Booster Kedua Sasar ASN dan Pelaku Pariwisata
Untuk percepatan booster kedua bagi masyarakat umum, Diskes Bali akan menerapkan strategi yang sama seperti pada vaksinasi tahap 1, 2, dan booster pertama, yakni membuka posko di banjar-banjar atau tempat umum.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Provinsi Bali mulai menggencarkan vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. Dinas Kesehatan Provinsi Bali pun mulai menyasar ASN dan tenaga kontrak serta pelaku pariwisata untuk mendapatkan suntikan vaksinasi keempat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, menjelaskan program vaksinasi booster kedua untuk ASN dan tenaga kontrak Pemprov Bali rencananya dimulai Senin (30/1) hari ini, di Kantor Diskes Bali, Jalan Melati, Denpasar. Vaksinasi selanjutnya akan mengambil tempat di sejumlah instansi Pemprov Bali sampai dengan 17 Februari 2023.
Dikatakannya, selain ASN dan tenaga kontrak Pemprov Bali, vaksinasi nantinya juga bisa diikuti oleh masyarakat umum yang telah memenuhi syarat. Seluruh vaksinator berasal dari pihak Diskes Bali.
“Kita siapkan tujuh tim, untuk dosis kira-kira 15-an ribu, sesuai jumlah ASN dan pegawai kontrak di Pemprov Bali,” ujarnya dikonfirmasi, Minggu (29/1).
Sejak diluncurkan Selasa (24/1) lalu, booster kedua terus digencarkan Diskes Bali dengan menyasar sejumlah komunitas. Pada Sabtu (28/1), Diskes Bali bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mulai menggelar vaksinasi booster kedua untuk para pelaku industri pariwisata di Bali.
Pelaksanaan pertama dilaksanakan di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, berhasil mendatangkan sekitar 500-an orang yang berkecimpung di industri pariwisata. Dokter Anom menyampaikan pihaknya siap menyediakan kebutuhan vaksin bagi pelaku pariwisata di Bali yang diperkirakan berjumlah 5.000 orang.
Setelah di Kantor Gubernur, pelaksanaan booster kedua untuk pelaku pariwisata akan berpindah ke tempat-tempat seperti hotel atau akomodasi pariwisata yang sudah ditentukan PHRI Bali. “Nanti PHRI (Bali) yang menentukan tempatnya, sekalian mengumpulkan pelaku pariwisata yang mau booster kedua,” imbuh dr Anom.
Dia menyampaikan prioritas pemberian booster kedua bagi pekerja pariwisata didasari pertimbangan mulai banyaknya wisman masuk ke Pulau Dewata. “Apalagi, turis China juga mulai berdatangan. Sedangkan yang kita tahu di sana Covid-19 masih ada. Untuk itu, langkah yang bisa kita tempuh adalah pemberian vaksin booster dosis kedua. Ini salah satu cara meningkatkan imun,” sebutnya.
Untuk percepatan booster kedua bagi masyarakat umum, Diskes akan menerapkan strategi yang sama seperti pada vaksinasi tahap 1, 2, dan booster pertama. Pihaknya akan membuka posko di banjar-banjar atau tempat umum. “Saat ini kabupaten/kota sudah bergerak, kami yakin bisa mencapai target sesuai jumlah pada booster pertama yaitu 82 persen,” tandasnya.
Wakil Gubernur Bali yang juga Ketua BPD PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada saat meninjau pelaksanaan booster kedua pelaku pariwisata, juga menekankan bahwa pelaku pariwisata perlu mendapatkan prioritas booster kedua karena bersentuhan langsung dengan wisatawan mancanegara.
“Indonesia khususnya Bali sudah makin dibuka untuk negara asing dan sebagaimana yang kita ketahui, sejumlah negara tak mewajibkan warganya untuk vaksinasi. Menyikapi hal ini, kita melakukan sejumlah pendekatan,” tutur Wagub Cok Ace.
Pendekatan yang dilakukan, menurut Wagub Cok Ace, yaitu memastikan wisatawan mancanegara yang datang bebas dari paparan Covid-19. Caranya adalah dengan deteksi suhu tubuh di bandara. Pendekatan kedua yaitu memastikan imunitas para pekerja di bidang pariwisata terjaga dengan baik agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Kita pastikan para pekerja di sektor pariwisata tetap sehat dan baik-baik saja karena mereka berada di garis terdepan. Caranya, ya dengan pemberian vaksin booster tahap dua,” ungkapnya.
Wagub Cok Ace juga mengimbau masyarakat luas mendukung kebijakan ini dengan proaktif mendatangi pos layanan kesehatan untuk memperoleh vaksin booster tahap kedua. *cr78
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, menjelaskan program vaksinasi booster kedua untuk ASN dan tenaga kontrak Pemprov Bali rencananya dimulai Senin (30/1) hari ini, di Kantor Diskes Bali, Jalan Melati, Denpasar. Vaksinasi selanjutnya akan mengambil tempat di sejumlah instansi Pemprov Bali sampai dengan 17 Februari 2023.
Dikatakannya, selain ASN dan tenaga kontrak Pemprov Bali, vaksinasi nantinya juga bisa diikuti oleh masyarakat umum yang telah memenuhi syarat. Seluruh vaksinator berasal dari pihak Diskes Bali.
“Kita siapkan tujuh tim, untuk dosis kira-kira 15-an ribu, sesuai jumlah ASN dan pegawai kontrak di Pemprov Bali,” ujarnya dikonfirmasi, Minggu (29/1).
Sejak diluncurkan Selasa (24/1) lalu, booster kedua terus digencarkan Diskes Bali dengan menyasar sejumlah komunitas. Pada Sabtu (28/1), Diskes Bali bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mulai menggelar vaksinasi booster kedua untuk para pelaku industri pariwisata di Bali.
Pelaksanaan pertama dilaksanakan di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, berhasil mendatangkan sekitar 500-an orang yang berkecimpung di industri pariwisata. Dokter Anom menyampaikan pihaknya siap menyediakan kebutuhan vaksin bagi pelaku pariwisata di Bali yang diperkirakan berjumlah 5.000 orang.
Setelah di Kantor Gubernur, pelaksanaan booster kedua untuk pelaku pariwisata akan berpindah ke tempat-tempat seperti hotel atau akomodasi pariwisata yang sudah ditentukan PHRI Bali. “Nanti PHRI (Bali) yang menentukan tempatnya, sekalian mengumpulkan pelaku pariwisata yang mau booster kedua,” imbuh dr Anom.
Dia menyampaikan prioritas pemberian booster kedua bagi pekerja pariwisata didasari pertimbangan mulai banyaknya wisman masuk ke Pulau Dewata. “Apalagi, turis China juga mulai berdatangan. Sedangkan yang kita tahu di sana Covid-19 masih ada. Untuk itu, langkah yang bisa kita tempuh adalah pemberian vaksin booster dosis kedua. Ini salah satu cara meningkatkan imun,” sebutnya.
Untuk percepatan booster kedua bagi masyarakat umum, Diskes akan menerapkan strategi yang sama seperti pada vaksinasi tahap 1, 2, dan booster pertama. Pihaknya akan membuka posko di banjar-banjar atau tempat umum. “Saat ini kabupaten/kota sudah bergerak, kami yakin bisa mencapai target sesuai jumlah pada booster pertama yaitu 82 persen,” tandasnya.
Wakil Gubernur Bali yang juga Ketua BPD PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada saat meninjau pelaksanaan booster kedua pelaku pariwisata, juga menekankan bahwa pelaku pariwisata perlu mendapatkan prioritas booster kedua karena bersentuhan langsung dengan wisatawan mancanegara.
“Indonesia khususnya Bali sudah makin dibuka untuk negara asing dan sebagaimana yang kita ketahui, sejumlah negara tak mewajibkan warganya untuk vaksinasi. Menyikapi hal ini, kita melakukan sejumlah pendekatan,” tutur Wagub Cok Ace.
Pendekatan yang dilakukan, menurut Wagub Cok Ace, yaitu memastikan wisatawan mancanegara yang datang bebas dari paparan Covid-19. Caranya adalah dengan deteksi suhu tubuh di bandara. Pendekatan kedua yaitu memastikan imunitas para pekerja di bidang pariwisata terjaga dengan baik agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Kita pastikan para pekerja di sektor pariwisata tetap sehat dan baik-baik saja karena mereka berada di garis terdepan. Caranya, ya dengan pemberian vaksin booster tahap dua,” ungkapnya.
Wagub Cok Ace juga mengimbau masyarakat luas mendukung kebijakan ini dengan proaktif mendatangi pos layanan kesehatan untuk memperoleh vaksin booster tahap kedua. *cr78
1
Komentar