Bali United Ditenggelamkan Barito Putera
Posisi di Papan Atas Terancam
Teco mengakui dalam kompetisi tahun ini banyak pemainnya membuat kesalahan di lini belakang, yang berakibat fatal dan harus diperbaiki. Risiko kesalahan lini belakang langsung terasa .
MANGUPURA NusaBali
Bali United terpaksa ditenggelamkan dan kalah 1-2 dari Barito Putera dalam lanjutan laga pekan ke-22 BRI Liga 1 2022/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, Minggu (5/2). Gol PS Barito Putera dicetak Renan Alves menit ke-16 dan Ryota Noma (77). Sedangkan gol balasan Bali United dilesatkan Fadil Sausu menit ke 31.
Dengan kekalahan itu, peluang skuad Serdadu Tridatu dalam persaingan tim papan atas kandas dan kembali tercecer di 6 besar dengan nilai 35. Bali United terpaut 10 angka dari pemuncak klasemen Persib Bandung yang mengantongi poin 45, disusul Persija Jakarta dan PSM Makassar sama- sama meraih poin 44, Madura United poin 37, dan Borneo FC poin 36.
Bali United yang sebelumnya sempat menempel pemuncak klasemen mulai tergerus dari hasil rentetan buruk empat laga negatif. Hasil buruk tamak terus berlanjut selama putaran kedua dan belum pernah meraih kemenangan.
Menanggapi kekalahan Bali United, pelatih kepala Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra, yang didampingi Fadil Sausu mengakui dalam kompetisi tahun ini banyak pemainnya membuat kesalahan di lini belakang, yang berakibat fatal dan harus diperbaiki.
"Risiko kesalahan di lini belakang langsung akibatnya gawang kita kebobolan, ini tidak boleh terjadi lagi," kata coach Teco. Menurutnya, bermain sepak bola selalu ada kesalahan, semua itu karena hilangnya konsentrasi. Konsentrasi menurun langsung dimanfaatkan maksimal lawan yang siap mencetak gol.
"Kalau tidak ada kesalahan mungkin hasilnya imbang, dan setiap pertandingan memang selalu ada membuat kesalahan dan mampu dimanfaatkan oleh lawan," kata Teco.
Sementara Fadil Sausu mewakili teman-temanya sangat kecewa dengan kekalahan itu, yang membuat tren negatif terus berlanjut. Karena itu, Fadil memintas kedepannya harus lebih tenang, dan fokus bangkit keluar dari hasil buruk untuk meraih kemenangan.
Pada laga itu, permainan ketat sempat diperagakan kedua tim pada babak pertama. Namun PS Barito Putera mendominasi di awal pertandingan. Perlahan Bali United berusaha mengimbangi permainan cepat Bayu Pradana dkk. Namun pada interval pertama hanya tercipta dua gol, sama - sama melalui tendangan bebas.
Dalam laga tersebut wasit Agus Fauzan Arifin mengeluarkan kartu kuning untuk duo Bali United, Eber Bessa dan Bayu Pradana. Usai turun minum, Bali United mengambil inisiatif menggedor pertahanan PS Barito Putera. Namun hingga menit ke-60 gagal membobol gawang BArito.
Teco pun melakukan rotasi dengan memasukkan M Rahmat menggantikan Irfan Jaya dan Ricky Fajrin menggantikan Ardi Idrus di bek sayap kiri. Namun solidnya lini belakang PS Barito Putera masih sulit dibongkar.
Tampil mendominasi justru tak jaminan mencetak gol, akibat salah umpan yang berakibat fatal. Bali United kembali kebobolan menit ke -77 lewat efektivitas Ryota Noma, memanfaatkan umpan Nadeo Argawinata.
Gol tercipta tidak lepas dari salah umpan pemain Bali United yang justru jatuh di kaki pemain PS Barito Putera. Dengan sekali umpan, pemain Ryota Noma langsung memutar badan dan melesatkan tendangan keras ke gawang timnas tersebut. *dek
Dengan kekalahan itu, peluang skuad Serdadu Tridatu dalam persaingan tim papan atas kandas dan kembali tercecer di 6 besar dengan nilai 35. Bali United terpaut 10 angka dari pemuncak klasemen Persib Bandung yang mengantongi poin 45, disusul Persija Jakarta dan PSM Makassar sama- sama meraih poin 44, Madura United poin 37, dan Borneo FC poin 36.
Bali United yang sebelumnya sempat menempel pemuncak klasemen mulai tergerus dari hasil rentetan buruk empat laga negatif. Hasil buruk tamak terus berlanjut selama putaran kedua dan belum pernah meraih kemenangan.
Menanggapi kekalahan Bali United, pelatih kepala Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra, yang didampingi Fadil Sausu mengakui dalam kompetisi tahun ini banyak pemainnya membuat kesalahan di lini belakang, yang berakibat fatal dan harus diperbaiki.
"Risiko kesalahan di lini belakang langsung akibatnya gawang kita kebobolan, ini tidak boleh terjadi lagi," kata coach Teco. Menurutnya, bermain sepak bola selalu ada kesalahan, semua itu karena hilangnya konsentrasi. Konsentrasi menurun langsung dimanfaatkan maksimal lawan yang siap mencetak gol.
"Kalau tidak ada kesalahan mungkin hasilnya imbang, dan setiap pertandingan memang selalu ada membuat kesalahan dan mampu dimanfaatkan oleh lawan," kata Teco.
Sementara Fadil Sausu mewakili teman-temanya sangat kecewa dengan kekalahan itu, yang membuat tren negatif terus berlanjut. Karena itu, Fadil memintas kedepannya harus lebih tenang, dan fokus bangkit keluar dari hasil buruk untuk meraih kemenangan.
Pada laga itu, permainan ketat sempat diperagakan kedua tim pada babak pertama. Namun PS Barito Putera mendominasi di awal pertandingan. Perlahan Bali United berusaha mengimbangi permainan cepat Bayu Pradana dkk. Namun pada interval pertama hanya tercipta dua gol, sama - sama melalui tendangan bebas.
Dalam laga tersebut wasit Agus Fauzan Arifin mengeluarkan kartu kuning untuk duo Bali United, Eber Bessa dan Bayu Pradana. Usai turun minum, Bali United mengambil inisiatif menggedor pertahanan PS Barito Putera. Namun hingga menit ke-60 gagal membobol gawang BArito.
Teco pun melakukan rotasi dengan memasukkan M Rahmat menggantikan Irfan Jaya dan Ricky Fajrin menggantikan Ardi Idrus di bek sayap kiri. Namun solidnya lini belakang PS Barito Putera masih sulit dibongkar.
Tampil mendominasi justru tak jaminan mencetak gol, akibat salah umpan yang berakibat fatal. Bali United kembali kebobolan menit ke -77 lewat efektivitas Ryota Noma, memanfaatkan umpan Nadeo Argawinata.
Gol tercipta tidak lepas dari salah umpan pemain Bali United yang justru jatuh di kaki pemain PS Barito Putera. Dengan sekali umpan, pemain Ryota Noma langsung memutar badan dan melesatkan tendangan keras ke gawang timnas tersebut. *dek
1
Komentar