Pembuang Bayi Masih Misterius
Sudah ada 10 pasangan suami istri mendaftar ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tabanan untuk adopsi bayi malang ini.
TABANAN, NusaBali
Pembuang bayi laki-laki di tempat sampah Pasar Penebel, Banjar Dinas Penebel Kelod, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan masih misterius. Jajaran Polsek Penebel tengah melakukan penyelidikan, mencari informasi ke bidan desa, puskesmas, dan klinik untuk mengetahui persalinan pada Senin (29/5). Sementara bayi laki-laki itu kini tengah mendapat perawatan di BRSUD Tabanan.
Kapolsek Penebel AKP I Nengah Sudiarta mengaku anggotanya terus bergerak melacak pembuang bayi laki-laki di tempat sampah Pasar Penebel. Hanya saja hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum menemukan titik terang. “Kami lakukan pelacakan ibu melahirkan lewat bidan desa,” ungkap AKP Sudiarta, Selasa (30/5). Selain itu anggota juga disebar mencari informasi persalinan di bidan, klinik persalinan, dan puskesmas.
Sementara Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila saat dihubungi mengatakan, bayi yang ditemukan di tempat sampah Pasar Penebel mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Bayi malang itu ditempatkan pada incubator karena beratnya hanya 2,2 kilogram. “Kondisi bayi sudah stabil tapi masih di incubator karena berat badannya baru 2200 gram,” terang dr Susila. Dikatakan, sudah ada 10 pasangan suami istri yang mendaftar untuk mengadopsi bayi laki-laki itu. Diduga jumlah masyarakat yang mau adopsi semakin bertambah.
Sebelumnya, warga Banjar Penebel Kelod, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan digegerkan dengan temuan bayi pada tempat sampah Pasar Penebel, Senin (29/5) malam. Kapolsek Penebel, AKP I Nengah Sudiarta mengatakan, sekitar pukul 20.30 Wita, I Gusti Ayu Made Mariyanti, 47, diberitahu oleh anaknya yang mendengar suara tangisan bayi di atas tumpukan sampah. Setelah dicek dan dibuka ternyata pada kardus dibungkus kresek merah terdapat seorang bayi.
Pedagang asal Banjar Dinas Penebel Kelod ini pun ketakutan dan menginformasikan kepada warga lainnya, I Wayan Muliarta. “Setelah kardus dibungkus kresek merah itu dibuka, ada bayi masih hidup,” terang AKP Sudiarta. Bayi itu kemudian dibawa ke Puskesmas Penebel I, sekitar 1 kilometer di selatan TKP. Saat dicek, bayi itu berjenis kelamin laki-laki seberat 2,2 Kg dan masih terdapat tali pusar. Bayi laki-laki itu ditemukan dalam kardus berisi kain batik warna coklat dan di atasnya ditutupi bantal. *k21
Kapolsek Penebel AKP I Nengah Sudiarta mengaku anggotanya terus bergerak melacak pembuang bayi laki-laki di tempat sampah Pasar Penebel. Hanya saja hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum menemukan titik terang. “Kami lakukan pelacakan ibu melahirkan lewat bidan desa,” ungkap AKP Sudiarta, Selasa (30/5). Selain itu anggota juga disebar mencari informasi persalinan di bidan, klinik persalinan, dan puskesmas.
Sementara Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila saat dihubungi mengatakan, bayi yang ditemukan di tempat sampah Pasar Penebel mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Bayi malang itu ditempatkan pada incubator karena beratnya hanya 2,2 kilogram. “Kondisi bayi sudah stabil tapi masih di incubator karena berat badannya baru 2200 gram,” terang dr Susila. Dikatakan, sudah ada 10 pasangan suami istri yang mendaftar untuk mengadopsi bayi laki-laki itu. Diduga jumlah masyarakat yang mau adopsi semakin bertambah.
Sebelumnya, warga Banjar Penebel Kelod, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan digegerkan dengan temuan bayi pada tempat sampah Pasar Penebel, Senin (29/5) malam. Kapolsek Penebel, AKP I Nengah Sudiarta mengatakan, sekitar pukul 20.30 Wita, I Gusti Ayu Made Mariyanti, 47, diberitahu oleh anaknya yang mendengar suara tangisan bayi di atas tumpukan sampah. Setelah dicek dan dibuka ternyata pada kardus dibungkus kresek merah terdapat seorang bayi.
Pedagang asal Banjar Dinas Penebel Kelod ini pun ketakutan dan menginformasikan kepada warga lainnya, I Wayan Muliarta. “Setelah kardus dibungkus kresek merah itu dibuka, ada bayi masih hidup,” terang AKP Sudiarta. Bayi itu kemudian dibawa ke Puskesmas Penebel I, sekitar 1 kilometer di selatan TKP. Saat dicek, bayi itu berjenis kelamin laki-laki seberat 2,2 Kg dan masih terdapat tali pusar. Bayi laki-laki itu ditemukan dalam kardus berisi kain batik warna coklat dan di atasnya ditutupi bantal. *k21
Komentar