BUMDes Kecamatan Bebandem Berdayakan 250 Kelompok Wanita
AMLAPURA, NusaBali
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Bersama Bhuana Asta Mandiri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, mampu memberdayakan 250 kelompok wanita, dengan 1.781 anggota dari 8 desa.
Laba tercapai di akhir tahun 2022 Rp 115,95 juta, dengan aset Rp 7,81 miliar. Hal itu terungkap dalam RAT (rapat anggota tahunan) BUMDes Bersama Bhuana Asta Mandiri, di Aula Sorgades (Sarana Olahraga Desa) Kantor Desa Bebandem, di Banjar Pande Sari, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (27/1).
Dalam RAT di bawah koordinasi Ketua Dewan Penasihat I Gede Partadana, pendampingnya Sekretaris I Nengah Diarsa, dan Direktur I Nengah Badra, Ketua Majelis Pengawas Ni Made Tantri dan anggota lainnya.
Direktur BUMDes I Nengah Badra melaporkan, selama tahun 2022 mampu memberdayakan 250 kelompok wanita di delapan desa. "Target tahun 2023, kami memberdayakan 284 kelompok wanita, agar seluruh kelompok wanita di Kecamatan Bebandem, sejahtera," jelasnya.
BUMDes, katanya, secara khusus hanya melayani kelompok wanita, terutama UMKM (usaha mikro kecil menengah), yang anggotanya wanita. Tercatat di tahun 2022, ada 250 kelompok wanita yang telah terlayani tersebar di delapan desa, yakni, Desa Bebandem 51 kelompok, Sibetan 46 kelompok, Bhuana Giri 47 kelompok, Bungaya Kangin 40 kelompok, Jungutan 32 kelompok, Budakeling 24 kelompok, Bungaya 7 kelompok dan Macang 3 kelompok.
Jenis usaha BUMDes simpan pinjam dengan bunga 1 persen, tanpa agunan. Walau telah berupaya melakukan pembinaan kepada 250 kelompok wanita, mengingat kondisi ekonomi belum stabil, maka tetap terjadi tunggakan di 5 desa, dengan pokok pinjaman Rp 636,03 juta, bunga Rp 81 juta.
Guna memperluas pelayanan, lanjut I Nengah Badra, rencana tahun 2023 menambah tenaga marketing 1 lagi, sehingga jadi 3 tenaga marketing dengan wilayah tugas, marketing 1 di Desa Budakeling dan Desa Bhuana Giri, marketing II Desa Jungutan, Desa Sibetan dan Desa Macang dan marketing III Desa Bebandem, Desa Bungaya Kangin, dan Desa Bungaya.
Muncul usulan dari Perbekel Bungaya Kangin Ifran Ardiansyah, agar bisa mengalokasikan bantuan pinjaman kepada pondok pesantren, di sana ada kelompok pengajian. "Apa bisa pondok pesantren dapat bantuan pinjaman?" tanya Irfan.
Ketua Dewan Pengawas BUMDes I Gede Partadana dan Direktur I Nengah Badra menyetujui memberikan pinjaman. "Di sana kan ada kelompok pengajian yang anggotanya ibu-ibu, ya itu saja yang dapat bantuan pinjaman," jelas Partadana. *k16
1
Komentar