Kaesang Pangarep Berniat Terjun ke Dunia Politik. Muncul Wacana Dipasangkan Putra FX Rudy
Jika wacana Kaesang–Rheo di Pilkada Solo 2024 benar terealisasi, ini berarti reborn kontestasi Pilkada Solo 2005, yang dimenangkan pasangan Jokowi dan FX Rudy.
SOLO, NusaBali
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkap jika adiknya, Kaesang Pangarep tertarik untuk maju di eksekutif. Keinginan suami Erina Gudono itu lantas memunculkan wacana jika dia dipasangkan dengan putra Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Andres Rheo Yuliana Fernandez, di Pilkada Kota Solo 2024.
Wacana tersebut ungkapkan oleh anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Solo yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kota Solo Suharsono.
Dipilihnya Rheo sebagai pendamping Kaesang lantaran latar belakang Rheo. Selain itu, Suharsono melihat Rheo dan Kaesang mengalir darah politik dari bapaknya.
“Menurut saya, hal yang lain yang perlu segera dipertimbangkan adalah pasangan calonnya ketika beliau mau maju menjadi walikota Solo. Kalau saya boleh sebut nama dia adalah mas Rheo, yang tidak lain adalah putra begawan politik FX Hadi Rudyatmo,” kata Suharsono kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, Rheo selama ini hidup dan besar di lingkungan politik, terlebih saat ini menjadi pengurus partai politik.
“Dia (Rheo) punya latar belakang pekerjaan di bidang ekonomi dan keuangan, dalam darahnya mengalir darah politik dari Bapaknya (FX Rudy),” imbuh Suharsono seperti dilansir dari detikcom.
Dirinya yakin jika pasangan ini terjalin maka ke depan Kota Solo akan menjadi luar biasa. Mempunyai pemimpin muda yang milenial dan visioner. Jika terjadi, maka akan mengulang demokrasi dalam Pilkada Solo tahun 2005, di mana yang memimpin Kota Solo yakni Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo.
“Ke depan Solo akan menjadi luar biasa, punya pemimpin muda milenial dan visioner sekaligus ini reborn kontestasi pesta demokrasi di Pilkada Solo tahun 2005, di mana saya menjadi penyelenggara pemilu atau komisioner KPUD dan pasangan muda menjadi pemenang, Jokowi dan Rudy,” ucap Suharsono.
“Saya juga mendoakan buat mas Rheo untuk menjadi pasangan mas Kaesang di Pilkada Kota Solo 2024,” ujarnya.
Suharsono mendukung langkah Kaesang yang tertarik terjun ke dunia politik dan hendak maju sebagai kepala daerah. Menurutnya, Kaesang mempunyai pengalaman mengelola Persis Solo, dalam konteks anggaran.
FX Rudy merespons santai usulan yang tengah berhembus di masyarakat tersebut. Ketua DPC PDIP Kota Solo itu mengaku usulan tersebut sebagai bagian dari demokrasi.
“Semua wacana itu sah-sah saja dan boleh, tapi yang namanya proses ada sistem dan mekanisme. Namun demikian kalau wacana ini sudah mulai berembus inilah namanya demokrasi, itu saja,” kata FX Rudy seperti detikcom dari detikJateng, Minggu (29/1/2023).
FX Rudy enggan berspekulasi terkait dorongan untuk menyandingkan anaknya dengan Kaesang dalam Pilkada Solo di tahun depan. Menurutnya, saat ini masih akan fokus pada kemenangan PDIP dalam pemilihan presiden dan legislatif.
“Nah yang namanya pilkada saya belum konsentrasi ke sana, saya konsentrasi kemenangan pilpres dan pileg. Setelah itu mestinya ada proses penjaringan dan penyaringan balon walikota dan wakil walikota, bupati, wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur,” jelasnya.
Namun, FX Rudy sempat menyinggung soal latar belakang anaknya yang telah belasan tahun menjadi kader PDIP. Hal itu, kata Rudi, bisa menjadi bekal jika memang anaknya bakal ikut dalam konstestasi politik.
“Ya kalau anak saya ajari dari anak ranting, pengurusan ranting tingkat kelurahan sekarang wakil ketua PAC Jebres dua periode kalau nggak salah,” ucapnya.
Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Agus Riewanto menilai peluang pasangan Kaesang–Rheo sangat mungkin terjadi. Terlebih Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, tengah dikaitkan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah atau DKI Jakarta.
“Posisi yang ditinggalkan (Gibran) itu kan secara politik ditangkap oleh keluarga Jokowi. Tidak mungkin diabaikan begitu saja peluang itu, pasti akan digunakan,” kata Agus saat dihubungi detikJateng, Sabtu (28/1/2023).
Dia melihat sosok yang tepat untuk dijagokan oleh keluarga Presiden Joko Widodo adalah Kaesang. Sebab, Kaesang dianggap mampu mendulang suara seperti Gibran.
Jika hal itu terjadi, Agus mengatakan secara konstitusional tidak ada masalah. Sebab setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk terjun ke dunia politik.
“Persoalan dinasti politik itu soal lain, etika moral. Tapi kalau soal konstitusional hukum tidak melarang. Kalau moral dikembalikan ke hati nurani masing-masing, pantas atau tidak,” ujarnya.
Jika dilihat dari karakteristik pemilih di Kota Solo, lanjutnya, masih memandang aspek ketokohan. Kaesang disebutnya memiliki PR apakah ketokohannya mampu meraup simpati masyarakat.
“Kemenangan itu sesuatu yang berbeda. Banyak aspek, misal soal ketokohan. Pertanyaannya ketokohan Kaesang bisa mendulang suara atau tidak. Kalau melihat pengalaman panjang keluarga Jokowi, bisa saja itu lolos jadi pemenang, tergantung bagaimana publik Solo menilai,” ucap Agus. *
Wacana tersebut ungkapkan oleh anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Solo yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kota Solo Suharsono.
Dipilihnya Rheo sebagai pendamping Kaesang lantaran latar belakang Rheo. Selain itu, Suharsono melihat Rheo dan Kaesang mengalir darah politik dari bapaknya.
“Menurut saya, hal yang lain yang perlu segera dipertimbangkan adalah pasangan calonnya ketika beliau mau maju menjadi walikota Solo. Kalau saya boleh sebut nama dia adalah mas Rheo, yang tidak lain adalah putra begawan politik FX Hadi Rudyatmo,” kata Suharsono kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, Rheo selama ini hidup dan besar di lingkungan politik, terlebih saat ini menjadi pengurus partai politik.
“Dia (Rheo) punya latar belakang pekerjaan di bidang ekonomi dan keuangan, dalam darahnya mengalir darah politik dari Bapaknya (FX Rudy),” imbuh Suharsono seperti dilansir dari detikcom.
Dirinya yakin jika pasangan ini terjalin maka ke depan Kota Solo akan menjadi luar biasa. Mempunyai pemimpin muda yang milenial dan visioner. Jika terjadi, maka akan mengulang demokrasi dalam Pilkada Solo tahun 2005, di mana yang memimpin Kota Solo yakni Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo.
“Ke depan Solo akan menjadi luar biasa, punya pemimpin muda milenial dan visioner sekaligus ini reborn kontestasi pesta demokrasi di Pilkada Solo tahun 2005, di mana saya menjadi penyelenggara pemilu atau komisioner KPUD dan pasangan muda menjadi pemenang, Jokowi dan Rudy,” ucap Suharsono.
“Saya juga mendoakan buat mas Rheo untuk menjadi pasangan mas Kaesang di Pilkada Kota Solo 2024,” ujarnya.
Suharsono mendukung langkah Kaesang yang tertarik terjun ke dunia politik dan hendak maju sebagai kepala daerah. Menurutnya, Kaesang mempunyai pengalaman mengelola Persis Solo, dalam konteks anggaran.
FX Rudy merespons santai usulan yang tengah berhembus di masyarakat tersebut. Ketua DPC PDIP Kota Solo itu mengaku usulan tersebut sebagai bagian dari demokrasi.
“Semua wacana itu sah-sah saja dan boleh, tapi yang namanya proses ada sistem dan mekanisme. Namun demikian kalau wacana ini sudah mulai berembus inilah namanya demokrasi, itu saja,” kata FX Rudy seperti detikcom dari detikJateng, Minggu (29/1/2023).
FX Rudy enggan berspekulasi terkait dorongan untuk menyandingkan anaknya dengan Kaesang dalam Pilkada Solo di tahun depan. Menurutnya, saat ini masih akan fokus pada kemenangan PDIP dalam pemilihan presiden dan legislatif.
“Nah yang namanya pilkada saya belum konsentrasi ke sana, saya konsentrasi kemenangan pilpres dan pileg. Setelah itu mestinya ada proses penjaringan dan penyaringan balon walikota dan wakil walikota, bupati, wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur,” jelasnya.
Namun, FX Rudy sempat menyinggung soal latar belakang anaknya yang telah belasan tahun menjadi kader PDIP. Hal itu, kata Rudi, bisa menjadi bekal jika memang anaknya bakal ikut dalam konstestasi politik.
“Ya kalau anak saya ajari dari anak ranting, pengurusan ranting tingkat kelurahan sekarang wakil ketua PAC Jebres dua periode kalau nggak salah,” ucapnya.
Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Agus Riewanto menilai peluang pasangan Kaesang–Rheo sangat mungkin terjadi. Terlebih Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, tengah dikaitkan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah atau DKI Jakarta.
“Posisi yang ditinggalkan (Gibran) itu kan secara politik ditangkap oleh keluarga Jokowi. Tidak mungkin diabaikan begitu saja peluang itu, pasti akan digunakan,” kata Agus saat dihubungi detikJateng, Sabtu (28/1/2023).
Dia melihat sosok yang tepat untuk dijagokan oleh keluarga Presiden Joko Widodo adalah Kaesang. Sebab, Kaesang dianggap mampu mendulang suara seperti Gibran.
Jika hal itu terjadi, Agus mengatakan secara konstitusional tidak ada masalah. Sebab setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk terjun ke dunia politik.
“Persoalan dinasti politik itu soal lain, etika moral. Tapi kalau soal konstitusional hukum tidak melarang. Kalau moral dikembalikan ke hati nurani masing-masing, pantas atau tidak,” ujarnya.
Jika dilihat dari karakteristik pemilih di Kota Solo, lanjutnya, masih memandang aspek ketokohan. Kaesang disebutnya memiliki PR apakah ketokohannya mampu meraup simpati masyarakat.
“Kemenangan itu sesuatu yang berbeda. Banyak aspek, misal soal ketokohan. Pertanyaannya ketokohan Kaesang bisa mendulang suara atau tidak. Kalau melihat pengalaman panjang keluarga Jokowi, bisa saja itu lolos jadi pemenang, tergantung bagaimana publik Solo menilai,” ucap Agus. *
Komentar