Bandara Internasional Bakal Dikurangi Jadi 15
JAKARTA, NusaBali
Pemerintah berencana merampingkan jumlah bandara berstatus internasional.
Wacana ini sebenarnya telah muncul selama dua tahun terakhir. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah berencana mengurangi jumlah bandara internasional menjadi 14-15 bandara saja.
Rencana ini telah dibahas dan disepakati Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Ada kesepakatan, silahkan Pak Menhub kita akan membuka internasional airport itu 14-15 saja," kata dia, usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF), di Jakarta, Rabu (1/2) seperti dilansir kompas.com.
Lebih lanjut mantan bos Inter Milan itu bilang, bandara-bandara yang semula bestatus internasional dan terkena perampingan nantinya hanya boleh melayani penerbangan Umrah dan Haji. Langkah ini ditempuh untuk mendongkrak pariwisata dalam negeri.
"Bagaimana airport yang ada di daerah-daearah yang enggak masuk di 15 (bandara internasional) ini? Boleh (menerbangkan internasional). Hanya saja umrah dan haji," ujarnya.
"Jadi tidak ada alasan pemerintah tidak mendorong kesempatan daerah," tambah dia. Perampingan jumlah bandara berstatus internasional tidak terlepas dari rencana pemerintah untuk mendongkrak pariwista nasional. Ini akan dilakukan melalui perbaikan konektivitas penerbangan domestik.
Erick bilang, pemerintah tidak menginginkan pembukaan bandara secara masif justru mendorong masyarakat untuk berwisata ke luar negeri. Oleh karenanya, pengurangan jumlah bandara berstatus internasional diharapkan dapat menurunkan perjalanan wisata masyarakat ke luar negeri.
"Padahal kalua kita lihat (kontribusi) ke pariwisata itu 70 persen lokal 30 persen asing," katanya. Selain merampingkan jumlah bandara internasional, pada saat bersamaan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengebut pemulihan sektor wisata. Dengan demikian, kontribusi masyarakat terhadap sektor wisata nantinya akan semakin meningkat.
"Ini lah kenapa airport-airport yang 15 ini menjadi titik masuk. Tetapi, isunya kan bukan di situ, antara connecting domestic flight harus bisa diperbaiki," ucap Erick. *
Komentar