Pengklaim Lahan SDN 2 Sambangan Melunak
Izinkan Perbaikan dan Pembersihan Pemagaran Bambu
SINGARAJA, NusaBali
Polemik lahan SDN 2 Sambangan di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, terus bergulir.
Namun pengklaim lahan mulai melunak dan sepakat untuk mengizinkan penggunaan lahan sekolah sepenuhnya. Hal tersebut pun akhirnya dituangkan di atas hitam putih berita acara kesepakatan bermaterai Rp 10.000, yang ditandatangani pengklaim lahan, Kepala SDN 2 Sambangan dan Ketua Dewan Pendidikan, Minggu (29/1).
Dalam berita acara kesepakatan tersebut pengklaim lahan selain menyepakati penggunaan lahan juga mengizinkan pembersihan lahan yang sebelumnya sempat dipasangi pagar bambu oleh pengklaim. Pengklaim juga sepakat untuk mengizinkan sekolah melakukan perbaikan ringan terhadap kerusakan atap ruang kelas sehingga mengganggu proses pembelajaran.
“Kami sudah bertemu dengan pemilik lahan dan sudah mediasi bagaimana persoalan ini harus selesai. Agar dalam proses pembelajaran anak-anak tidak terganggu. Hari ini ada titik terang, yang mengklaim lahan akan mencabut pagar, barang bekas akan dibersihkan,” ucap Ketua Dewan Pendidikan Buleleng I Made Sedana.
Dia pun berharap Pemkab Buleleng dalam hal ini Dinas Pendidikan segera menyelesaikan sengketa lahan SDN 2 Sambangan ini. Terkait masalah kejelasan lahan, Dewan Pendidikan pun tidak bisa melarang jika pengklaim akan menempuh proses hukum atau proses lainnya sesuai ketentuan. Namun dengan catatan pengklaim lahan berurusan dengan Pemkab Buleleng tanpa mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
“Kalau masalah penyelesaian lahan ini silakan dengan pemerintah, jangan sekolah dan anak-anak yang diganggu. Kami juga akan diskusikan dengan Pemkab untuk mencarikan solusi terbaik,” imbuh Sedana yang juga Dosen STAHN Mpu Kuturan Singaraja ini.
Sementara itu Ketua Komite SDN 2 Sambangan Gede Eka Saputra didampingi Kepala Sekolah I Made Sarjana berharap dengan kesepakatan ini menjadi titik awal yang baik untuk perkembangan pendidikan. Sebab selama ini sekolah tidak dapat berbuat banyak dan tidak bisa melakukan perbaikan sarana prasarana yang rusak karena dampak sengketa lahan yang berlarut-larut ini.
“Mudah-mudahan ini awal yang baik, suasana belajar siswa kadi kondusif dan kembali bisa melahirkan siswa-siswi berprestasi. Kami juga berharap Kepala Dinas (Disdikpora) dan bupati cepat merespons masalah kami di SD 2 Sambangan ini,” harap Eka Saputra.
Sedangkan Kepala SDN 2 Sambangan mengaku belum ada perkembangan terkait penyelesaian sengketa lahan ini. Dia pun mengaku masih akan menunggu kebijakan dan tindak lanjut dari pemerintah. *k23
Komentar