Bulan Bahasa Bali di Badung Diisi Berbagai Kegiatan Lomba
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung menggelar berbagai kegaiatn lomba pada perayaan Bulan Bahasa Bali yang dibuka oleh Sekda I Wayan Adi Arnawa di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Kamis (2/2).
Lomba serangkaian Bulan Bahasa Bali akan digelar selama tiga hari ke depan. Tema yang diangkat sesuai dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di tingkat provinsi yakni ‘Segara Kerthi Campuhan Urip Sarwa Prani’. Bermakna agar pelaksanaan Bulan Bahasa Bali betul-betul dipahami oleh masyarakat Bali untuk melestarikan laut (segara), sebagai awal dan akhir dari kehidupan.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan tema tersebut bertujuan untuk menjadikan Bulan Bahasa Bali sebagai lingga stana melestarikan aksara bahasa dan sastra Bali dalam rangka menjaga kesucian wilayah Kabupaten Badung beserta segenap isinya. “Aksara bahasa dan sastra Bali sebagai sumber sejarah, sumber ilmu pengetahuan, sumber seni budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh anak-anak, anak muda dan masyarakat Kabupaten Badung,” ujar Sudarwitha.
Mantan Camat Petang ini menyebut, kegiatan Bulan Bahasa Bali merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemkab Badung. Sesuai dengan program Bupati Badung dan Gubernur Bali yang mencanangkan setiap Februari merukan Bulan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.
Lebih lanjut dikatakan, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ini sepenuhnya menggunakan dana APBD Badung tahun 2023 sekitar Rp 388 juta. Rangkaian kegiatannya, lanjut Sudarwitha, diisi berbagai lomba seperti menulis aksara Bali, menulis lontar, membaca lontar, mesatua bahasa Bali, lomba pidato bahasa Bali, debat bahasa Bali serta panggung apresiasi sastra Bali.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan melestarikan adat, seni, agama, tradisi, dan budaya di tengah masyarakat,” harap Sudarwitha.
Sudarwitha menambahkan, jumlah peserta lomba nyurat aksara Bali tingkat SD sebanyak 47 orang, nyurat aksara Bali tingkat SMP sejumlah 30 orang, membaca lontar dari usia 19-28 tahun yaitu 57 orang, mesatua bahasa Bali krama istri sebanyak 64 orang, pidato bahasa Bali dari Bendesa dan Kelian Adat sebanyak 10 orang, dan lomba debat bahasa bahasa Bali tingkat SMA/SMK diikuti 14 sekolah dengan 42 orang peserta.
Tak hanya diisi dengan berbagai kegiatan lomba, kegiatan Bulan Bahasa Bali Selain akan dimeriahkan pementasan musikalisasi puisi, pameran lontar, dan UMKM. “Jadi Kabupaten Badung menggelar enam dari 15 kegiatan yang telah dicanangkan. Dari enam lomba ini jumlah peserta kurang lebih 280 orang,” kata Sudarwitha.
Sementara Ketua Widya Sabha Badung Wayan Selat Wirata, mengatakan para peserta yang mengikuti lomba dalam Bulan Bahasan Bali telah dibimbing dari tingkat desa hingga kecamatan. Dari kegiatan ini harapannya dapat melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali. “Untuk proses penjurian kami juga menyiapkan dewan juri. Sistem penjurian pun sudah ada kriterianya tersendiri,” jelasnya.
Sementara, Sekda Adi Arnawa mengatakan, pelestarian di bidang bahasa, aksara, dan sastra Bali menjadi tanggung jawab bersama, karena bagaimanapun juga hal ini merupakan hal yang sangat mendasar dalam rangka menjaga budaya Bali. Terlebih pariwisata Bali yang berbasis budaya. “Mewakili Bapak Bupati dan pemerintah, saya berharap kepada tim pembina, tim penilai dan jajaran Dinas Kebudayaan, bagaimana ke depannya kualitas kegiatan ini bisa terus ditingkatkan. Bahasa, aksara, dan sastra Bali ini harus tetap dijaga dan dilestarikan secara berkelanjutan,” harap birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini. *ind
1
Komentar