasus Campak Belum Ditemukan di Tabanan
TABANAN, NusaBali
Menyusul ditemukannya berbagai kasus campak di tanah air, Kabupaten Tabanan dilaporkan masih aman.
Hal ini disebut karena kesadaran masyarakat sangat tinggi memenuhi imunisasi dasar lengkap anak-anaknya meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila, mengatakan pada tahun 2022 lalu memang ada laporan dugaan campak, di mana ada dua orang yang mengalami gejala bercak merah. "Tetapi setelah diperiksa ternyata bukan campak. Sehingga hingga saat ini belum dilaporkan atau tidak ditemukan kasus campak di Tabanan," jelasnya, Jumat (27/1).
Nihilnya kasus campak ditengarai karena kesadaran masyarakat tinggi untuk melakukan imunisasi dasar pada balita mereka. Bahkan capaian imunisasi dasar di Tabanan mencapai 95 persen. "Imunisasi dasar lengkap ini sangat penting diberikan kepada bayi dan anak agar tidak terkena penyakit. Dan tidak hanya campak saja, imunisasi dasar lainnya seperti BCG, DPT, Polio dan lainnya rutin dilaksanakan. Jadi untuk saat ini kita masih aman," tegasnya.
Sementara itu saking antusiasnya masyarakat mengikuti imunisasi pada anaknya, di Puskesmas Baturiti I, capaian imunisasi campak melebihi target untuk tahun 2020 dan 2021 meskipun saat itu adanya PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Di tahun 2020 capaian imunisasi campak pada bayi 490 orang atau setara dengan 107,69 persen. Dan capaian imunisasi campak pada anak sekolah dasar 452 orang atau setara dengan 99 persen. Lalu di tahun 2021 capaian imunisasi campak pada bayi 458 orang atau mencapai 109,57 persen, dan capaian imunisasi campak pada anak sekolah dasar 479 orang 99 persen.
Kepala Puskesmas Baturiti I, dr Ni Made Kencanawati mengatakan imunisasi campak di Baturiti melebihi target karena ada balita atau anaknya yang melakukan imunisasi di Baturiti. Selain itu antusias masyarakat tinggi, meskipun kegiatan posyandu dibatasi saat pandemi namun masyarakat datang langsung ke puskesmas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Kesadaran pemberian imunisasi bagi bayi dan anak di masyarakat Baturiti tinggi dan antusias," tandasnya. *des
Nihilnya kasus campak ditengarai karena kesadaran masyarakat tinggi untuk melakukan imunisasi dasar pada balita mereka. Bahkan capaian imunisasi dasar di Tabanan mencapai 95 persen. "Imunisasi dasar lengkap ini sangat penting diberikan kepada bayi dan anak agar tidak terkena penyakit. Dan tidak hanya campak saja, imunisasi dasar lainnya seperti BCG, DPT, Polio dan lainnya rutin dilaksanakan. Jadi untuk saat ini kita masih aman," tegasnya.
Sementara itu saking antusiasnya masyarakat mengikuti imunisasi pada anaknya, di Puskesmas Baturiti I, capaian imunisasi campak melebihi target untuk tahun 2020 dan 2021 meskipun saat itu adanya PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Di tahun 2020 capaian imunisasi campak pada bayi 490 orang atau setara dengan 107,69 persen. Dan capaian imunisasi campak pada anak sekolah dasar 452 orang atau setara dengan 99 persen. Lalu di tahun 2021 capaian imunisasi campak pada bayi 458 orang atau mencapai 109,57 persen, dan capaian imunisasi campak pada anak sekolah dasar 479 orang 99 persen.
Kepala Puskesmas Baturiti I, dr Ni Made Kencanawati mengatakan imunisasi campak di Baturiti melebihi target karena ada balita atau anaknya yang melakukan imunisasi di Baturiti. Selain itu antusias masyarakat tinggi, meskipun kegiatan posyandu dibatasi saat pandemi namun masyarakat datang langsung ke puskesmas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Kesadaran pemberian imunisasi bagi bayi dan anak di masyarakat Baturiti tinggi dan antusias," tandasnya. *des
Komentar