Mendag Akui Minyakita Langka
Jokowi minta waspadai kenaikan harga barang dan jasa khususnya beras dan migor
JAKARTA, NusaBali
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) tak menampik bahwa minyak goreng (migor) merk Minyakita langka. Menurut Mendag Minyakita langka terjadi lantaran banyak konsumen yang berburu produk tersebut, sehingga stoknya menipis.
"Minyak goreng yang dijamin pemerintah itu, repotnya semua orang nyari minyak goreng itu Minyakita, sehingga kan berebut. Tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/1).
Oleh karena itu, untuk tetap menjamin produknya ada dan tidak langka, kementeriannya akan mengambil langkah untuk menggenjot produksinya.
Zulhas mengaku, dirinya telah meminta kepada perusahaan Crude Palm Oil (CPO) agar pasokan bahan bakunya ditambah. Sehingga perbandingan pasokan untuk dalam negeri dan ekspor menjadi 1:6 dari yang semula 1:9.
"Kalau dulu ngasih dalam negeri 1, ekspornya 9, kalau sekarang enggak. Suplai dalam negeri 1, ekspornya hanya 6," terang Zulhas dilansir Kompas.com.
Dengan begitu Zulhas berharap, strategi tersebut bisa membuat perusahaan membanjiri pasokan CPO di dalam negeri.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk mewaspadai kenaikan harga barang yang bisa berimbas pada lonjakan inflasi. Terutama, kenaikan harga beras dan minyak goreng.
Pasalnya, kata Jokowi, kedua komoditas tersebut adalah kebutuhan pokok yang diperlukan dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat dan sangat berperan menjadi penyebab kenaikan kemiskinan.
"Terkait dengan inflasi, kenaikan harga-harga barang dan jasa, saya lihat betul-betul harus diwaspadai. Pertama urusan beras, kedua berkaitan dengan minyak. Minyak goreng dilihat betul," ujarnya dalam Rapat Terbatas terkait Peningkatan Aktivitas Perekonomian dan Pariwisata Pasca Pencabutan PPKM di Jakarta, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (30/1).
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan peningkatan harga beras premium menjadi Rp 13.280 per kilogram dari pekan sebelumnya Rp 13.140 per kilogram. Sedangkan harga beras premium di Januari 2022 hanya Rp 12.350 per kilogram. Sedangkan untuk harga beras medium, juga terpantau naik dari Rp 11.690 per kilogram, naik dari Januari tahun 2022 lalu yang hanya Rp 10.830 per kilogram.
Sementara harga minyak juga terpantau mengalami peningkatan Minyak Goreng Kemasan sederhana terpantau mencapai Rp 17.910 per liter, di mana terjadi kenaikan dari Desember lalu Rp 17.710 per liter. Sedangkan penjualan minyak goreng subsidi merek Minyak Kita juga semakin mahal.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) melaporkan adanya penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET). "Yang semakin parah adalah harga minyak goreng subsidi ini sudah melampaui HET dan sangat jauh. Kami mendapat keluhan dari banyak pedagang pasar di berbagai wilayah. Seperti di sejumlah pasar di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, harga minyak goreng subsidi ini sudah mencapai Rp. 16.000, tentu ini sangat merugikan banyak pihak," katanya dalam keterangan, dikutip Senin (30/1).
Untuk diketahui, Minyakita adalah merk minyak goreng curah yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Juli 2022 lalu, sebagai produk untuk menekan harga minyak goreng yang melambung tinggi. Produk minyak goreng ini dibanderol sesuai Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter.
Namun kenyataannya harga Minyakita dijual beragam dan di atas HET mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per liter. Senada, minyak curah juga dijual bervariatif mulai dari Rp16 ribu-Rp25 ribu per liter. *
"Minyak goreng yang dijamin pemerintah itu, repotnya semua orang nyari minyak goreng itu Minyakita, sehingga kan berebut. Tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/1).
Oleh karena itu, untuk tetap menjamin produknya ada dan tidak langka, kementeriannya akan mengambil langkah untuk menggenjot produksinya.
Zulhas mengaku, dirinya telah meminta kepada perusahaan Crude Palm Oil (CPO) agar pasokan bahan bakunya ditambah. Sehingga perbandingan pasokan untuk dalam negeri dan ekspor menjadi 1:6 dari yang semula 1:9.
"Kalau dulu ngasih dalam negeri 1, ekspornya 9, kalau sekarang enggak. Suplai dalam negeri 1, ekspornya hanya 6," terang Zulhas dilansir Kompas.com.
Dengan begitu Zulhas berharap, strategi tersebut bisa membuat perusahaan membanjiri pasokan CPO di dalam negeri.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk mewaspadai kenaikan harga barang yang bisa berimbas pada lonjakan inflasi. Terutama, kenaikan harga beras dan minyak goreng.
Pasalnya, kata Jokowi, kedua komoditas tersebut adalah kebutuhan pokok yang diperlukan dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat dan sangat berperan menjadi penyebab kenaikan kemiskinan.
"Terkait dengan inflasi, kenaikan harga-harga barang dan jasa, saya lihat betul-betul harus diwaspadai. Pertama urusan beras, kedua berkaitan dengan minyak. Minyak goreng dilihat betul," ujarnya dalam Rapat Terbatas terkait Peningkatan Aktivitas Perekonomian dan Pariwisata Pasca Pencabutan PPKM di Jakarta, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (30/1).
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan peningkatan harga beras premium menjadi Rp 13.280 per kilogram dari pekan sebelumnya Rp 13.140 per kilogram. Sedangkan harga beras premium di Januari 2022 hanya Rp 12.350 per kilogram. Sedangkan untuk harga beras medium, juga terpantau naik dari Rp 11.690 per kilogram, naik dari Januari tahun 2022 lalu yang hanya Rp 10.830 per kilogram.
Sementara harga minyak juga terpantau mengalami peningkatan Minyak Goreng Kemasan sederhana terpantau mencapai Rp 17.910 per liter, di mana terjadi kenaikan dari Desember lalu Rp 17.710 per liter. Sedangkan penjualan minyak goreng subsidi merek Minyak Kita juga semakin mahal.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) melaporkan adanya penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET). "Yang semakin parah adalah harga minyak goreng subsidi ini sudah melampaui HET dan sangat jauh. Kami mendapat keluhan dari banyak pedagang pasar di berbagai wilayah. Seperti di sejumlah pasar di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, harga minyak goreng subsidi ini sudah mencapai Rp. 16.000, tentu ini sangat merugikan banyak pihak," katanya dalam keterangan, dikutip Senin (30/1).
Untuk diketahui, Minyakita adalah merk minyak goreng curah yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Juli 2022 lalu, sebagai produk untuk menekan harga minyak goreng yang melambung tinggi. Produk minyak goreng ini dibanderol sesuai Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter.
Namun kenyataannya harga Minyakita dijual beragam dan di atas HET mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per liter. Senada, minyak curah juga dijual bervariatif mulai dari Rp16 ribu-Rp25 ribu per liter. *
1
Komentar