Harga Labu Siam Kintamani Membaik

Seperti dirasakan para petani labu siam di Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani. Bendesa Adat Pinggan Made Seden mengatakan dalam satu hektare lahan labu Siam menghasilkan 8 ton sekali panen. Masa panen  7 - 10 hari. Kata dia, harga labu siam saat ini lumayan bagus. 1  kg mencapai Rp 1.000 lebih untuk pasar lokal. Sedangkan harga di tingkat pengepul Rp 800 per kilogram.

Diakui, harga tersebut meningkat dari yang sebelumnya hanya laku Rp 500/kg. Lanjut Seden, karena pengaruh cuaca buruk menyebabkan produksi labu ini jeblok. "Ketika musim hujan seperti sekarang ini, sangat berpengaruh. Buah labu banyak busuk dan rontok," ungkapnya, Minggu (29/1).

Pembusukan buah, jelas dia, mengakibatkan produksi labu turun, bahkan bisa hanya 50 persen. "Biasanya, untuk satu hektare bisa menghasilkan 8 ton dalam sekali panen. Sekarang turun menjadi 4 - 5 ton," sebutnya.

Hal senada disampaikan petani lainnya, Ni Wayan Suci. Dia mengaku produksi labu siam turun karena terimbas cuaca buruk. Dari sekitar 40 are lahan kebunnya, saat ini hanya mampu menghasilkan 1 ton lebih setiap kali panen. Jika cuaca normal, bisa menghasilkan 3 ton lebih sekali panen.

Jelas Suci, labu siamnya dipasarkan ke Pasar Klungkung. Sekantong tas kresek berat 16 kg dijual Rp 20.000 atau Rp 1.250/kg. Kenaikan harga tersebut karena produksi labu turun akibat cuaca buruk. "Sebelumnya, labu ini hanya laku Rp  10.000 – Rp 15.000/tas kresek (16 kg)," ujarnya.

Salah seorang pengepul labu siam, I Wayan Karmin mengatakan pemasaran hasil panen labu siam di Desa Pinggan sudah tembus antar pulau. Seperti Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah, dan hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur. Sedangkan untuk pasar lokal, dia mengirim ke Pasar Baturiti, Tabanan, Pasar Badung, Gianyar, dan Klungkung. "Hampir seluruh warga memiliki tanaman labu siam. Jika ditotal dalam sehari 24 truk labu siam diangkut dari Desa Pinggan," ujarnya. *esa