'Jangan Pulang Sebelum Menjadi Orang Sukses'
Sekolah unggulan SMA Negeri Bali Mandara Buleleng kembali mewisuda 78 siswa tahun ajaran 2016/2017, Selasa (30/5) pagi.
Pesan Gubernur Pastika Saat Graduation 78 Siswa SMAN Bali Mandara
SINGARAJA, NusaBali
Dalam arahannya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpesan agar para siswa pintar dari keluarga miskin ini jangan pulang, sebelum nanti menjadi orang sukses.
Acara graduation (kelulusan) yang dilaksanakan di SMAN Bali Mandara, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Selasa pagi, dihadiri langsung Deputi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Muhammad Imanuddin dan Sri Hartini, Kadis Pendidikan Provinsi Bali Tjok Istri Agung (TIA) Kusuma Wardani. Satu-satunya Bupati yang hadir dalam acara yang dihadiri pula para orangtua siswa kemarin adalah Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Jumlah siswa SMAN Bali Mandara yang diwisuda kemarin mencapai 78 orang, terdiri dari 76 siswa angkatan IV, 1 siswa angkatan III, dan 1 siswa angkatan V. Dari mereka itu, sebanyak 36 siswa di antaranya telah diterima sebagai calon mahasiswa sejumlah perguruan tinggi, termasuk 2 orang diterima di ITB Bandung. Sedangkan 42 siswa lagi masih menunggu hasil SBMPTN dan sekolah kedinasan.
Jumlah siswa SMAN Bali Mandara angkatan IV sebenarnya sebanyak 85 orang. Namun, yang diwisuda kemarin hanya 76 orang. Pasalnya, ada 6 siswa yang sudah tamat setahun lalu (menempuh pendidikan cepat selama 2 tahun) dan 3 siswa lagi belum bisa tamat tahun ini karena masih mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Sejak awal berdirinya sampai tahun 2017, jumlah alumi SMAN Bali Mandara tercatat sebanyak 308 orang.
Gubernur Pastika kembali berpesan kepada seluruh wisudawan SMAN Bali Mandara, agar mereka mampu hidup mandiri dengan pola kedisplinan dan pendidikan serta jiwa kepemimpinan yang didapat selama bersekolah di sekolah unggulan yang diririkan Pemprov Bali ini. Bahkan, Gubernur Pastikan minta para wisudawan jangan pulang ke rumah masing-masing, sebelum kelak menjadi orang sukses.
“Tadi ada janji wisudawan ‘tunggu 10 tahun akan menjadi orang sukses’. Saya katakan itu terlalu lama, ngapain 10 tahun? Cukup dalam 5 tahun, kalian ini semestinya sudah sukses, mampu menjadi pemimpin, serta bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga. Tamat dari sini (SMAN Bali Mandara), kalian jangan pernah pulang ke rumah, sebelum menjadi orang sukses. Pergi sana, jangan pulang dulu,” tandas Gubernur Pastika dalam arahannya saat acara graduation kemarin.
Pastika juga mengingatkan kembali para orangtua siswa, agar mereka tidak menghambat anaknya dalam upaya meraih mimpi dengan cara apa pun. Sebab, hal itu bisa berdampak buruk dan menyia-nyiakan perubahan hidup. Pastika menyampaikan masalah ini, karena pernah terjadi kasus seorang siswa tamatan SMAN Bali Mandara pilih bunuh diri karena dilarang orangtuanya pergi ke luar negeri.
“Saya sampaikan hal ini, ada siswa asal Bangli yang sudah dapat beasiswa kuliah di Amerika Serikat begitu tamat (SMAN Bali Mandara, Red), tapi justru orangtuanya tidak mengizinkan. Kemudian apa yang terjadi? Siswa pintar itu memilih bunuh diri. Ini sangat memprihatinkan, saya sangat kecewa dengan sikap orangtua seperti itu. Ini namanya orangtua yang tidak mau berkembang dan maju,” ungkap Gubernur Bali Pertama asal Buleleng ini.
Pastika mengingatkan, SMAN Bali Mandara sengaja didirikan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga miskin agar bisa mengubah nasib keluarganya. Anak-anak yang diterima masuk SMAN Bali Mandara, dididik dan disiapkan untuk menghadapi persiangan dan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan.
“Jangan sia-siakan apa yang sudah kalian dapatkan di sini. Ingat kalian ini dibiayai dari uang rakyat. Nasi yang kalian makan itu dari uang rakyat. Ingat itu, kalian harus mampu menjadi pemimpin masa depan Bali, bangsa, bahkan dunia,” pesat tokoh asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang notabene mantan Kapolda Bali ini.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta, menyatakan seluruh wisudawan telah dibekali dengan berbagai keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, dan penguatan karakter. Kasek Nyoman Darta yakin lulusan SMAN Bali Mandara mampu berkompetisi di era globalisasi.
“Kalian harus jadi pemenang, bukan pecundang. Sebab, pencundang hanya fokus pada keletihan berjuang, sedangkan pemenang selalu melihat indahnya hasil perjuangan,” tegas Nyoman Darta yang sempat dua kali dinobatkan sebagai Kasek SMA Teladan se-Indonesia.
Menurut mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini, wisudawan SMAN Bali Mandara tahun ini tidak kalah kualitasnya dengan wisudawan setahun sebelumnya. Pasalnya, lulusan tahun ini meraih peringkat II rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) program IPA dan IPS tingkat Provinsi Bali. Selain itu, siswi atas nama Kotami juga meraih peringkat III nilai UN tertinggi tingkat Provinsi untuk program IPS.
Sementara, lulusan terbaik SMAN Bali Mandara tahun ajaran 2016/2017, I Gede Herry Arum Wijaya, 18, kemarin dapat kesempatan tampil untuk menyampaikan pesan dan kesannya. Gede Herry Arum merupakan siswa asal Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Singaraja yang akan mewakili Indonesia ke Jepang berkat suksesnya menciptakan tong sampah inovatif ‘Smart Trash Can’, yang mampu memilih 4 jenis sampah.
Dalam pesan dan kesannya, Gede Herry berjanji dia bersama angkatannya akan menjadi agen perubahan kehidupan keluarganya, serta memajukan Bali dan Indonesia. Ke depan, Gede Herry berharap adik-adik kelasnya di SMAN Bali Mandara mampu berprestasi lebih baik lagi. “Kami berterima kasih kepada Gubernur Bali Bapak Made Mangku Pastika, karena berkat sekolah ini, kami bisa menatap masa depan dengan lebih cerah,” jelas Gede Herry, yang sukses menciptakan tong sampah inovatif bersama Ni Putu Gita Naraswati. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Dalam arahannya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpesan agar para siswa pintar dari keluarga miskin ini jangan pulang, sebelum nanti menjadi orang sukses.
Acara graduation (kelulusan) yang dilaksanakan di SMAN Bali Mandara, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Selasa pagi, dihadiri langsung Deputi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Muhammad Imanuddin dan Sri Hartini, Kadis Pendidikan Provinsi Bali Tjok Istri Agung (TIA) Kusuma Wardani. Satu-satunya Bupati yang hadir dalam acara yang dihadiri pula para orangtua siswa kemarin adalah Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Jumlah siswa SMAN Bali Mandara yang diwisuda kemarin mencapai 78 orang, terdiri dari 76 siswa angkatan IV, 1 siswa angkatan III, dan 1 siswa angkatan V. Dari mereka itu, sebanyak 36 siswa di antaranya telah diterima sebagai calon mahasiswa sejumlah perguruan tinggi, termasuk 2 orang diterima di ITB Bandung. Sedangkan 42 siswa lagi masih menunggu hasil SBMPTN dan sekolah kedinasan.
Jumlah siswa SMAN Bali Mandara angkatan IV sebenarnya sebanyak 85 orang. Namun, yang diwisuda kemarin hanya 76 orang. Pasalnya, ada 6 siswa yang sudah tamat setahun lalu (menempuh pendidikan cepat selama 2 tahun) dan 3 siswa lagi belum bisa tamat tahun ini karena masih mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Sejak awal berdirinya sampai tahun 2017, jumlah alumi SMAN Bali Mandara tercatat sebanyak 308 orang.
Gubernur Pastika kembali berpesan kepada seluruh wisudawan SMAN Bali Mandara, agar mereka mampu hidup mandiri dengan pola kedisplinan dan pendidikan serta jiwa kepemimpinan yang didapat selama bersekolah di sekolah unggulan yang diririkan Pemprov Bali ini. Bahkan, Gubernur Pastikan minta para wisudawan jangan pulang ke rumah masing-masing, sebelum kelak menjadi orang sukses.
“Tadi ada janji wisudawan ‘tunggu 10 tahun akan menjadi orang sukses’. Saya katakan itu terlalu lama, ngapain 10 tahun? Cukup dalam 5 tahun, kalian ini semestinya sudah sukses, mampu menjadi pemimpin, serta bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga. Tamat dari sini (SMAN Bali Mandara), kalian jangan pernah pulang ke rumah, sebelum menjadi orang sukses. Pergi sana, jangan pulang dulu,” tandas Gubernur Pastika dalam arahannya saat acara graduation kemarin.
Pastika juga mengingatkan kembali para orangtua siswa, agar mereka tidak menghambat anaknya dalam upaya meraih mimpi dengan cara apa pun. Sebab, hal itu bisa berdampak buruk dan menyia-nyiakan perubahan hidup. Pastika menyampaikan masalah ini, karena pernah terjadi kasus seorang siswa tamatan SMAN Bali Mandara pilih bunuh diri karena dilarang orangtuanya pergi ke luar negeri.
“Saya sampaikan hal ini, ada siswa asal Bangli yang sudah dapat beasiswa kuliah di Amerika Serikat begitu tamat (SMAN Bali Mandara, Red), tapi justru orangtuanya tidak mengizinkan. Kemudian apa yang terjadi? Siswa pintar itu memilih bunuh diri. Ini sangat memprihatinkan, saya sangat kecewa dengan sikap orangtua seperti itu. Ini namanya orangtua yang tidak mau berkembang dan maju,” ungkap Gubernur Bali Pertama asal Buleleng ini.
Pastika mengingatkan, SMAN Bali Mandara sengaja didirikan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga miskin agar bisa mengubah nasib keluarganya. Anak-anak yang diterima masuk SMAN Bali Mandara, dididik dan disiapkan untuk menghadapi persiangan dan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan.
“Jangan sia-siakan apa yang sudah kalian dapatkan di sini. Ingat kalian ini dibiayai dari uang rakyat. Nasi yang kalian makan itu dari uang rakyat. Ingat itu, kalian harus mampu menjadi pemimpin masa depan Bali, bangsa, bahkan dunia,” pesat tokoh asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang notabene mantan Kapolda Bali ini.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta, menyatakan seluruh wisudawan telah dibekali dengan berbagai keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, dan penguatan karakter. Kasek Nyoman Darta yakin lulusan SMAN Bali Mandara mampu berkompetisi di era globalisasi.
“Kalian harus jadi pemenang, bukan pecundang. Sebab, pencundang hanya fokus pada keletihan berjuang, sedangkan pemenang selalu melihat indahnya hasil perjuangan,” tegas Nyoman Darta yang sempat dua kali dinobatkan sebagai Kasek SMA Teladan se-Indonesia.
Menurut mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini, wisudawan SMAN Bali Mandara tahun ini tidak kalah kualitasnya dengan wisudawan setahun sebelumnya. Pasalnya, lulusan tahun ini meraih peringkat II rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) program IPA dan IPS tingkat Provinsi Bali. Selain itu, siswi atas nama Kotami juga meraih peringkat III nilai UN tertinggi tingkat Provinsi untuk program IPS.
Sementara, lulusan terbaik SMAN Bali Mandara tahun ajaran 2016/2017, I Gede Herry Arum Wijaya, 18, kemarin dapat kesempatan tampil untuk menyampaikan pesan dan kesannya. Gede Herry Arum merupakan siswa asal Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Singaraja yang akan mewakili Indonesia ke Jepang berkat suksesnya menciptakan tong sampah inovatif ‘Smart Trash Can’, yang mampu memilih 4 jenis sampah.
Dalam pesan dan kesannya, Gede Herry berjanji dia bersama angkatannya akan menjadi agen perubahan kehidupan keluarganya, serta memajukan Bali dan Indonesia. Ke depan, Gede Herry berharap adik-adik kelasnya di SMAN Bali Mandara mampu berprestasi lebih baik lagi. “Kami berterima kasih kepada Gubernur Bali Bapak Made Mangku Pastika, karena berkat sekolah ini, kami bisa menatap masa depan dengan lebih cerah,” jelas Gede Herry, yang sukses menciptakan tong sampah inovatif bersama Ni Putu Gita Naraswati. *k19
Komentar