Pemain Luar Masuk, Eksportir Manggis Bali Resah
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku bisnis manggis lokal yang tergabung dalam Asosiasi Manggis Bali(AMB) resah.
Penyebabnya ‘pemain-pemain’ luar, yakni pebisnis, antara pengepul sampai eksportir masuk ke Bali. AMB mengaku tidak berkeberatan dengan persaingan bisnisnya. Namun AMB khawatir manggis-manggis yang dikumpulkan pebisnis manggis dari luar daerah mengabaikan prosedur ekspor. Diantaranya pemeriksaan dan penanganan manggis untuk ekspor dilakukan di packing house atau rumah kemasan.
Padahal, prosedurnya di sini bukan sembarang rumah kemasan, melainkan rumah kemasan yang teregistrasi di Balai Karantina Pertanian.
“Bukan melarang bisnisnya. Namun khawatir dengan prosedurnya,” ujar Ketua Asosiasi Manggis Bali (AMB) Jro Putu Tesan, Senin (30/1).
Dia menjelaskan ekspor manggis oleh ekspotir di Bali selama ini melalui standar yang sudah ditetapkan. Salah satunya melalui proses pengecekan di rumah kemasan.
Jro Putu Tesan mengatakan para eksportir manggis mengkhawatirkan yang dikumpulkan pengusaha luar daerah tanpa proses standarisasi di rumah kemasan.
“Dikumpulkan di sini (di Bali) kemudian diangkut ke luar daerah, terus ekspor,” lanjut Jro Putu Tesan. Dia khawatir, jika terjadi masalah, misalnya manggis yang diekspor tersebut rusak, petani dan pelaku bisnis manggis di Bali yang terkena dampaknya.
“Pada saat nanti musim panen raya, kami khawatir nanti malah dibanned (dilarang),” ucap Jro Putu Tesan. Itu jelas merugikan dan merusak bisnis manggis di Bali.
Jro Putu Tesan mengatakan negara China yang merupakan tujuan utama ekspor manggis Bali memiliki syarat ketat terhadap produk ekspor, khususnya manggis.
“Mereka ada notifikasi, sagala persyaratan disebutkan dan waiib dipenuhi jika berniat ekspor manggis,” terang pemilik usaha Raja Manggis asal Pupuan, Tabanan. *K17
1
Komentar