Bali United 'Dihantui' Rasio Kebobolan Tinggi
Kontra Arema Tak Pasti, Ricky Fajrin Dkk Balik Kandang
MANGUPURA, NusaBali
Bali United sedang 'dihantui' rasio kebobolan yang cukup tinggi dalam putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023.
Hal itu dapat dilihat dari tiga laga awal setelah jeda, saat skuad Serdadu Tridatu menghadapi Persija Jakarta (15/1), PSM Makassar (20/1), dan RANS Nusantara FC (25/1).
Dari tiga laga di awal putaran kedua itu, Bali United belum pernah sekali pun menang. Yakni, sekali kalah 2-3 dari Persija, serta imbang dua kali masing-masing lawan PSM 2-2 dan RANS Nusantara 4-4.
Berkaca dari hasil akhir tiga laga tersebut, lini belakang Bali United mendapat sorotan tajam dari pelatih kepala Stefano ‘Teco’ Cugurra. Hal itu tentu tidak terlepas tingginya jumlah kebobolan yang dialami Ricky Fajrin dkk.
Pasalnya, sejauh ini tim juara bertahan Liga 1 itu total kemasukan sembilan gol dari tiga laga pada putaran kedua. Hal itu pun berbanding terbalik jika dibandingkan pencapaian pada tiga laga awal putaran pertama lalu, saat menghadapi tim yang sama. Saat itu Bali United hanya kebobolan empat gol, masing-masing dua gol lawan PSM (29/7) dan RANS Nusantara FC (4/8).
Akibat hal tersebut, kini Nadeo Arga Winata dkk kebobolan 30 gol, yang sekaligus jadi jumlah terbanyak jika dibandingkan dengan tim penghuni lima besar klasemen. Perbandingannya, Persib Bandung yang jadi pemuncak klasemen hanya kebobolan 26 gol. PSM di urutan ketiga 16 kali kebobolan.
Melihat catatan barisan pertahanannya itu, Teco menegaskan tidak ada pemain yang patut disalahkan atas catatan negatif dari segi rasio kebobolan tersebut.
“Ssebagai tim ketika kebobolan, semuanya salah, bukan hanya satu pemain saja," kata Teco.
Catatan tersebut tentu harus menjadi bahan evaluasi penting Bali United khususnya di sektor pertahanan untuk menghadapi laga-laga berikutnya.
Terdekat, skuad Serdadu Tridatu harus menjalani laga pekan ke-20 Liga 1 menghadapi Arema FC pada Senin (30/1). Namun karena ketidakpastian venue tim Singo Edan sebagai tuan rumah, maka laga tersebut berpotensi ditunda. Sebab Arema FC sampai saat ini masih belum menemukan stadion yang dapat digunakan menjamu pasukan Serdadu Tridatu.
Kondisi itu membuat seluruh penggawa Bali United memutuskan kembali pulang ke Bali dan menjalani latihan di Pulau Dewata.
Pada pekan ke-21, Arema FC sejatinya dijadwalkan lawan Bali United, Minggu (30/1). Dalam situs Liga 1, Arema FC vs Bali United digelar di Stadion Sultan Agung, Yogyakarta, kickoff pada pukul 16.00 WIB.
Faktanya, Arema FC ditolak menggunakan stadion di wilayah selatan Kota Yogyakarta itu. Penolakan klub Liga 3, PS Hizbul Wathan, dan kelompok suporter di Yogyakarta menjadi pemicunya.
Lalu bus tim Arema FC dilempari suporter usai kalah 0-2 saat dijamu PSS Sleman , Kamis (26/1), di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Kaca bus pun hancur dan tiga tiga pemain Arema dikabarkan terluka, yakn . Dendy Sulistyawan, MAringa, dan Achmad Figo.
Selain itu, asisten pelatih Arema FC, Kuncoro, juga terluka bahkan sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Lututnya terluka cukup serius karena pecahan kaca.
Di media sosial, beredar Arema FC juga akan berkandang di Boyolali, Jawa Tengah. Stadion Kebo Giro, yang dirumorkan dipilih Arema FC pun, juga ditolak karena desakan suporter. Selain di Bantul, dan Boyolali, penolakan untuk Arema FC juga terjadi di Magelang dan Semarang. *dek
1
Komentar