4 Maskapai China Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun menyebutkan sekitar 3-4 maskapai dari China sedang mengajukan penerbangan langsung ke Bali.
"Sekarang ada maskapai yang dari China masih mengajukan izin ke Indonesia terutama Bali, penerbangan langsung," katanya saat ditemui di sela-sela rangkaian Hari Arak Bali, Minggu (29/1) malam. Tjok Bagus mengatakan bahwa nantinya sekitar empat maskapai yang akan terbang secara reguler.
Jumlah tersebut, kata dia, merupakan bagian dari total 13 penerbangan langsung yang akan masuk Bali hingga Maret 2023. "13 maskapai itu sampai Maret ini mengajukan, masih mengajukan mudah-mudahan cepat keluarnya, itu sekitar empatnya China, karena sebelum COVID-19 hampir 15 kota di China penerbangan langsung," ujarnya.
Kepala Dispar Bali ini mengatakan belum dapat memastikan nama rute dan maskapai yang akan tiba dari China, termasuk sembilan maskapai lainnya, karena daftar tersebut dikeluarkan oleh General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Desember 2022. Dengan adanya penerbangan langsung dari China, Tjok Bagus memprediksi target Gubernur Bali Wayan Koster terkait wisatawan dapat tercapai.
"Target pak gubernur untuk datangkan wisatawan mancanegara 4,5 juta tahun ini optimistis tercapai dengan adanya penerbangan langsung dari China, karena itu salah satu pangsa pasar kedua," kata Kepala Dispar Bali. Untuk sementara yang dapat dipastikan pihaknya adalah kedatangan wisatawan mancanegara dari China menggunakan pesawat carter, yaitu pada 6 Februari 2023, menyusul kedatangan pertama pada, Minggu (22/1) lalu.
Sementara Dihubungi terpisah Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta mengaku gembira dengan rencana bertambahnya kedatangan maskapai China yang akan terbang langsung ke Bali. Harapannya dengan penambahan penerbangan maskakai dari China ke Bali, secara logika akan menambah jumlah wisman China ke Bali. “Karena pasar China sebagaimana dulu sebelum pandemi, merupakan salah satu pasar besar pariwisata Bali,” ucap Nuarta. DPD HPI Bali, ucap Nuarta mengapresiasi dan mendukung kebijakan Pemerintah untuk mempercepat kedatangan maskapai dari China tersebut. Dengan tambahan kedatangan maskapai sekaligus wismannya, aktivitas kepemanduan khususnya dari divisi Bahasa Mandarin akan lebih optimal. “Karena kami mendukung, agar kedatangannya bisa dipercepat,” lanjut Nuarta.
Menurut Nuarta, karena wisman China belum maksimal datang ke Bali, angggota HPI dari divisi Bahasa Mandarin yang jumlahnya sekitar 1.600 orang belum optimal bekerja. “Yang penting sekarang ini adalah action di lapangan, bagaimana maskapai semakin banyak datang ke Bali sehingga target wisman tercapai” tandas Nuarta yang juga praktisi hukum/pengacara ini. *k17, ant
1
Komentar