Rasio Utang RI 39,57 Persen, Sri Mulyani: Itu Sehat
JAKARTA, NusaBali
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut rasio utang Indonesia yang mencapai 39,57 persen dari produk domestik bruto (PDB) masih dalam kondisi sehat.
Sepanjang 2022 total utang pemerintah sebesar Rp 7.733,99 triliun. Sri Mulyani mengatakan tidak ada negara yang terbebas dari utang sama sekali. “Yang Anda sebut sehat, 39 persen itu sehat sebetulnya. Anda terobsesi sehat tuh dianggapnya sehat itu nggak ada utang, nggak ada. Semua negara mau Brunei Darussalam, Saudi Arabia, dia punya utang,” katanya saat mengisi Kuliah Umum yang dilihat virtual, seperti dilansir detik.com, Jumat (3/2).
Sri Mulyani mengakui pandemi Covid-19 membuat utang pemerintah bengkak dan diikuti dengan pelebaran defisit APBN. Tanpa berlama-lama, pemerintah segera melakukan berbagai langkah optimalisasi penerimaan agar defisit APBN dan utang mengecil.
Rasio utang pemerintah itu naik dari November 2022 yang sebesar 38,65 persen. Meskipun, jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sudah turun dari posisi 40,74 persen.
Sri Mulyani menyebut pihaknya telah melakukan pengelolaan keuangan negara secara baik. Sebab, kenaikan utang juga diikuti dengan pendapatan negara yang meningkat baik melalui pajak hingga bea cukai.
“Kalau kita bicara tentang pengelolaan utang, itu identik dengan mengelola seluruh APBN kita. Kalau kita ingin utang menurun, pada saat economy boom kita collect penerimaan negara itu harus reform perpajakan, apakah itu PPh untuk orang pribadi, PPh untuk korporasi, PPh untuk PPN, pajak, ekspor, bea masuk, bea keluar, royalti kita kumpulkan, pajak bumi bangunan kita kumpulkan semuanya untuk membiayai sisi belanja,” ujar Sri Mulyani. *
1
Komentar