Bamsoet Ajak Jaga Kedamaian di Tahun Politik
JAKARTA, NusaBali
Di tahun 2023 Indonesia telah memasuki tahun politik. Lantaran di tahun ini, persiapan maupun tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 telah dilakukan.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet mengajak semua kalangan untuk menjaga kedamaian di tahun politik.
“Semoga tahun politik yang sudah kita masuki hari ini akan membawa kemaslahatan dan kedamaian. Saya yakin dan percaya, kita semua di sini memiliki kewajiban untuk menjaga pesta demokrasi yang akan kita jelang ke depan,” ujar Bamsoet saat memberi sambutan dalam Perayaan Hari Persaudaraan Kemanusiaan Internasional dan Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama Sedunia, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (5/2).
Bamsoet mengatakan, ke depan tantangan kebangsaan yang akan dihadapi semakin kompleks dan dinamis. Pasalnya, dalam waktu dekat masyarakat Indonesia akan mengikuti Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Di mana dalam perhelatan demokrasi tersebut, terkadang ada ketegangan politik.
“Kita sama-sama tahu dan paham, karena sejarah mencatat pada setiap penyelenggaran pemilu selalu meninggalkan residu ketegangan politik. Hal itu menyebabkan rakyat terpolarisasi pada kutub-kutub yang berseberangan,” ucap politisi dari Partai Golkar ini.
Jika itu tidak dikelola dengan baik, lanjut Bamsoet, akan memuncak menjadi konflik horizontal. Oleh karenanya, peran pemuka agama dibutuhkan agar kondisi dan situasi berjalan damai. "Di sinilah, peran bapak dan ibu sekalian para pemuka agama," kata Bamsoet.
Bamsoet berharap, komitmen dan semangat persaudaraan insani dan kerukunan umat beragama yang telah diteguhkan dapat mempererat solidaritas kebangsaan. Dengan begitu, mampu menghindarkan segenap anak bangsa dari berbagai ancaman dan potensi konflik. “Kita mungkin tidak dalam satu iman, tapi percayalah kita semua satu dalam kemanusiaan,” ucap Bamsoet. 7 k22
“Semoga tahun politik yang sudah kita masuki hari ini akan membawa kemaslahatan dan kedamaian. Saya yakin dan percaya, kita semua di sini memiliki kewajiban untuk menjaga pesta demokrasi yang akan kita jelang ke depan,” ujar Bamsoet saat memberi sambutan dalam Perayaan Hari Persaudaraan Kemanusiaan Internasional dan Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama Sedunia, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (5/2).
Bamsoet mengatakan, ke depan tantangan kebangsaan yang akan dihadapi semakin kompleks dan dinamis. Pasalnya, dalam waktu dekat masyarakat Indonesia akan mengikuti Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Di mana dalam perhelatan demokrasi tersebut, terkadang ada ketegangan politik.
“Kita sama-sama tahu dan paham, karena sejarah mencatat pada setiap penyelenggaran pemilu selalu meninggalkan residu ketegangan politik. Hal itu menyebabkan rakyat terpolarisasi pada kutub-kutub yang berseberangan,” ucap politisi dari Partai Golkar ini.
Jika itu tidak dikelola dengan baik, lanjut Bamsoet, akan memuncak menjadi konflik horizontal. Oleh karenanya, peran pemuka agama dibutuhkan agar kondisi dan situasi berjalan damai. "Di sinilah, peran bapak dan ibu sekalian para pemuka agama," kata Bamsoet.
Bamsoet berharap, komitmen dan semangat persaudaraan insani dan kerukunan umat beragama yang telah diteguhkan dapat mempererat solidaritas kebangsaan. Dengan begitu, mampu menghindarkan segenap anak bangsa dari berbagai ancaman dan potensi konflik. “Kita mungkin tidak dalam satu iman, tapi percayalah kita semua satu dalam kemanusiaan,” ucap Bamsoet. 7 k22
1
Komentar